Translate

Jumat, 30 April 2010

10 BERSAUDARA BINTANG AL-QUR'AN

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah
Penerbit : Sygma Publishing, Bandung
Cetakan : ke-2
Tahun Terbit : Januari 2010
Tebal Buku : xiv + 150 halaman

Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur'an bukan sesuatu yang mustahil.

Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.

10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu adalah :
1. Afzalurahman Assalam
2. Faris Jihady Hanifa
3. Maryam Qonitat
4. Scientia Afifah Taibah
5. Ahmad Rasikh 'Ilmi
6. Ismail Ghulam Halim
7. Yusuf Zaim Hakim
8. Muhammad Syaihul Basyir
9. Hadi Sabila Rosyad
10. Himmaty Muyassarah

Afzalurahman Assalam;
Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai pesertaPertamina Youth Programme 2007.

Faris Jihady Hanifa
Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

Maryam Qonitat
Putri ketiga. Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

Scientia Afifah Taibah
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

Ahmad Rasikh 'Ilmi
Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

Ismail Ghulam Halim
Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.

Yusuf Zaim Hakim
Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

Muhammad Syaihul Basyir
Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.

Hadi Sabila Rosyad
Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.

Himmaty Muyassarah
Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.


Dilengkapi Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman dan Fadhilah Menghafal Al-Qur'an

Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur'an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur'an, Al-Qur'an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur'an Kodifikasi Al-Qur'an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an.

Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur'an begitu penting. Penulis mengklasifikasikannya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur'an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur'an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur'an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.

Apa Kuncinya?
Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur'an.

Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:
1. Tidak ada televisi di dalam rumah
2. Tidak ada gambar syubhat
3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid
4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur'an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur'an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur'an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur'an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur'an, mereka diberi hadiah.

Metode Menghafal Al-Qur'an 10 bersaudara bintang Al-Qur'an
Pada bab penutup penulis memaparkan metode yang dipilih keluarga Mutammimul Ula dalam mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an: pertama, mengajarkan membaca. Kedua, repetisi (pengulangan). Ketiga, memilihkan mereka sekolah yang memiliki program utama menghafal Al-Qur'an. Secara khusus kedua orang tua juga senantiasa menjaga orientasi hafalan mereka. Keempat, saat menginjak usia remaja mereka dipahamkan tentang fadhilah membaca Al-Qur'an. Kelima, kedua orang tua menjadi teladan yang nyaris sempurna dalam dakwah, pemikiran Islam, orientasi tentang keluarga Al-Qur'an, dan senantiasa mendoakan mereka sepanjang waktu hidupnya.

Akhirnya, bagi keluarga muslim, terutama keluarga dakwah, kiranya buku 10 bersaudara bintang Al-Qur'an ini sangat penting untuk menginspirasi berikut menjadi referensi lahirnya bintang-bintang Al-Qur'an yang baru.













































"Dakwah menyukai kader tangguh, yang ikhlas berjuang tanpa paksaan. Yang dengan inisiatif dan kesadarannya menjadi aktivis dakwah, ia berkorban demi menjadi rahmatan lil 'aalamiin.. Seleksi dalam dakwah adalah KOMITMEN, bukan kompetensi. Tidak harus jadi orang hebat untuk berdakwah, cukup KOMITMEN yang menjadi awalan, agar kebaikan yang lain muncul dengan sendirinya." [lagi-lagi malam ini dpt sms yg menghentak: KOMITMEN!!!]

Bersabarlah engkau dalam sikap-sikap yang baik, dalam pergaulan yang baik, dan dalam pekerjaan yang baik karena sesungguhnya: "jika engkau bersabar dengan dirimu sendiri, itu adalah KEANGGUNAN...; jika engkau bersabar terhadap orang lain, itu adalah KEBESARAN HATI...; jika engkau bersabar dengan kehidupan, itu adalah IMAN [sms dari seorang ukhti]

Kamis, 29 April 2010

Bertopeng???

"Teteh jaim ga kalau lagi ngisi mentoring dan halaqah?"

----

ku terdiam sesaat, merenungi pertanyaan yang meluncur tiba-tiba dan tak terduga..

"jaim, jaga iman? hehe"

"ih, teh bunga mah, jaga imej ga?"

"keliatannya gmn?"

percakapan berlanjut panjang x lebar, tp ga perlu dibahas di sini yah ^^

Kadang, tanpa kita sadari, kita memiliki banyak topeng dan memainkan banyak peran dalam hidup ini. Suatu keadaan memaksa diri kita keluar dari diri kita yang biasanya. Bukan untuk menjadi orang lain, tapi mengeksplore sisi lain dari diri kita.^^

Hal terlucu adalah, saat kita mulai bingung, mana diri kita yang sebenarnya, yang tidak bertopeng?!?

Nyatanya, kita memang memainkan banyak peran, sebagai seorang anak, seorang kakak, seorang adik, seorang teman, seorang sahabat, seorang partner, seorang guru, seorang siswa/ mahasiswa, seorang qiyadah, seorang jundiyah, seorang mentor, seorang pegawai, dan peran2 lainnya. Setiap peran menuntut tanggung jawab dan cara bersikap yang berbeda-beda.

Mungkin, kita selalu merasa jadi orang yang sama di setiap situasi. Tapi ternyata kita berbeda! Bahkan gaya bicara yang kita gunakan pun berbeda! Saat kita di dunia nyata mungkin juga berbeda dengan diri kita di dunia maya, betul tidak???

Ini bukan soal kita dengan banyak kepribadian, tapi ini masalah cara kita menempatkan diri sesuai tempat waktu dan orang yang kita hadapi. Bukankah kita berbahasa sesuai dengan lawan bicara kita? Tak mungkin kita berbicara dengan anak SMP tp menggunakan istilah2 bahasa aneh ala mahasiswa, pesan kita dijamin gak akan nyampe! Saat berhadapan dengan preman ga mungkin juga kita pake bahasa akademisi yg melangit, cape deh!

Kembali ke soal jaim, sungguh jadi diri sendiri adalah yang terbaik... Hidup dalam kebohongan adalah hal terburuk,,,

bersambung-->

29 April 2010
-flo-

Keutamaan Ikhlas

Rating:★★★★
Category:Other
1. Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah, maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)


2. Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu. Barangsiapa memiliki hati yang shaleh maka Allah menyukainya. Bani Adam yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertakwa. (HR. Ath-Thabrani dan Muslim)



3. Barangsiapa memurkakan (membuat marah) Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yang semula meridhoinya menjadi murka kepadanya. Namun barangsiapa meridhokan Allah (meskipun) dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhoinya dan meridhokan kepadanya orang yang pernah memurkainya, sehingga Allah memperindahnya, memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam pandanganNya. (HR. Ath-Thabrani)


4. Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah maka Allah akan menyempurnakan hubungannya dengan manusia. Barangsiapa memperbaiki apa yang dirahasiakannya maka Allah akan memperbaiki apa yang dilahirkannya (terang-terangan). (HR. Al Hakim)


5. Seorang sahabat berkata kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, seseorang melakukan amal (kebaikan) dengan dirahasiakan dan bila diketahui orang dia juga menyukainya (merasa senang)." Rasulullah Saw berkata, "Baginya dua pahala yaitu pahala dirahasiakannya dan pahala terang-terangan." (HR. Tirmidzi)


6. Agama ialah keikhlasan (kesetiaan atau loyalitas). Kami lalu bertanya, "Loyalitas kepada siapa, ya Rasulullah?" Rasulullah Saw menjawab, "Kepada Allah, kepada kitabNya (Al Qur'an), kepada rasulNya, kepada penguasa muslimin dan kepada rakyat awam." (HR. Muslim)


Penjelasan:
Artinya, patuh dan taat kepada penguasa dan pemerintahan (muslim) dan setia kepada rakyat dengan tidak merugikan mereka atau mengambil (mengurangi) hak mereka.



Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press

topeng apa yang sedang kamu kenakan hari ini??? peran apa yang sedang kamu mainkan? kamu punya berapa topeng dalam hidup? berapa peran yang kamu mainkan selama ini?

Diriwayatkan dari Abu Umamah r.a., ia berkata: “Rasulullah saw .bersabda, “Tidaklah sesat suatu kaum setelah mendapat petunjuk kecuali karena mereka gemar berdebat. Kemudian Rasulullah saw. membacakan ayat, “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar.” (Az-Zukhruf: 58).” (Hasan, HR Tirmidzi [3253], Ibnu Majah [48], Ahmad [V/252-256], dan Hakim [II/447-448]).

Rabu, 28 April 2010

Bahasa Indonesia versus Malaysia (just 4 fun)

Rating:★★
Category:Other
INDONESIA: Kementerian Hukum dan HAM
MALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh


INDONESIA: Kementerian Agama
MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa … (oh please…)


INDONESIA: Angkatan Darat
MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi (Kalo Laut hentak2 aer kali ya?)


INDONESIA: Angkatan Udara
MALAYSIA : Laskar Angin-Angin


INDONESIA: ‘Pasukaaan bubar jalan !!!’
MALAYSIA : ‘Pasukaaan cerai berai !!!’


INDONESIA: Merayap
MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi (-__-)


INDONESIA: rumah sakit bersalin
MALAYSIA : hospital korban lelaki (bener juga sih…)


INDONESIA: telepon selular
MALAYSIA : talipon bimbit ( mwahahahahha )


INDONESIA: Pasukan terjung payung
MALAYSIA : Aska begayut ( YOI! )


INDONESIA: belok kiri, belok kanan
MALAYSIA : pusing kiri, pusing kanan ( kalo breakdance apaan? )


INDONESIA: Departemen Pertanian
MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam ( cucoook lo boook! )


INDONESIA: 6.30 = jam setengah tujuh
MALAYSIA : 6.30 = jam enam setengah


INDONESIA: gratis bicara 30menit
MALAYSIA : percuma berbual 30minit (heehee...)


INDONESIA: tidak bisa
MALAYSIA : tak boleh (bener2 gaul)


INDONESIA: Satpam/sekuriti
MALAYSIA : Penunggu Maling ( gaul abis kan..?! )


INDONESIA: Aduk
MALAYSIA : Kacau (kacau emang dah)


INDONESIA: Di aduk hingga merata
MALAYSIA : kacaukan tuk datar (hahahahaha ngakak gua)


INDONESIA: putar-putar
MALAYSIA : pusing-pusing (lagian jgn muter2, pusing kan lo)


INDONESIA: Imut-imut
MALAYSIA : Comel benar (INI APAAN BANGET!!!)


INDONESIA: bertengkar
MALAYSIA : bertumbuk (emang sih kalo ribut numbuk2 muka lawan make bogem)


INDONESIA: pemerkosaan
MALAYSIA : perogolan (uwow)


INDONESIA: Pencopet
MALAYSIA : Penyeluk Saku (yihaaaaaaaa…!)


INDONESIA: joystick
MALAYSIA : batang senang (yang bener..??)


INDONESIA: Tidur siang
MALAYSIA : Petang telentang ( kalo tidur malem “gelap tengkurep” dong)


INDONESIA: remote
MALAYSIA : kawalan jauh (tv nya dikawal dari jauh -__-)


INDONESIA: kulkas
MALAYSIA : peti sejuk (JACKPOT!)


INDONESIA: rusak
MALAYSIA : tak sihat (”iya emang rusak tuh org!” = baca: sakit!)


INDONESIA: keliling kota
MALAYSIA : pusing pusing ke bandar (DUARRRRRRR! )


INDONESIA: Tank
MALAYSIA : Kereta kebal (Contoh dialog :”Wah, di Gaza lagi banyak kereta
kebal nih!”)


INDONESIA: Kedatangan
MALAYSIA : ketibaan (untung bukan ketibanan)


INDONESIA: bersenang-senang
MALAYSIA : berseronok (HIAHAHAHAHAHAHAH! )


INDONESIA: bioskop
MALAYSIA : panggung wayang (WOY WAYANG DI KLAIM JUGA NIH?! hahaha)


INDONESIA: rumah sakit jiwa
MALAYSIA : gubuk gila (ehm ehm)


INDONESIA: dokter ahli jiwa
MALAYSIA : Dokter gila ( EHM EHM *lebih keras*)


INDONESIA: WC/toilet
MALAYSIA : bilik termenung


INDONESIA: narkoba
MALAYSIA : dadah (lah, apa sih)


INDONESIA: pintu darurat
MALAYSIA : Pintu kecemasan (AAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAhahahahahha)


INDONESIA: bola voli
MALAYSIA : bola tampar (bener jg sih..)


INDONESIA: pegawai sensus
MALAYSIA : pejabat banci (siaaaan bgt nih anak2nya kalo ditanya “Eh2
jono, bapa kamu kerja jd apa?”)


INDONESIA: hantu Pocong
MALAYSIA : hantu Bungkus (pesen atu donk bang, cabe nya dikit aje!!!)


semoga bermanfaat dan menghibur serta meramaikan mailist ini.....



wassalam.

faruq jogja.


***just for fun***

[peace ^_^v]

Senin, 26 April 2010

Ijinkanku Mengagumimu

Mereka para umahat tangguh, mandiri, peduli, penuh semangat, dan bercita-cita membumbung tinggi.... COOL!!!

Ini adalah kali pertama untukku berada dalam sebuah kepanitiaan yang isinya akhwat semua dan  didominasi para umahat. Sedikit canggung dan bingung, tapi di luar dugaan, mereka (para umahat) ternyata jauh lebih lincah, lebih tangguh, dan lebih gesit daripada mereka yang masih single., tak habis kekagumanku pada sosok-sosok itu.

Mereka, bekerja seolah tak kenal lelah,

Di rumah, mereka adalah ibu, mereka adalah istri; mengasuh mendidik mengasihi anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang; melayani menemani mendampingi suami dengan penuh cinta. Kesibukan dan kelelahan sebagai ibu rumah tangga saja sudah cukup menyita waktu. Tapi sungguh luar biasa, di tengah kesibukannya itu, mereka juga sosok wanita karir, ada yang seorang guru, psikolog, PNS struktural, dosen, aktivis LSM, pegawai bank syariah, dan pegusaha sukses... dan mereka benar-benar bekerja dengan hati dan tanggung jawab, sangat amanah, mengagumkan! Tapi hal yang lebih mengagumkan, mereka adalah aktivis dakwah, seorang da’iyah, murobbiyah, penyokong utama dakwah... Membina beberapa kelompok halaqah dan majelis ta’lim, tanpa menelantarkan pembinaan pada anak-anaknya. Ternyata mereka benar-benar tak mau membiarkan sedetikpun waktunya terbuang sia-sia, mereka pun terlibat secara aktif dalam organisasi masyarakat yang peduli terhadap kepentingan muslimah “SALIMAH-Persaudaraan Muslimah.”

Yah, dalam SALIMAH-lah aku mengenal sosok-sosok wanita luar biasa ini. Membuatku semakin banyak belajar tentang peran wanita, membuatku banyak mengevaluasi diri terhadap banyaknya waktu yang kulalaikan, membuatku benar-benar malu dan merasa kerdil di antara para umahat tangguh itu.

Berawal dengan proses “diceburkan” dalam ormas ibu-ibu muslimah ini, aku pun belajar menyelami dunia baru. Selama ini aku terlalu asik dengan dunia sekolah, bahkan setelah memasuki dunia kampus pun aku tetap menjadi aktifis sekolah, tak mau terlibat dalam dunia dakwah kampus . Dampaknya, terbentuklah pribadiku yang “kekanak-kanakkan”. Bergelut di dunia anak-anak SMP dan SMA membuatku terkadang terbawa-bawa dalam gaya dan kehidupan mereka, memang tujuannya menyelami mereka. Untuk menyeimbangkannya, maka sekarang  terceburlah aku dalam organisasi ibu-ibu ini. Pengalaman yang sungguh menarik dan membuka mataku tentang dunia lain, sebuah realita baru.

Apa saja yang mereka lakukan di SALIMAH?

Yang pasti mendidik dan membina para muslimah agar memahami Islam dengan benar, mampu berkontribusi dalam dakwah, dan menjadikan muslimah yang cerdas, mandiri dan produktif. Muslimah yang pandai memilih makanan yang terbaik untuk menunjang gizi keluarganya, muslimah yang mampu mendidik anak-anaknya dalam ilmu pengetahuan dan agama, muslimah yang mampu membantu perekonomian keluarganya, produktif dan mandiri sehingga mampu berkontribusi secara ekonomi untuk umat.

 Peran wanita dalam Islam itu besar saudariku. Mereka adalah pendidik pertama para generasi penerus umat. Karenanya, mereka haruslah cerdas dan memiliki pemahaman agama yang baik agar terbentuk anak-anak yang sholih dan sholihah yang lurus aqidahnya, benar ibadahnya, kokoh akhlaknya, sehat jasmaninya, cerdas dalam berpikir. Di sinilah peran seorang ibu. Membentuk generasi terbaik umat, para calon pemimpin!

Sungguh, peran wanita di masyarakat sangat besar, para ibu-ibu tentu akan lebih baik jika dibina dengan wanita juga, begitupun pada remaja putri. Tak mungkin mereka dibina dengan para pria, kan?? Karenanya, wahai para pria, janganlah kalian kekang wanitamu dalam rumah, mereka juga punya peran besar di masyarakat bahkan dalam negara! Wanita berhak turut berkontribusi aktif dalam kebangkitan Islam. Wanita sungguh luar biasa, mereka mampu membagi waktunya dengan baik. Mampu melakukan banyak hal dengan seimbang. Kalian para pria tak perlu khawatir anda akan terlantar, suami dan anak-anak tetap menjadi prioritas untuk para wanita, percayalah! Teringat kisah seorang umahat SALIMAH, saat makan-makan di sebuah rumah makan lesehan, dia tak mampu menyentuh makanan karena teringat suami dan anak-anaknya, segera saja dia memesan menu khusus dibungkus untuk suami tercinta dan anak-anak terkasihnya. Sempat kudengar ia berujar, “kalau makan enak sendiri suka susah nelen inget suami dan anak-anak..., suami saya juga gitu, kalau makan enak di luar yang keinget yang di rumah, jadi suka dibungkusin,” hehe... so sweet  yah 

Penghargaan terbaik dianugerahkan untuk para suami-suami yang telah mengijinkan dan mendukung istri-istrinya terlibat aktif di masyarakat dan negara. Kalian pria luar biasa yang pantas dimiliki oleh wanita yang luar biasa.

Yah, selamat datang untukku di dunia baru, hohoho....  Akan banyak ilmu baru yang akan kudapat nih... Dalam setiap pekannya akan berurusan dengan anak SMP, SMA, mahasiswa, para akademisi, dan ibu-ibu. Lengkaplah sudah, aku harus terbiasa dengan 4 bahasa yang berbeda-beda, hmm... Oia, bonus, para bayi dan balita yang dibawa para umahat saat syuro, jadi gaul ma anak-anak kecil juga deh, hehehe.... Betapa berwarnanya hariku kini :D

Satu hal, jalan untuk beramal itu banyaaaakkkkk bangeeeetttt, ladang amal ada dimana-mana, manfaatkanlah! Jangan Stuck pada satu tempat ajah..., dimanapun kita berada ingatlah misi dakwah, ingatlah semua itu dalam rangka ibadah, jangan lewatkan sedetikpun tuk ketidakmanfaatan, sungguh merugi! Para sahabat terkenal sangat giat dalam beramal. Umar ra bahkan mengatakan, “Aku sangat benci melihat seorang kalian yang menganggur, tidak melakukan amal dunia dan tidak pula amal akhirat.”

Dakwah memang selalu menawarkan banyak hal, ada kepenatan, kelelahan, keletihan , dan kelemahan. Ada ujian ketidaksabaran, cepat lelah, mudah putus asa, bahkan mudah untuk berpindah jalan. Tidak mudah memang, tetapi begitulah dakwah memberi kita tantangan. Dimana semuanya dituntut untuk membawa bekal, semacam keikhlasan, totalitas, dan kesabaran.

 

Mengharap senang dalam berjuang bagai merindu rembulan d tengah siang...

Jalannya tak seindah sentuhan mata, pangkalnya jauh ujungnya belum tiba...

Tapi jalan kebenaran tak akan selamanya sunyi

Ada ujian yang datang melanda

Ada perangkap menunggu mangsa

-sekeping hati-Saujana-

Ya Allah, jadikanlah jiwa kami muthmainah, keluarga kami sakinah mawaddah warohmah, anak-anak kami sholih&sholihah, rejeki&ilmu kami barokah, sisa hidup kami ibadah, dan akhir hayat kami khusnul khotimah...Aamiin...Aamiin...Aamiin...

Jumat, 23 April 2010

ur life ur choice.mp4




Mengelola Ketidaksempurnaan

Rating:
Category:Other
Apalagi yang tersisa dari ketampanan setelah ia dibagi habis oleh Nabi Yusuf dan Muhammad?
Apalagi yang tersisa dari kecantikan setelah ia dibagi habis oleh Sarah, istri Nabi Ibrahim, dan Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW?
Apalagi yang tersisa dari pesona kebajikan setelah ia direbut oleh Ustman bin Affan?
Apalagi yang tersisa dari kehalusan budi setelah ia direbut habis oleh Aisyah?

Kita hanya berbagi pada sedikit yang tersisa dari pesona jiwa raga yang telah direguk habis oleh para nabi dan orang shalih terdahulu. Karena itu persoalan cinta selalu permanen begitu: jarang sekali pesona jiwa raga menyatu secara utuh dan sempurna dalam diri kita. Pilihan-pilihan kita, dengan begitu, selalu sulit. Ada lelaki ganteng atau perempuan cantik yang kurang berbudi. Sebaliknya, ada lelaki shaleh yang tidak menawan atau perempuan shalehah yang tidak cantik. Pesona kita selalu tunggal. Padahal cinta membutuhkan dua kaki untuk bisa berdiri dan berjalan dalam waktu yang lama. Maka tentang pesona fisik itu Imam Ghazali mengatakan:
“Pilihlah istri yang cantik agar kamu tidak bosan.”

Tapi tentang pesona jiwa itu Rasulullah SAW bersabda:
“Tapi pilihlah calon istri yang taat beragama niscaya kamu pasti beruntung.”

Persoalan kita adalah ketidaksempurnaan. Seperti ketika dunia menyaksikan tragedi cinta Puteri Diana dan Pangeran Charles. Dua setengah milyar manusia menyaksikan pemakamannya di televisi. Semua sedih. Semua menangis. Puteri yang pernah menjadi trendsetter kecantikan dunia dekade 80-an itu rasanya terlalu cantik untuk disia-siakan oleh sang pangeran. Apalagi Camila Parker yang menjadi kekasih gelap sang pangeran saat itu, secara fisik sangat tidak sebanding dengan Diana. Tapi tidak ada yang secara obyektif mau bertanya ketika itu. Kenapa akhirnya Charles lebih memilih Camila, perempuan sederhana, tidak bisa dibilang cantik, dan lebih tua ketimbang Diana, gadis cantik berwajah boneka itu? Jawaban Charles mungkin memang terlalu sederhana. Tapi itu fakta, “Karena saya lebih bisa bicara dengan Camila.”

Kekuatan budi memang bertahan lebih lama. Tapi pesona fisik justru terkembang di tahun-tahun awal pernikahan. Karena itu ia menentukan. Begitu masa uji cinta selesai, biasanya lima sampai sepuluh tahun, kekuatan budi akhirnya yang menentukan sukses tidaknya sebuah hubungan jangka panjang.

Dampak gelombang magnetik fisik berkurang bukan karena kecantikan atau ketampanan berkurang atau hilang bersama waktu.

Yang berkurang adalah pengaruhnya. Itu akibat sentuhan terus menerus yang mengurangi kesadaran emosi tentang gelombang magnetik tersebut.

Apa yang harus kita lakukan adalah mengelola ketidaksempurnaan melalui proses pembelajaran. Belajar adalah proses berubah secara konstan untuk menjadi lebih baik dan sempurna dari waktu ke waktu. Fisik mungkin tidak bisa dirubah. Tapi pesona fisik bukan hanya tampang. Ia lebih ditentukan oleh aura yang dibentuk dari gabungan antara kepribadian bawaan, pengetahuan dan pengalaman hidup. Ketiga hal itu biasanya termanifestasi pada garis-garis wajah, senyuman dan tatapan mata serta gerakan refleks tubuh kita. Itu yang menjelaskan mengapa sering ada lelaki yang tidak terlalu tampan tapi mempesona banyak wanita. Begitu juga sebaliknya.

Itu jalan tengah yang bisa ditempuh semua orang sebagai pecinta pembelajar. Karena pengetahuan dan pengalaman adalah perolehan hidup yang membuat kita tampak matang. Dan kematangan itu pesonanya. Sebab, setiap kali pengetahuan kita bertambah, kata Malik bin Nabi, wajah kita akan tampak lebih baik dan bercahaya.

Adakah Istirahat dari Berjihad? (Bag III, Habis)

Rating:
Category:Other
Oleh Abi AbduLLAAH |
19 June 2008 @ 22:31 | 14 Jumadil Akhir 1429 H |
Kategori: Manhaj Haraki

Seandainya Kemenangan itu Mudah dan Cepat Didapat, Niscaya Semua Orang Akan Mau Ikut Berjihad

لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

Berkata Imam Abu Ja’far: Berfirman ALLAAH SWT kepada Nabi SAW - saat sebagian sahabat beliau ada yang minta izin untuk tidak ikut berjihad - seandainya yang kamu serukan kepada mereka yang minta izin dan tidak ikut berjihad itu ghanimah (harta/kedudukan) yang sudah jelas atau perjuangan yang mudah dilakukan, maka mereka pasti akan ikut semua berjihad[1]. Imam Al-Baghawy menafsirkan “ba’udat ‘alayhimu syuqqah” dengan: Lemahnya tujuan/visi perjuangan mereka dalam berjuang[2]; sementara Imam Ibnul Jauzy menambahkan beberapa pendapat bahwa: Ibnu Quthaybah menafsirkannya perjalanan yang jauh, Az-Zujjaj menafsirkannya tujuan/maksud/niat yang lemah, sementara Ibnu Faris menafsirkannya perjalanan menuju bumi yang jauh[3].

Imam At-Thabari menambahkan: Maka mereka akan bersumpah padamu wahai Muhammad, seandainya kami sanggup, atau ada waktu, atau punya kendaraan, atau punya uang, atau sehat fisik dan punya kekuatan, maka kami pasti akan ikut berjuang bersamamu[4]. Imam An-Nasafy menambahkan: Ayat ini termasuk salah satu dalil kenabian Muhammad SAW, yaitu dengan menyampaikan sesuatu yang belum terjadi, yaitu: Wahai Muhammad! Orang-orang Munafiq itu nanti akan bersumpah dengan Nama ALLAAH, kalau kami sanggup kami pasti akan ikut…[5]. Sementara Imam Khazin menyatakan bahwa ayat ini menjadi dalil bahwa sumpah palsu merusak iman seseorang dan rusaknya iman menyebabkannya menjadi nifaq[6].

Sayyid Quthb menambahkan: Berapa banyaknya umat yang selalu menilai dari sisi kesulitan dan pengorbanan yang harus dikeluarkan ketimbang sebuah cita-cita yang mulia, karena mayoritas manusia lebih terkesan kepada panjangnya jalan yang harus ditempuh, sehingga mereka tertinggal dari barisan para Mujahid RABBani, karena mereka lebih senang dengan uang receh dan hasil yang juga remeh, demikianlah yang terjadi pada setiap zaman dan tempat, kesenangan sesaat dan keberhasilan jangka pendek merupakan ujian yang senantiasa berulang bagi manusia, sehingga mereka meninggalkan hasil yang mahal dan tujuan yang tinggi, ketahuilah olehmu bahwa uang receh yang engkau punyai itu kelak takkan mampu bisa membeli Syurga ALLAAH yang mahal..!!![7]

Orang Beriman Pantang Meminta Izin untuk Tidak Ikut Berjihad

لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ

Berkata Imam Abu Ja’far: Ini merupakan pernyataan dari ALLAAH SWT kepada nabi-NYA SAW tentang ciri orang munafik, bahwa salah satu ciri mereka yang mudah diketahui adalah tertinggalnya mereka dari berjihad di jalan ALLAAH[8], dan mereka selalu minta izin pada Nabi SAW untuk tidak ikut berjihad[9] tersebut dengan alasan udzur yang dusta[10]. Imam Ibnu Katsir menambahkan bahwa orang beriman tidak akan meminta izin untuk tidak berjihad karena mereka memahami bahwa jihad itu adalah upaya mendekatkan diri kepada ALLAAH SWT, maka begitu mereka diminta melakukannya maka mereka saling berlomba dan bersegera dalam menerima perintah tersebut[11].

Imam As-Suyuthi meriwayatkan atsar dari Ibnu Abbas RA[12] bahwa ayat ini telah di-nasakh (dihapus) dengan ayat di QS An Nur, 62; tetapi Syaikh Sulayman Ad-Dimasyqi membantah kebenaran atsar tersebut, ia berkata: Tidak dapat diterima naskh dalam ayat ini, karena kedua ayat tersebut bisa diamalkan kedua-dua-nya, karena ayat di QS At-Taubah menjelaskan tentang ciri orang munafik yang meminta izin tanpa adanya udzur syar’i, sementara ayat di QS An-Nur menjelaskan tentang udzur yang syar’i dari mereka yang mu’min[13].

Dalam kaitan ini Nabi SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Syaikhan[14]: “Celakalah hamba dinar (uang besar), dan celakalah hamba dirham (uang receh), dan hamba pakaian (mode), jika mereka diberi mereka merasa senang dan jika tidak diberi maka mereka marah. Dan berbahagialah seorang hamba yang senantiasa memegang kendali kudanya di jalan ALLAAH, rambutnya telah kusut dan telapak kakinya telah penuh dengan debu, tetapi jika ia ditugaskan di garis depan (menjadi qiyadah, atau tokoh, atau tampil di forum) maka ia lakukan dengan sungguh-sungguh dan jika ia ditugaskan di garis belakang (menjadi jundi, tidak diberi jabatan publik) ia juga lakukan dengan sungguh-sungguh, tetapi jika ia meminta izin maka tidak diterima dan jika ia meminta bantuan tidak ada yang membantu.”

Orang yang Meminta Izin tidak Ikut Berjihad Hanyalah Para Munafiqin

إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (45) وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ

Berkata Imam Abu Ja’far: Ini adalah maklumat dari ALLAAH SWT kepada nabi-NYA SAW tentang salah satu ciri orang-orang munafik yang mudah dilihat, yaitu senantiasa tertinggal dari jihad di jalan ALLAAH, dan mereka selalu meminta izin kepada nabi SAW untuk tidak ikut dalam jihad saat di mobilisasi dengan izin yang tidak benar[15]. Ibnu Katsir menambahkan: Bahwa orang yang beriman tidak akan meminta izin dari berjihad karena mereka sangat memahami bahwa jihad adalah pendekatan, maka ketika mereka diajak untuk berangkat maka mereka serentak menyambutnya dan melaksanakannya[16].

Imam Al-Alusiy menafsirkannya: Bukan hanya tidak pantas bagi seorang mu’min untuk meminta izin untuk tidak ikut berjihad, melainkan juga tidak boleh bagi nabi SAW (qiyadah) untuk mengizinkan mereka, karena yang demikian itu (meminta izin tidak berjihad) bukanlah sifat orang beriman dan bukan pula tradisi mereka. Hal ini karena: Pertama, hal tersebut bukan merupakan karakteristik orang beriman, karena karakteristik orang beriman adalah suka kepada yang ma’ruf dan suka membantu saudaranya fillah;

Kedua, orang beriman tidak akan membenci berjihad karena jihad adalah hal yang diperintah oleh syariah dan dicintai oleh AR-RABB[17]. Demikianlah sehingga ayat ini diakhiri dengan “Sesungguhnya ALLAAH Maha Mengetahui terhadap orang yang bertaqwa.” SELESAI kutipan dari Al-Alusiy[18].

Sayyid Quthb menambahkan: Inilah kaidah dasar yang tak pernah salah: Orang yang beriman pada ALLAAH, meyakini Hari Pembalasan maka takkan mau ia meninggalkan kewajiban jihad, bahkan mereka akan bersegera menyambutnya baik dalam keadaan berat maupun ringan demi ketaatan mereka pada ALLAAH, keyakinan mereka untuk berjumpa dengan-NYA, kepercayaan mereka akan balasan-NYA serta keinginan mereka untuk mendapatkan ridha-NYA. Adapun orang munafik, karena kecilnya keyakinan mereka, lemahnya keimanan mereka, kuatnya godaan dunia pada mereka, maka mereka akan melihat izin untuk tidak ikut berjihad sebagai sebuah peluang dan jihad di jalan ALLAAH dianggap sebagai sebuah beban, yang mereka ingin lari daripadanya. Maka ingatlah..! Sesungguhnya jalan menuju ALLAAH itu terang-benderang (wadhihah) dan lurus (mustaqimah), maka barangsiapa yang ragu-ragu serta berlambat-lambat, maka saksikanlah oleh kalian bahwa mereka sama-sekali belum mengetahui jalan itu..[19]

SELESAI DENGAN IZIN ALLAAH (JALLA WA ‘ALA).

والله أعلم با الصواب
___
Catatan Kaki:
[1] Tafsir At-Thabari, XIV/271
[2] Tafsir Al-Baghawy, IV/54
[3] Tafsir Zadul Masir, III/181
[4] Ibid.
[5] Tafsir An-Nasafy, I/446
[6] Tafsir Khazin, III/280
[7] Azh-Zhilal, IV/34
[8] Ini merupakan pendapat Ibnu Abbas, lih. Juga Zadul Masir, III/183
[9] Ini merupakan pendapat Az-Zujjaj, Ibid.
[10] Tafsir At-Thabari, XIV/274
[11] Tafsir Ibnu Katsir, IV/159
[12] Ad-Durrul Mantsur, V/86
[13] Lih. Zadul Masir, III/183
[14] HR Bukhari, bab Al-Hirasah Fil Ghazwi Fi SabiliLLAAH, X/11 no.2673; dan Muslim, bab Fadhlul Jihad war Rabthu, IX/476 no. 3503
[15] Tafsir At-Thabari, XIV/274
[16] Tafsir Ibnu Katsir, IV/159
[17] Dalam Shahih Muslim (IX/476 hadits no. 3503) disebutkan: “Sebaik-baik kehidupan seseorang adalah seorang yang senantiasa memegang kendali kudanya di jalan ALLAAH, segera memacu kudanya saat mendengar perintah dan aba-aba serta mencari syahid dari tempat-tempatnya.”
[18] Tafsir Al-Alusiy, VII/248
[19] Azh-Zhilal, IV/35
________________________________________
Artikel dicetak dari situs Al-Ikhwan.net: http://www.al-ikhwan.net
URL ke artikel: http://www.al-ikhwan.net/index.php/manhaj-haraki/2008/adakah-istirahat-dari-berjihad-bag-iii-habis/

Adakah Istirahat dari Berjihad? (Bag II)

Rating:
Category:Other
Oleh Al-Ikhwan.net |
31 May 2008 @ 11:52 | 26 Jumadil Awal 1429 H |
Kategori: Manhaj Haraki

Turunnya NashruLLAAH pada Para Mujahid yang Sabar Walaupun Sedikitnya Jumlah Mereka dan Ketidakbutuhan ALLAAH SWT Terhadap Pertolongan Manusia

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Berkata Imam Abu Ja’far: Ini adalah pernyataan ALLAAH SWT kepada para sahabat Rasul SAW, bahwa IA lah yang bertanggung jawab menolong Nabi SAW dari musuh-musuh agama-NYA dan memenangkannya baik mereka membantu ataupun tidak, serta peringatan-NYA bahwa IA berkuasa menolong Nabi-NYA saat dalam jumlah sedikit (2 orang) dikepung musuh sedemikian banyak, maka apatah lagi saat kaum muslimin sudah banyak..?![1] Di dalam Shahih Bukhari & Muslim disebutkan bahwa Abubakar RA berkata pada Nabi SAW saat berada di dalam gua: Wahai RasuluLLAAH, seandainya salah seorang dari mereka melihat melalui bawah kakinya maka niscaya mereka akan melihat kita. Maka Nabi SAW menjawab: Wahai Abu Bakar! Bagaimana dugaanmu tentang 2 orang yang ALLAAH adalah yang ketiganya..?![2]

Dan semua perjuangan jihad yang dilakukan haruslah dengan niat yang ikhlas demi menolong agama ALLAAH SWT dan menegakkan syari’ahnya, bukan demi kepentingan pribadi, harta, jabatan, dsb. Karena semua tujuan itu telah direndahkan dalam ayat ini, bahwa tujuan seorang mujahid haruslah menjadikan Kalimah ALLAAH menjadi Tinggi dan Kalimah orang Kafir menjadi rendah. Dalam Ash-Shahihain disebutkan bahwa Nabi SAW ditanya tentang orang yang berjuang karena menunjukkan keberaniannya, ada pula yang karena fanatisme, ada pula yang karena ingin dipuji, maka kata nabi SAW: “Barangsiapa yang berjuang dengan niat untuk menegakkan Kalimah ALLAAH menjadi Tinggi, maka itulah FII SABILILLAAH!”[3]

Dalam ayat ini juga diberikan sebuah contoh loyalitas dan tadhhiyyah luar biasa dari seorang jundi kepada qiyadahnya, kesetiaannya dalam berjihad di belakang qiyadahnya baik dalam keadaan lapang maupun sempit, susah maupun senang, semangat maupun malas. Imam Al-Qurthubi berkata dalam tafsirnya tentang makna ayat ini: Jika kalian tidak mau menolong Nabi SAW dalam perang Tabuk ini, maka sungguh ALLAAH SWT telah memberikan sahabat yang jauh lebih baik dari kalian (yaitu Abu Bakar RA), telah berkata Imam Laits bin Sa’d: ALLAAH SWT tidak memberikan seorang sahabat pada para Nabi yang lain yang lebih setia dari Abu Bakar RA, berkata Sufyan Ibnu ‘Uyainah: Abu Bakar RA adalah sahabat yang dijadikan contoh teladan tertinggi melalui ayat ini[4].

Jihad Harus Dilakukan Baik Saat Malas Maupun Semangat

انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Berkata Imam –muhyis sunnah- Al-Baghawy menyitir pendapat para sahabat Al Hasan, Adh-Dhahhak, Mujahid, Qatadah & Ikrimah bahwa makna khifafan wa tsiqalan: Syubbanan wa Syuyukhan (baik sudah tua atau muda); berkata Ibnu Abbas: Baik sedang semangat maupun malas; berkata ‘Athiyyah Al-Aufy: Baik punya kendaraan ataupun berjalan kaki; berkata Abu Shalih: Baik miskin maupun kaya; berkata Ibnu Zayd: Baik ada yang dikuatirkan maupun tidak ada yang ditakutkan[5]. Imam Ibnu Katsir menambahkan, berkata Al-Hakam Ibnu ‘Utaybah: Sedang sibuk maupun tidak sibuk, bahkan ada seorang yang minta izin tidak ikut berjihad karena badannya yang amat gemuk bernama Al-Miqdad tetapi ALLAAH SWT malah menurunkan ayat ini[6]. Sayyid Quthb menambahkan: Demikianlah contoh-contoh totalitas para sahabat Nabi SAW dalam jihad menegakkan Kalimah ALLAAH, sehingga berkembanglah Islam dengan cepatnya dan semerbaklah dunia dengan cahayanya, bergeraklah semua hati-hati manusia dari penyembahan manusia atas manusia, menuju penyembahan hanya kepada ALLAAH SWT saja, dari kerendahan perbudakan agama-agama menuju ketinggian dan kesucian Islam, dan berakhirnya jihad adalah setelah ia berhasil membebaskan hati manusia kepada kemerdekaannya yang abadi, yaitu hanya tunduk dan merendahkan diri di hadapan Pencipta-NYA[7].

Imam Asy Syaukani menambahkan bahwa ayat ini bersifat muhkamat sehingga tidak ada nasakh baginya, hanyalah diberikan kelonggaran bagi mereka yang disebutkan dalam QS At-Taubah, 9:91 dan An-Nur, 24:122 saja[8]. Dalam ayat ini pula dikenal riwayat seorang sahabat yang lanjut usia bernama Abu Thalhah RA, demikian tuanya sehingga alisnya seluruhnya telah putih dan jatuh dimatanya, saat membaca ayat ini ia berkata: Jahhizuni ya bunayya..! (Siapkanlah bekalku wahai anak-anakku), maka berkatalah anak-anaknya: yarhamukaLLAAH..! Sungguh engkau telah berjihad bersama Nabi SAW sampai beliau wafat, lalu bersama Abu Bakar RA sampai beliau wafat, lalu bersama Umar RA sampai beliau wafat, lalu setelah itu tugas kami lah untuk meneruskan. Tetapi ia menolak, lalu ia meninggal di tengah lautan, dan mereka tidak menemukan daratan kecuali setelah 9 hari lamanya, tetapi jenazahnya sedikitpun tidak berubah, sehingga ia bisa dikuburkan di daratan[9]. RahimahuLLAAHu Abu Thalhah, semoga kami yang muda ini bisa meneladani semangat juang beliau, aamiin ya RABB…

(Bersambung Insya ALLAAH…)
___
Catatan Kaki:
[1] Tafsir At-Thabari, XIV/257
[2] HR Bukhari no. 3653; Muslim no. 2381; Ahmad dlm Musnad-nya I/4
[3] HR Bukhari no. 2810 & Muslim no. 1904
[4] Tafsir Al-Qurthubi, I/2433
[5] Tafsir Al-Baghawy, IV/53
[6] Tafsir Ibnu Katsir, IV/157
[7] Azh-Zhilal, IV/33
[8] Fathul Qadir, III/257
[9] Tafsir Ibnu Katsir, IV/156; haditsnya di-shahih-kan oleh Imam Abu Ya’la Al-Mushili dlm shahih-nya
________________________________________
Artikel dicetak dari situs Al-Ikhwan.net: http://www.al-ikhwan.net
URL ke artikel: http://www.al-ikhwan.net/index.php/manhaj-haraki/2008/adakah-istirahat-dari-berjihad-bag-ii/

Adakah Istirahat dari Berjihad? (Bag. 1)

Rating:
Category:Other
Oleh Abi AbduLLAAH |
12 May 2008 @ 22:48 | 7 Jumadil Awal 1429 H |
Kategori: Manhaj Haraki


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآَخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ (38) إِلَّا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (39) إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (40) انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (41) لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا وَسَفَرًا قَاصِدًا لَاتَّبَعُوكَ وَلَكِنْ بَعُدَتْ عَلَيْهِمُ الشُّقَّةُ وَسَيَحْلِفُونَ بِاللَّهِ لَوِ اسْتَطَعْنَا لَخَرَجْنَا مَعَكُمْ يُهْلِكُونَ أَنْفُسَهُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ (42) عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ (43) لَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالْمُتَّقِينَ (44) إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ (45) وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لَأَعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ (46) لَوْ خَرَجُوا فِيكُمْ مَا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا وَلَأَوْضَعُوا خِلَالَكُمْ يَبْغُونَكُمُ الْفِتْنَةَ وَفِيكُمْ سَمَّاعُونَ لَهُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِالظَّالِمِينَ (47) لَقَدِ ابْتَغَوُا الْفِتْنَةَ مِنْ قَبْلُ وَقَلَّبُوا لَكَ الْأُمُورَ حَتَّى جَاءَ الْحَقُّ وَظَهَرَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَارِهُونَ (48) وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلَا تَفْتِنِّي أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ (49) إِنْ تُصِبْكَ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكَ مُصِيبَةٌ يَقُولُوا قَدْ أَخَذْنَا أَمْرَنَا مِنْ قَبْلُ وَيَتَوَلَّوْا وَهُمْ فَرِحُونَ (50)


“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan ALLAAH, kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya ALLAAH menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudaratan kepada-Nya sedikit pun. ALLAAH Maha Kuasa atas segala sesuatu. Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka Sesungguhnya ALLAAH telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya ALLAAH beserta kita. Maka ALLAAH menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan menjadikan kalimat orang-orang kafir itu rendah dan kalimat ALLAAH itu tinggi. ALLAAH Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan ALLAAH, yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu Amat jauh terasa oleh mereka. mereka akan bersumpah dengan (nama) ALLAAH: Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersamamu. Mereka membinasakan diri mereka sendiri dan ALLAAH mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. Semoga ALLAAH memaafkanmu, mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta? Orang-orang yang beriman kepada ALLAAH dan hari Kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. dan ALLAAH mengetahui orang-orang yang bertaqwa. Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ALLAAH dan hari Kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya. Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi ALLAAH tidak menyukai keberangkatan mereka, Maka ALLAAH melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu. Jika mereka berangkat bersama-sama kamu, niscaya mereka tidak menambah kamu selain dari kerusakan belaka, dan tentu mereka akan bergegas maju ke muka di celah-celah barisanmu, untuk mengadakan kekacauan di antara kamu; sedang di antara kamu ada orang-orang yang amat suka mendengarkan perkataan mereka. dan ALLAAH mengetahui orang-orang yang zhalim. Sesungguhnya dari dahulu pun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk (merusakkan) mu, hingga datanglah kebenaran (pertolongan ALLAAH) dan menanglah agama ALLAAH, Padahal mereka tidak menyukainya. Di antara mereka ada orang yang berkata: Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah. Ketahuilah bahwa merekalah yang telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir. Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang). Dan mereka berpaling dengan rasa gembira.” (QS. At Taubah: 38-50)
Sabab Nuzul:
Imam Al-‘Ayni dalam saat men-syarah Shahih Al Bukhari dalam kitabnya[1] menyatakan bahwa ayat ke-38 di atas turun saat Ghazwah Tabuk, menghadapi pasukan Romawi, yang bertepatan dengan saat ranumnya buah-buahan di Madinah (musim panen Kurma), lalu musim panas sedang amat teriknya[2], maka sebagian mukminin ada yang tertinggal tidak ikut berperang[3], juga dengan perjalanan yang amat jauh (letak Tabuk sekitar 600 km jauhnya dari Madinah, sehingga perang ini disebut juga Ghazwah ‘Usrah/perang yang amat sulit)[4]), dan menghadapi musuh yang amat banyak serta kuat[5]. Imam Al-Qurthubi menambahkan bahwa peristiwa ini terjadi pada tahun ke-9 Hijrah setahun setelah peristiwa Fathu Makkah[6]. Syaikh Al Qaththan menambahkan bahwa saat itu pasukan muslimin terkumpul sekitar 30.000 orang melawan 100.000 orang pasukan Romawi, dan pada perang inilah kaum muslimin memberikan pengorbanan yang luar biasa, Utsman RA menyumbang 1000 dinar emas untuk peperangan, lalu datang Umar dengan setengah dari hartanya, dan Abubakar dengan menginfaqkan seluruh hartanya di jalan ALLAAH[7].

Malas Berjihad adalah Ciri Cinta Dunia

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ اثَّاقَلْتُمْ إِلَى الْأَرْضِ أَرَضِيتُمْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا مِنَ الْآَخِرَةِ فَمَا مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا فِي الْآَخِرَةِ إِلَّا قَلِيلٌ

Dalam ayat ini ALLAAH Yang Maha Rahman, berkata Imam Abu Ja’far[8] bahwa makna “an-nafar” adalah: dari berangkat untuk berperang, sehingga maknanya adalah: Mengapakah kalian wahai orang beriman jika dikatakan kepada kalian keluarlah kalian untuk berjihad di jalan ALLAAH kalian berlambat-lambat karena lebih senang berada di negeri kalian atau di rumah kalian atau duduk-duduk saja[9]. Imam Al Baghawi menafsirkannya: Berangkatlah dengan bersegera dengan bersungguh-sungguh & bersemangat untuk mendukung hizbuLLAAH & menegakkan agama-NYA untuk membenarkan panggilan iman kalian[10]. Imam Al-Qurthubi menambahkan bahwa lafzh “ma lakum” merupakan harfu-istifham yang maknanya penegasan sekaligus celaan, sementara lafzh “tsaqaltum ilal ardh” artinya berlambat-lambat karena nikmat dunia[11], sementara Imam Al Baghawi menafsirkannya lebih suka tinggal di rumah kalian[12]. Sayyid Quthb memberikan gambaran yang mendalam tentang ayat ini, kata beliau: Ketahuilah bahwa beratnya dunia, keindahannya, perhiasan serta harta bendanya, semua itu akan membuat rasa takut akan kematian pada diri seseorang, takut kehilangan hartanya, takut kehilangan posisi & jabatannya, senang dengan istirahat & kemapanan, berat karena rencana-rencana jangka pendek yang telah dibuat serta tujuan-tujuan sesaat yang telah dirancang, yang kesemuanya mempengaruhi badannya, darahnya serta seluruh tubuhnya, sehingga seolah-olah ia menjadi terbenam ke dalam bumi, inilah makna yang tercermin dari potongan kata “tsaaqaltum”, yaitu bagaikan jasad yang telah terbenam, sehingga sulit untuk digerakkan, apalagi menerima komando untuk bangun & bergerak[13].

Malas Berjihad Menyebabkan Turunnya Adzab ALLAAH SWT

إِلَّا تَنْفِرُوا يُعَذِّبْكُمْ عَذَابًا أَلِيمًا وَيَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ وَلَا تَضُرُّوهُ شَيْئًا وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Berkata Imam At Thabari bahwa berfirman ALLAAH SWT mengingatkan kepada kaum mu’min dari golongan sahabat Nabi SAW, untuk tidak meninggalkan jihad, bersegera memenuhi panggilan qiyadah, dan taat kepada ALLAAH & Rasul-NYA, untuk melawan bangsa Romawi: Jika kalian tidak berangkat maka ALLAAH akan menyegerakan azab bagi kalian di dunia & mengganti kalian dengan kaum yang lain, yang tidak meninggalkan jihad, bersegera memenuhi panggilan qiyadah, serta taat kepada ALLAAH & Rasul-NYA[14]. Berkata Imam Al-Qurthubi bahwa ini adalah pernyataan yang amat tegas dan ancaman yang amat kuat bagi siapa-siapa yang meninggalkan jihad untuk menegakkan Kalimat ALLAAH[15]. Imam Al Alusy menyatakan bahwa jika kalian meninggalkan jihad, maka akan diazab dua kali yaitu di dunia & di akhirat lalu akan diganti dengan kaum lain yang lebih baik & lebih taat pada perintah jihad, karena DIA Maha Kaya dari membutuhkan kalian sedikitpun dan kemalasan kalian itu tidak berpengaruh terhadap ketetapan-NYA sedikit pun[16]. Imam Khazin menambahkan bahwa sebagian ulama menyatakan bahwa ayat ini telah di-nasakh oleh ayat QS 9:122, tetapi jumhur ulama menyatakan bahwa ayat ini muhkamat karena ia adalah khithab untuk semua, oleh sebab itu maka tidak ada nasakh baginya[17]. Ada seorang sahabat yang pada asalnya juga ingin mangkir, yaitu Abu Khaitsamah RA, namun saat ia pulang ke rumahnya ia melihat istrinya telah menyiapkan ranjang yang empuk, menyiapkan makanan yang enak & buah-buahan serta minuman yang dingin, lalu ia berkata pada dirinya sendiri: “RasuluLLAAH SAW di tengah sengatan panasnya matahari & kerasnya tiupan angin musim panas padang pasir, sementara Abu Khaitsamah di bawah naungan yang teduh, makanan yang enak dan istri yang cantik.. Tidak! Tidak boleh begini!” Lalu ia langsung membereskan perbekalannya dan memacu tunggangannya mengejar RasuluLLAH SAW dan pasukannya[18].

(Bersambung Insya ALLAAH…)
___
Catatan Kaki:
[1] ‘Umdatul Qari, XV/457
[2] Ini juga pendapat Imam Ibnu Katsir, lih. Tafsir Al-‘Azhim, IV/153
[3] Yaitu orang-orang munafik, beberapa kabilah Badui, dan 3 orang sahabat terkenal (Ka’ab Ibnu Malik, Hilal Ibnu Umayyah & Murarah Ibnu Rabi’)
[4] Tafsir Al Qaththan, II/138
[5] Ma’alimu Tanzil, IV/48
[6] Jami’ Li Ahkam, I/2431
[7] Tafsir Al-Qaththan, II/138
[8] Jami’ul Bayan, XIV/251
[9] Imam Ibnu Katsir menambahkan: Lebih suka menikmati wangi buah-buah an (asyik berbisnis/niaga), lih. Al-‘Azhim, IV/153
[10] Nuzhmud Durar, III/453
[11] Jami’ul Ahkam, I/2431
[12] Ma’alimu Tanzil, IV/48
[13] Azh-Zhilal, IV/30
[14] Jami’ul Bayan, XIV/254
[15] Jami’ul Ahkam, I/2432
[16] Madarikut Tanzil, I/444
[17] Lubab At-Ta’wil, III/269
[18] Tafsir Al-Qaththan, II/138
________________________________________
Artikel dicetak dari situs Al-Ikhwan.net: http://www.al-ikhwan.net
URL ke artikel: http://www.al-ikhwan.net/index.php/manhaj-haraki/2008/adakah-istirahat-dari-berjihad/

Kerja dakwah adalah kontrak kerja tanpa batas waktu, kontrak seumur hidup yang tak mengenal kata pensiun; bukan berlangsung selama masih lajang dan berakhir ketika telah menikah! bukan pula semasa masih hidup miskin dan serba susah lalu meninggalkannya ketika sudah kaya dan hidup senang! dan juga bukan hanya bergabung di masa senang tetapi mundur ketika mendapat ujian! INI MASALAH KOMITMENMU KEPADA ISLAM DAN PERGERAKANNYA, BUNG!!!!

Dakwah yang benar adalah dakwah yang penuh dengan tuntutan, dakwah yang disertai iman dan amal.... Dakwah jihad, bertahan menghadapi musuh, dan bersabar..... Dakwah nasihat, sumbangan, dan pengorbanan..... Adalah wajar bagi dakwah yang benar ketika para pengikutnya harus menghadapi berbagai ancaman, intimidasi, makar, dan pengkhianatan yang dilakukan oleh para pengikut kebathilan. (Fathi Yakan)

"Barangsiapa yang meringankan satu penderitaan seorang muslim di dunia, maka Allah akan meringankan satu penderitaannya pada hari Kiamat. Barangsiapa yang memberi kemudahan kepada orang yang susah, maka Allah akan memberi kemudahan kapadanya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan menolong seorang hamba apabila ia menolong saudaranya." (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Rabu, 21 April 2010

Hari Bumi 2010

Link

Hari ini hari bumi dan saya berharap anda merayakannya dengan menonton video baru untuk Hari Bumi dan mengajak orang-orang di sekitar anda bergabung di Greenpeace bersama anda.

Planet bumi ini menghadapi tantangan yang sangat besar dari sebelumnya. Hutan alam  kita dihancurkan dan laut kita dengan sembarangan dikuras dan mengalami pencemaran yang sangat cepat. Penangkapan ikan paus, polusi beracun, batubara yang kotor, bahaya energi nuklir dan rekayasa genetika pada tanaman telah merusak kualitas serta keberlangsungan hidup di planet bumi ini. Bencana perubahaan iklim akan menjadi kenyataan jika pemerintah dan industri menghabiskan waktu dan tenaga hanya untuk mendapatkan keuntungan semata tanpa melakukan perubahaan yang berarti untuk mengurangi emisi.

Selama bertahun-tahun, kami membuat dampak positif di seluruh dunia dengan menjadi saksi untuk meyakinkan politisi dan industri agar mengubah kegiatan-kegiatan yang berbahaya. Kami berusaha melindungi bumi dari bencana besar, mendorong undang-undang lingkungan dan seringkali memberikan inspirasi pada kalangan bisnis, mendorong pemerintah untuk menempatkan kepentingan planet ini sebelum memikirkan keuntungan.

Jika Anda berpikir kekuatan Greenpeace berada pada kapal, aksi langsung atau kampanye solusi kami, coba pikirkan ini: Kekuatan kami yang sebenarnya adalah  anda.

Bumi sangat memerlukan orang-orang seperti anda yang peduli pada masalah lingkungan, mengajak lebih banyak lagi orang,  menggunakan suara mereka untuk mempertahankan dan bertindak untuk melindungi bumi yang hijau dan damai. Anda dapat membantu bumi ini dengan membangun gerakan untuk planet bumi. Undang teman-teman anda via e-mail, atau bagikan melalui Facebook.

Masa depan yang lebih hijau dan damai pasti akan terjadi. Bergabung bersama kami untuk menjadikan hal itu sebagai kenyataan. Bumi ini membutuhkan penyelamatan bukan hanya di hari bumi, tetapi setiap hari.

Salam,
Kumi Naidoo
Direktur Eksekutif, Greenpeace Internasional

Note : Silakan mengunjungi Youtube kami untuk melihat video "favorit" dan silakan memberi komentar. Anda juga dapat mempromosikannya di Facebook atau Twitter atau bisa menggunakan kode embed video tersebut untuk blog Anda.



Apakah Anda Mengalami Quarterlife Crisis??

Rating:
Category:Other
A "quarter life crisis" is defined by the online dictionary Word Spy as "Feelings of confusion, anxiety, and self-doubt experienced by some people in their twenties, especially after completing their education."

This phrase has been around since the early nineties but really caught on in the last ten years as more twenty-somethings began to recognize and talk about it. I became interested in the phrase when at 25 years old I began to question everything in my life and was overwhelmed with doubt, anxiety and confusion about who I was and what I really wanted in life. I woke up one day in a cold sweat and found myself in the midst of my own quarterlife crisis. The good news is that I survived it and can honestly say it was one of the best experiences of my life.

Now at 33, my passion is supporting twenty-somethings in navigating their way through their quarterlife crises.

So you may be wondering, "Am I having a quarterlife crisis?" To help you answer that question, take my quarterlife crisis diagnosis quiz which consists of 25, appropriately, questions.

Read each question carefully and answer quickly with a simple yes or no (don't over think it!):

1. Are you in a "funk" where you feel like nothing is terribly wrong, but nothing seems right either?
Apakah Anda ada dalam situasi dimana Anda merasa seperti tidak ada yang sangat salah, tapi sepertinya tidak ada yang benar juga?

2. Do you feel older for the first time in your life?
Apakah Anda merasa tua untuk pertama kalinya dalam hidup Anda?

3. Are you unmotivated, directionless or passionless?
Apakah Anda tidak termotivasi, tanpa arah atau tidak bernafsu?

4. Are you concerned that you don't know what you want to do with your life?
Apakah Anda khawatir bahwa Anda tidak tahu apa yang ingin Anda lakukan dengan hidup Anda?

5. Do you feel pressure to grow up and get your adult life in order?
Apakah Anda merasa tertekan saat tumbuh dan menjadi dewasa?

6. Do you feel entitled to a life much grander than the one you are living?
Apakah Anda merasa berhak mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dari kehidupan saat ini?

7. Do you often feel depressed, anxious, overwhelmed, lost, and maybe even a little hopeless?
Apakah Anda sering merasa depresi, gelisah, bingung, kehilangan, dan mungkin bahkan sedikit harapan?

8. Do you feel a lot of pressure and expectations to do, have or be something?
Apakah Anda merasa banyak tekanan dan harapan untuk melakukan, memiliki atau menjadi sesuatu?

9. Do you ever feel that time is running out in regards to figuring out your career and deciding whether you want to get married and/or have children?
Apakah anda pernah merasa kehabisan waktu untuk memikirkan masalah karir dan memutuskan untuk menikah dan mempunyai anak?

10. Are you stressed out by choices that seemingly will affect the rest of your life?
Apakah anda tertekan dengan pilihan yang nampaknya akan mempengaruhi sisa hidup anda?

11. Are you experiencing confusion or disappointment in your career?
Apakah anda mengalami kebingungan atau kekecewaan dalam karir?

12. Do you feel that you have failed because you don't know what you want to do with your life?
Apakah anda merasa anda telah gagal karena tidak mengetahui apa yang diinginkan dalam hidup anda?

13. Do you know what you want to do, but can't seem to make it work?
Apakah Anda tahu apa yang ingin Anda lakukan, tapi tidak bisa untuk mewujudkannya?

14. Is it difficult for you to make decisions and when you do, you question them?
Apakah sulit bagi Anda untuk membuat keputusan dan ketika Anda melakukannya, apakah anda mempertanyakannya?

15. Do you overanalyze yourself?
Apakah anda menilai diri anda sendiri secara berlebihan?

16. Do you ever feel guilty for complaining about your life or feel like you are disappointing people (especially your parents)?
Apakah Anda pernah merasa bersalah karena mengeluh tentang hidup Anda atau anda merasa mengecewakan orang-orang (terutama orangtua Anda)?

17. Are you embarrassed that you have not figured out more?
Apakah Anda malu bahwa Anda belum tahu lebih banyak?

18. Is a breakup, romantic relationship, or lack of one causing you stress and/or sadness?
Apakah putus cinta, hubungan romantis, atau kurangnya satu menyebabkan Anda stres dan / atau kesedihan?

19. Are you still living at home with mom and dad?
Apakah kamu masih tinggal bersama orang tua?

20. Do you frequently compare yourself to other people your age and feel like you don't measure up?
Apakah Anda sering membandingkan diri Anda dengan orang lain yang seusia dan merasa anda tidak memiliki sifat-sifat yang dikehendaki sesuai dengan usia anda?

21. Do you feel financially unstable?
Apakah Anda merasa secara finansial tidak stabil?

22. Could your self-esteem use an upgrade?
Dapatkah harga diri anda mengalami peningkatan?

23. Are you thinking about going back to grad school because you don't know what else to do with your life?
Apakah Anda berpikir tentang kembali ke sekolah pascasarjana karena Anda tidak tahu harus berbuat apa lagi dengan hidup Anda?

24. Are you constantly thinking about the future resulting in anxiety and possibly panic?
Apakah anda selalu memikirkan masa depan yang mengakibatkan kecemasan dan kepanikan?

25. Is your life just not at all turning out like you planned?
Apakah hidup Anda tidak berjalan seperti yang Anda rencanakan?


If you answered "yes" to 12 or more of the 25 questions above, you are likely to be experiencing a quarterlife crisis. But don't worry, this is not bad news! The purpose of the quiz is to show you that you are actually going through a very normal and natural rite of passage that no one may have warned you about. You are not alone. The questions presented come from my eight years of investigating what most of us go through during our twenties which is a lot of questioning! The twenty-something years are a confusing, scary, frustrating and exciting, stimulating, and transformational time. Unfortunately, a high school or college diploma does not come with instructions for the "real world." You have to believe in and truly get to know yourself in order to have clarity about your dreams and goals as well as insights about how to reach them. But that is no easy task, especially in a society that is so externally focused and driven by expectations.
You may have bought into some misunderstanding that by your twenties, you are supposed to have your entire life figured out. This is false! The twenty-something years are a rather messy rite of passage without any fancy ceremonies or parties to mark that you are through them. Once you remove this intense pressure to do, be, and have so much on the outside, and shift your focus inside, you will see that you get to decide what your twenty-something years are really about. You are the expert, you have the answers, and you will be your own greatest motivator. Trust me. Or better yet, trust yourself.
My intention in writing this column is to reassure you that there is nothing wrong with you and offer some tips for navigating your own way through it. Up until now, your entire life may have been well scripted and now you are at a point in your life where you have to answer your own questions. Before you try to answer all the questions about what to be and who to be with, there is a very fundamental question to clarify first: WHO ARE YOU? This is the question I invite you to explore between now and my column next week. Take some time to sit quietly and reflect upon this question. Write your answers and thoughts out, don't just think about them (you think enough already!).
Now for those of you thinking that you do not have time for self-discovery, my response to you is that you cannot afford not to. The alternative is to continue to spin in your quarterlife crisis and make choices based on fear, other people's advice, expectations, or societal pressures. And there is nothing wrong with that if you are prepared to have a mid-life crisis as well!

Until next week,

Your Quarterlife coach,

Christine


sumber:
http://www.huffingtonpost.com/christine-hassler/are-you-having-a-quarterl_b_326612.html

Selasa, 20 April 2010

Dekat tapi tak terjamah, menyatu tapi tak tergapai, menatap tapi tak tersentuh, ingin tapi tak berdaya, hu uh, sangat menggoda dan menggelitik hasrat di diri, seolah memanggilku tuk menghampiri -_-'

Whoever kills another one without justifiable cause, surely he is killing all of humanity. And whoever saves the life of another one, surely he saves the lives of all of humanity. [Sura Al Ma'aidah: Ayah 32]

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai. (QS 3: 1); Hanya Allah yang mampu menyatukan hati orang-orang beriman (QS 8: 63). Tidak ada kekuatan lain yang mampu menyatukan orang-orang beriman kecuali Allah. Termasuk Rasulullah saw tidak akan mampu meski seandainya beliau memiliki dan memafaatkan harta sepenuh bumi. Umat Islam mestinya sangat bersyukur, bahwa Allah telah menjadikan mereka sebagai umat yang satu (QS 23: 52), dengan berusaha menjaga persatuan dan kesatuannya. Namun yang terjadi bahkan sebaliknya, sebagian pengikut agama ini telah menjadikan umat berpecah-belah menjadi beberapa golongan dan masing-masing merasa bangga dengan golongannya (QS 23: 53).

Senin, 19 April 2010

Siswa SMAN 1 Bogor Ungkap Kematian Michael Jackson

Rating:★★★
Category:Other
Misteri kematian penyanyi pop legendaris Amerika Serikat, Michael Jackson, diungkap oleh siswa kelas I SMAN 1 Bogor, Oki Novendra. Oki mengungkap penyebab kematian Jacko (panggilan Michael Jackson) lewat perhitungan matematika dengan menggunakan rumus sederhana diffensial (turunan, red).

Penyebab kematian Jacko itu diungkap Oki saat mempresentasikan hasil penelitiannya pada International Conference Young Scientists ke-17 di Grand Bali Beach, Sanur, Bali, kemarin. Oki mengatakan, kematian Jacko erat kaitannya dengan dosis obat yang sering dikonsumsinya.

Dia menjelaskan, parameter differensial itu ditentukan oleh dosis dan waktu. Penggunaan dosis obat harus konstan digunakan dengan jadwal yang teratur, tidak bisa berubah melebihi standar yang telah ditetapkan.

“Malah dosis penggunaan obat itu harus menurun. Logikanya, obat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, begitu juga dengan dosisnya,” ujar Oki ketika dihubungi Radar Bogor, tadi malam. Oki menganalisa, Jacko memakai obat dengan dosis yang tinggi (overdosis), terutama saat tampil di panggung. Cara tersebut dilakukan salah satu anggota Jackson Five itu agar bisa prima di hadapan penggemarnya.

“Jadi, dengan adanya hubungan antara dosis dan waktu terhadap penggunaan obat, bisa diminimalisir ketergantungan terhadap obat itu,” terang Oki, pria kelahiran 6 Oktober 1993. Hasil penelitiannya itu, Oki memperoleh penjelasan side effect (efek samping, red) obat Demerol yang dikonsumsi Jacko.

“Bahkan, saya mendapat rumus aman untuk menghitung dosis obat yang wajar dikonsumsi dalam darah,” jelas siswa peraih medali perak Olimpiade Matematika di Singapura pada 2009 itu.

Penelitian eksak yang dilakukan Oki dianggap sebagai karya yang luar biasa. Humas SMAN 1 Bogor Elyati Marlen menuturkan, prestasi dan kegiatan Oki di sekolah terbilang berbeda dari yang lainnya. “Selain secara akademik, di kegiatan ilmiah remaja juga dia aktif,” ujar Elyati.

Berkat berbagai prestasi yang diraih Oki, sekolah memberi apresiasi yakni membebaskan biaya pendidikan mulai dari dana sumbangan pokok, biaya kegiatan penelitian, dan kegiatan yang terkait belajar mengajar pada tahun ajaran 2009/2010.

Rencananya Kepala SMAN 1 Bogor Agus Suherman juga akan memberi apresiasi yang sama kepada Oki pada tahun ajaran 2010/2011, yakni kembali menggratiskan biaya pendidikan. “Itu berkat keikutsertaannya kembali membawa nama negara Indonesia dalam ajang internasional,” jelas Elyati.


sumber: http://klipberita. com/klip- iptek/8098- siswa-bogor- ungkap-kematian- michael-jackson. html

"Tidaklah ukuran tujuh langit dan tujuh bumi dibandingkan 'Arsy (singgasana Allah) melainkan laksana gelang yang dilemparkan di tengah-tengah padang pasir." (HR. Ibnu Hibban)

Sabtu, 17 April 2010

Mekanisme Sistem Kekebalan Tubuh Nonspesifik (Innate System) .wmv




Sistem Kekebalan Nonspesifik (Innate System)

Sistem kekebalan yang sifatnya nonspesifik artinya tidak ditujukan kepada jenis bakteri atau virus tertentu
Sistem ini terdiri dari sel makrofag, sel limfosit T yang menghasilkan sitokine seperti interleukin sebagai sirene bahaya

bermalam mingguan dengan bersyuro ria, berbecak ria, dan bersuka ria dengan si imut naila, hohoho *besok lagi yah :D*

Pertahanan Tubuh 1.wmv




Komponen Humoral

Pertahanan tubuh berbentuk cairan yang berasal dari sel limfosit B dan sel limfosit T.
Kekebalan humoral tersebut adalah antibodi/ imunoglobulin yang merupakan serum protein makromolekuler yang dihasilkan oleh sel plasma.


Kamis, 15 April 2010

[sekilas info] BEBAS PPN MAKANAN & MINUMAN

Mulai 1 April 2010 berlaku UU No. 42 Tahun 2009 tentang PPN & PPNBM.

Intinya mulai sekarang makanan & minuman udah ga kena PPN 10 % lagi!

Ini kutipan UU No. 42 Tahun 2009 tentang PPN & PPNBM pasal 4A butir 2:

Barang yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok barang sebagai berikut:
1. barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya;
2. barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak;
3. makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restoran, rumah makan, warung, dan sejenisnya, meliputi makanan dan minuman baik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak, termasuk makanan dan minuman yang diserahkan oleh usaha jasa boga atau katering; dan
4. uang, emas batangan, dan surat berharga.

Isi UU lengkapnya bisa dilihat di http://id-id. facebook. com/note. php?note_ id=357373796117

Dan bisa di download di http://www.pajak. go.id/dmdocument s/UU-PPN- 2009.rar

JADI mulai sekarang JANGAN MAU BAYAR PPN lagi kalo beli makanan & minuman di restoran dan tempat lainnya. Semoga bermanfaat.

-Fuad Fathir-

TAPIII TERNYATAAAAAAA.....

Setau gw yaa--ini gw denger dari se1 konsultan pajak yg gw kenal--selama ini makanan n minuman yg kita konsumsi di restoran, hotel dll itu EMANG GA KENA PAJAK PPN, yg kita bayarkan 10% itu adalah pajak untuk daerah. makany gw jg bingung kok tertulisny sebagai ppn yahh,,mgkn di situ sih kesalahannya.

jadi meskipun PPN makanan-minuman kembali ditegaskan (melalui UU ini) gak ada, belum tentu dengan pajak restoran yang masuk ke kas daerah. klo masih berlaku yaa berarti kita tetep bayar 10%.
 
wallahua'lam.

-Zainul Azmi-

Nih penjelasan lebih lengkap dr temen gw yg orang pajak :

"dari jaman UU PPN disahkan pertama kali makanan dan minuman yang disajikan di restoran tidak pernah dikenakan PPN, atas barang tersebut dikenakan PB 1 (dulu, sekarang namanya PHR=pajak hotel dan restoran)

PPN dan PHR tarifnya sama-sama 10%, jadi orang suka salah kaprah dikira kena PPN padahal sebenarnya PHR.
Apa sih bedanya PPN dan PHR?
PPN merupakan pajak pusat yang dananya masuk APBN
PHR merupakan pajak daerah yang dananya masuk APBD

terus kenapa di UU PPN yang baru dimunculkan kembali? ini untuk mempertegas bahwa usaha jasa boga/katering tidak dikenakan PPN, dan selanjutnya hak pemajakan atas katering diserahkan kepada daerah. melalui mekanisme PHR."

sekian
semoga memberikan pencerahan.

-Arithma Fajar-



SUMBER: Milis Pilot04 ^^

Rabu, 14 April 2010

Sasando Yang Unik


Sasando adalah instrumen khas yang berasal dari belahan timur Indonesia, Nusa Tenggara Timur. Sasando adalah sebuah siter dari bambu yang terdiri atas 36 dawai yang terbuat dari logam. Resonatornya terbuat dari daun palm yang dirangkai dalam bentuk mangkok yang meliputi siter itu. Selain sasando adalah dadako yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari tali/dawai yang cara memainkannya dipukulkan pada suatu benda. Instrumen lainya adalah bobi /foe/semaku (suling), hilu/puwi-puwi/kabarung (suling yang memakai ban), bibililu tihar (gendang satu kulit) dan gong kecil-kecil.


Jika harpa, piano, dan gitar plastis menjadi temuan paling bersejarah dan berarti dalam dunia musik, maka sasando dari Pulau Rote layak mendapat penghargaan lebih.

Alat musik tradisional masyarakat Rote itu telah ada sejak puluhan tahun lalu dan menghasilkan suara kombinasi dari tiga alat musik; harpa, piano, dan gitar plastis. Sasando bukan sekadar harpa, piano, atau gitar tetapi tiga alat musik dalam satu ritme, melodi, dan bass. Jadi meskipun merupakan alat musik tradisional, universalitas sasando berlaku menyeluruh.

Alat musik masyarakat Rote itu tergolong cordophone yang dimainkan dengan cara petik pada dawai yang terbuat dari kawat halus. Resonator sasando terbuat dari daun lontar yang bentuknya mirip wadah penampung air berlekuk-lekuk. Susunan notasinya bukan beraturan seperti alat musik pada umumnya melainkan memiliki notasi yang tidak beraturan dan tidak terlihat karena terbungkus resonator.

Sasando dimainkan dengan dua tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas, sementara tangan kanan bertugas memainkan accord. Sasando di tangan pemain ahlinya dapat menjadi harmoni yang unik. Sebab hanya dari satu alat musik, sebuah orkestra dapat diperdengarkan.


MERAIH AMPUNAN ALLAH SWT

Rating:
Category:Other
Diterjemahkan Oleh: Abu Fatah Amrulloh dari Penjelasan Hadits Arba’in No. 42 Syaikh Shalih bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh hafizhohulloh
Murojaah: Ustadz Abu Ukasyah Aris Munandar

Dan dari Anas bin Malik radhiallohu ‘anhu beliau berkata: Rosululloh shalallohu ‚alaihi wa sallam bersabda: “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: ‘Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula. (HR Tirmidzi, beliau berkata: “hadits ini hasan”) Wallohu a’lam, semoga sholawat tercurah pada nabi Muhammad.

Penjelasan:
Dari Anas radhiallohu ‘anhu beliau berkata: Saya mendengar Rosululloh ¬shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: [Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman,’ Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Yang dimaksud [“Anak Adam”] pada perkataan ini adalah seorang muslim yang mengikuti risalah rosul yang diutus kepadanya. Maka orang-orang yang mengikuti risalah nabi Musa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Orang-orang yang mengikuti risalah nabi Isa ‘alaihi salam pada zamannya, maka dia juga termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Adapun setelah diutusnya Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang yang mendapatkan balasan dan keutamaan seperti yang disebutkan dalam hadits ini adalah mereka yang mengikuti Al Musthofa (Nabi Muhammad) shalallahu ‘alaihi wa sallam, beriman bahwa risalah yang beliau bawa adalah penutup risalah para nabi, mengakui kenabian dan risalah yang beliau bawa dan mengikuti petunjuk beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Alloh jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: [Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu dan Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Kalimat ini memiliki makna yang serupa dengan firman Alloh jalla wa ‘ala:

قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Az Zumar: 53)

Jika seorang hamba melakukan perbuatan dosa kemudian segera bertaubat, berdoa kepada Alloh jalla wa ‘ala agar Ia mengampuninya serta mengharapkan ampunan-Nya, maka Alloh akan mengampuni dosa-dosanya selama dia bertaubat karena “Taubat itu menghapus dosa-dosa sebelumnya”.

Kemudian Alloh jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: “sesungguhnya jika engkau berdoa dan berharap kepada-Ku”. Kalimat ini menjelaskan bahwa doa disertai dengan harapan akan menyebabkan Alloh mengabulkan permohonan ampun. Ada sebagian orang yang berdoa pada Robb-Nya dengan harapan yang lemah dan tidak berhusnuzhon pada Robb-Nya padahal Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,”Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: ‘Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku maka hendaklah berprasangka pada-Ku sebagaimana dia kehendaki”. Jika seorang hamba berdoa untuk memohon ampun atas segala dosa-dosanya maka hendaknya dia berdoa untuk memohon ampun pada Alloh dengan berkeyakinan bahwa Alloh memiliki kemurahan yang sangat besar dan dia berharap bahwa Alloh akan mengampuni dosa-dosanya. Orang yang melakukan hal ini, niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosanya.

Maka jika seseorang telah memiliki rasa harap yang sangat besar pada Alloh dan yakin bahwa Alloh akan mengampuninya niscaya dia akan mendapatkan apa yang ia cari. Hal tersebut dikarenakan besarnya rasa harap dan prasangka yang baik pada Alloh. Banyak ibadah-ibadah hati (ibadah qolbiyyah) yang harus dilakukan oleh seorang pelaku dosa ketika memohon ampun dan bertaubat. Banyak ibadah-ibadah hati yang harus dilakukan agar perbuatan dosa diampuni sebagai karunia dan kemuliaan dari Alloh jalla wa ‘ala.

Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: “niscaya Aku akan mengampunimu”. Pengampunan (المغفرة) memiliki makna menutup bekas-bekas dosa di dunia dan akhirat. Pengampunan tidak sama dengan menerima taubat, karena pengampunan memiliki makna menutup (ستر). Mengampuni sesuatu (غفر الشيء) memiliki makna menutup sesuatu (ستره). Menutup dosa-dosa memiliki makna bahwa Alloh jalla wa ‘ala akan menutup dampak-dampak dosa di dunia dan akhirat. dampak dosa di dunia adalah balasan atas perbuatan dosa tersebut di dunia, sedangkan dampak dosa di akhirat adalah balasan atas perbuatan dosa tersebut di akhirat. Barang siapa yang memohon ampun pada Alloh jalla wa ‘ala maka dia akan diampuni oleh Alloh. Barang siapa yang meminta pada Alloh agar Ia menutupi dampak dosanya di dunia dan akhirat maka Alloh akan menutupinya. Alloh akan menutup dampak dosa-dosanya dengan tidak memberikan balasan atas dosanya di dunia dan akhirat.

Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: [Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit]. Dosa tersebut memenuhi langit (awan yang tinggi) karena jumlahnya yang banyak dan bertumpuk-tumpuk.

Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: [kemudian engkau memohon ampun pada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu]. Perbuatan ini adalah perbuatan seorang hamba yang bertaubat dan mencintai Robbnya dengan kecintaan yang mendalam. Karena Alloh -Yang Maha Agung, Yang Memiliki nama dan sifat yang mulia, indah dan sempurna, yang menguasai seluruh kerajaan, Dialah yang menguasai dan melindungi segala sesuatu, yang memiliki berbagai macam nama dan sifat yang agung dan mulia- akan mencintai hambanya dengan kecintaan seperti ini. Maka tidak diragukan lagi, hal ini akan membuat hati mencintai Robbnya, merasa hina di hadapan-Nya dan mendahulukan ridho-Nya daripada ridho selain-Nya.

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: [Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu]. Dalam kalimat ini terdapat dorongan untuk senantiasa memohon ampunan. Jika engkau berbuat dosa maka beristigfarlah karena sesungguhnya tidak cukup istigfar kita walaupun dilakukan sebanyak 70 kali dalam setiap hari seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits. Dengan beristigfar dan menyesal maka Alloh akan mengampuni segala dosa.

Kemudian Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: "Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula". Jika anak Adam datang dengan dosa sepenuh bumi, kemudian menjumpai Alloh dalam keadaan memurnikan ibadah hanya untuk-Nya dan tidak berbuat syirik kepada-Nya baik syirik besar, syirik kecil maupun syirik yang tersembunyi, hatinya ikhlas hanya kepada Alloh, tidak ada pada hatinya kecuali Alloh dan tidak merasa cemas kecuali hanya kepada-Nya, tidak berharap kecuali hanya kepada-Nya, tidak berbuat syirik dalam bentuk apapun pada-Nya, niscaya Alloh jalla wa ‘ala akan mengampuni seluruh dosa-dosanya.

Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman: “kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula”. Hal ini menunjukkan kebaikan dan besarnya rahmat Alloh pada para hamba-Nya.

Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nama-nama dan sifat-Mu. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat syariat Islam yang engkau berikan pada kami. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat diutusnya nabi-Mu Muhammad ‘alaihi sholatu wa sallam yang engkau berikan pada kami. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas anugerah yang engkau berikan pada kami untuk mengikuti jalan para salafushalih. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas anugerah-Mu pada kami berupa ampunan untuk segala dosa, menunjukkan pada perbuatan baik, dan mengampuni segala kesalahan. Ya Alloh segala puji bagi-Mu atas nikmat-Mu yang Agung. Ya Alloh segala puji bagi-Mu dan engkaulah yang paling berhak untuk mendapatkan seluruh pujian.

Sumber: http://muslim.or.id/?p=419


INILAH MUSLIM SEJATI!! SAKSIKANLAH!




Karakter Muslim Sejati

10 Tarbiyah Characters (Muwashofat Tarbiyah):

1. Salimul Aqidah (Good Faith)

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

2. Shahihul Ibadah (Right Devotion)

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ’shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (Strong Character)

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).

4. Qowiyyul Jismi (Physical Power)

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).

5. Mutsaqqoful Fikri (Thinking Brilliantly)

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219). Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu. Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah:samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

6. Mujahadatun Linafsihi (Continence)

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setkal diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beragmana seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).

7. Harishun ‘ala Waqtihi (Good time management)

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan:
‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.’ Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syu’unihi (Well Organized)

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu udusán dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.

9. Qodirun ‘alal Kasbi (Independent)

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat tinggi. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.

10. Naafi’un Lighoirihi (Giving Contribution)

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tirák mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan inilah, Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.

Sumber: http://hazelniez.wordpress.com/2009/10/06/10-tarbiyah-characters-muwashofat-tarbiyah/