Translate

Senin, 22 Februari 2010

PERJALANAN PANJANG

Sesungguhnya Allah SWT telah mengajarkan kita tentang kehidupan ini melalui alam semesta. Begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik didalamnya. Allah SWT mengajarkan melalui alam semesta ini tentang cinta & kasih sayang, pengorbanan, kesungguhan,  dan banyak lainnya termasuk ketidak abadian. Belajar. Itulah kuncinya. Karena bisa jadi karena rutinitas yang tanpa dasar dan tujuan yang terevaluasi dengan benar membuat sebagian dari kita melupakan tugas besar ini. Tugas untuk belajar memahami hakikat kehidupan ini. Inilah salah satu hikmah ayat pertama yang turun merupakan ayat untuk senantiasa belajar.


Ikhwati fillah,

Hari-hari yang kita lalui saat ini hendaknya dijadikan hari-hari yang penuh dengan proses pembelajaran. Ruang dan waktu bukan lagi menjadi penghalang tetapi selalu ada celah kesempatan untuk mengoptimalkannya. Inilah yang membedakan kita sebagai manusia dengan makhluk lain. Karena kita mempunyai kemampuan belajar yang merupakan kemampuan primordial, standard dan dasar. Sebuah kemampuan  dalam menyerap dan menganilisa informasi yang diterima. Itulah mengapa proses pembelajaran tidak boleh mati dalam setiap diri kita. Karena hakikat belajar merupakan perubahan dan manusia yang tidak mau belajar dalam hidupnya pada hakikatnya ia tidak mau melakukan perubahan. Dan kejumudan pada hakikatnya adalah kematian.


Ikhwati fillah,

Begitu juga dalam da’wah. Proses pembelajaran merupakan keniscayaan dalam mengusung da’wah dimanapun dan kapanpun. Laksana sebuah perjalanan pendakian sebuah gunung begitu pulalah cermin bagaimana kehidupan da’wah ini berjalan. Sebuah pendakian biasanya didahului dengan persiapan-persiapan, baik itu persiapan secara materil, fisik maupun mental agar jangan sampai dalam perjalanan pendakian tersebut kehabisan bekal, kelelahan atau bahkan mundur sebelum tujuan tercapai. Begitupula dengan da’wah ini. Persiapan-persiapan dalam da’wah adalah adalah sebuah keniscayaan. Persiapan materi dan wawasan secara integral dan menyeluruh, mental maupun strategi-strategi pencapaian.


Ikhwati fillah,

Dalam perjalanan pendakian, jalan yang ditempuh seringkali menanjak, berkelok dan penuh dengan bebatuan. Begitupula dengan da’wah. Perjalanan da’wah seringkali penuh dengan hambatan-hambatan baik internal da’I maupun external. Namun ketahuilah, setiap kelelahan dalam pendakian tersebut akan ada jalan menurun dan melandai yang kita dapat bernafas dan mengatur strategi sesaat. Sesaat. Itu merupakan lampu peringatan yang harus selalu menjadi filter. Karena jangan sampai jalan melandai tersebut menjadikan kita lengah dan malas untuk melanjutkan perjalanan.


Ikhwati fillah,

Pemandangan alam yang begitu indahnya maupun gemericik air terjun yang menyegarkan selama perjalanan janganlah sampai membuat kita terlena dan lupa akan tujuan kepuncak pendakian. Dalam da’wahpun demikian. Terkadang Allah SWT memberikan “kabar gembira” dalam mengisi hari-hari da’wah. Jangan jadikan itu sebagai akhir tujuan da’wah, namun jadikan itu sebagai obor yang terus menjadi penyemangat jalannya perjuangan ini. Karena ada atau tidak kabar gembira tersebut, kita telah berazzam untuk tetap berada dalam garis perjuangan da’wah ini.


Ikhwati fillah,

Puji syukur dan dzikir hendaknya menjadi penghias bibir dan hati kita takkala mengisi da’wah ini. Takkala da’wah yang kita usung ini diterima dengan baik oleh masyarakat, maha suci Allah SWT yang telah memberikan hidayah kepada hamba-hamba-Nya. Begitu pula ketika da’wah yang kita tawarkan ini menjadi sesuatu yang diacuhkan oleh masyarakat, maha suci Allah SWT yang telah memberikan peluang kualitas pahala yang akan Allah berikan kepada kita dengan pengorbanan kita tersebut.

Ketika dipuncak pendakianpun, dzikir akan kebesaran Allah hendaknya kata yang pertama kali kita lontarkan. Karena tiada daya dan kekuatan kecuali hanyalah milik-Nya. Allah pemilik alam semesta raya beserta isinya, yang akan memberikan balasan perbuatan sekecil apapun perbuatan tersebut.

 

-nemu tulisan bagus di file kompie, afwan entah siapa penulis dan darimana sumbernya-

-mudah-mudahan bisa memberi bermanfaat dan menjadi penambah energi dalam mengarungi perjalanan panjang ini

Minggu, 21 Februari 2010

Tolong Ingatkan Saya

Tolong ingatkan saya
andai saya Melupakan Tuhan
dalam kelapangan dan kesibukan
dalam kesenangan dan kesusahan

tolong ingatkan saya
jangan jadi anak durhaka
melupakan ayah dan ibu, melukai perasaannya


tolong ingatkan saya
supaya ingat pesan guru
bukan sekedar peringatan
tapi pesan yang berkelanjutan

tolong ingatkan saya
Tuk mendengar dan membaca Alquran
Ketika diradio banyak hiburan
ketika ditv penuh kehingarbingaran

tolong ingatkan saya
di mana islamku sebenarnya
jika aurat dilupakan dan
maksiat ditonjolkan.

tolong ingatkan saya
jadilah sahabat yang baik
yang slalu memberi peringatan
dan senantiasa menerima teguran

tolong ingatkan saya
kalau pekerjaan dan dunia
bukanlah yang utama
tapi akhirat kelak telah menanti disana.


tolong ingatkan saya
hidup ini satu perjalanan
ambilan mutiara dalam perjalanan
smoga di sana menjadi bekal.

tolong ingatkan saya
diri ini milik Yang Kuasa
kepadaNya jiwa diserahkan
segala-galanya Allah lah tumpuan

Sepuluh Risalah Pemuda Islam

Dalam Islam, peran pemuda diungkapkan dalam kisah a.l Ashabul Kahfi (18:9-22), Kisah Pemuda Ibrahim (21:60,69,dan 2:258)

 

1.             Memahami Islam

 

Mustahil pemuda dapat memuliakan islam kalau mereka sendiri tidak memahami islam (35:28, 58:11)

         

“ Siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat kebaikan, maka dipandaikan dalam agama” (HR. Bukhari-Muslim)

 

2.            Mengimani segenap ajaran Islam

 

Iman Kepada Allah dan Rasul-Nya Pada hakikatnya merupakan sebuah sikap mental patuh dan tunduk (23:51). Tunduk patuh berlandaskan cinta kepadaNya (2:165) dan Ittiba’ (mengikuti) rasul-NYa(3:31, 53:3-4)

 

3.            Mengamalkan dan mendakwahkan Islam

 

Ciri orang yang tidak mengalami kerugian (khusrin) dalam hidup adalah senantiasa mengamalkan dan mendakwahkan islam (103:1-3, 41:33, 3:110,9:71, 5:78-79)

 

“Barang siap menyeru kepada kebaikan maka ia akan memperoleh pahala sepadan dengan orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim)

 

4.            Berjihad di jalan Islam

 

Jihad adalah salah satu hal yang diwajibkan Allah kepada kaum muslimin. Jihad sendiri, menurut Said Hawa terbagi menjadi lima macam.

 

a.            Jihad lisaani, menyampaikan dakwah islam kepada orang-orang kafir, munafik dan fasik yang disertai denga hujjah (argumentasi) yang dicontohkan oleh NAbi SAW (5:62)

 

b.            Jihad Maali atau jihad dengan harta (49:15 dan 9:111). Jihad dengan harta merupakan bagian vital bagi jihad yang lainnya, karena dakwah memerlukan sarana dan prasarana.

 

c.            Jihad bilyad wan nafs atau jihad dengan tangan/kekuasaan dan jiwa (22:39, 2:190, 8:39, 9:36). Termasuk dalam jihad ini adalah menentang orang kafir, usaha mempertahankan diri terhadap seangan mereka, berusaha mengusur mereka dari bumi islam, memerangi kaum murtad dalam negeri islam, melawan pemberontak atau pembangkang atas negara islam

 

d.            Jihad siyaasi atau jihad politik

 

e.            Jihad Tarbawi/ta’limi, yakni bersungguh mengajarkan, menyampaikan ilmu dan mendidik orang orang yang ingin memahami islam(3:79)

 

5.            Sabar dan Istiqamah di atas jalan Islam (21:83-85, 38:41-44, 37:100-107, 21:68-69, 71:5-9)

 

Keimanan harus dilanjutkan dengan kesabaran dan istiqamah.

 

”keyakinan dalam iman haruslah secara bulat dan kesabaran itu setengah dari iman”(HR. Abu Nu’aim)

 

6.            Mempersaudarakan manusia dalam ikatan islam

 

          Pemuda seharusnya berperan menjalin ukhuwah islamiyah sesama muslim (8:63, 59:9).

 

“Setiap mukmin yang satu bagi mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan, antara satu dengan yang lain saling mengokohkan”

(Al Hadits)

 

7.            Menggerakkan dan mengarahkan potensi umat islam

 

Potensi umat islam perlu diarahkan ke dalam amal jama’I secara efektif dan efisien (3:146)

 

8.            Optimis terhadap masa depan Islam

 

Pemuda Islam tidak boleh memiliki jiwa pesimis. Sebaliknya, harus optimis akan hasil perjuangan dan pertolongan serta balasan dari Allah SWT. Hanya orang kafirlah yang memiliki sifat pesimis (12:87,15:56)

 

9.            Introspeksi diri (muhasabah) terhadap segala aktivitas yang telah dilakukan

 

Introspeksi dan evaluasi dimaksudkan agar pemuda tidak mengulang kesalahan yang sma di hari mendatang, tidak terjebak dengan permasalahan yang sama dan mampu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik(13:11)

 

“Seorang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersiap dengan amal sebagai bekal untuk mati” (HR. At Tirmidzi)

 

10.         Ikhlas dalam segenap pengabdian di jalan Islam

 

Memurnikan niat karena Allah dalam ibadah, dan jihad merupakan masalah fundamental agar amal itu diterima sekaligus sukses.

 

“Sesungguhnya Allah Menolong umat ini hanya karena orang-orang yang lemah di antara mereka yaitu dengan dakwah, shalat dan ikhlas mereka”

(HR. An-Nasai dari Sa’ad bin Abi Waqash)

10 Nasehat Imam Hasan Al Banna

 

Baca, Renungkan, dan Amalkan...

 

1.             Dirikanlah shalat saat setiap kali engkau mendengar adzan, dalam keadaan apapun.

2.             Bacalah al-Quran, telaah isinya, dengarkan, dan berzikirlah kepada Allah. Jangan gunakan sebagian waktumu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

3.             Bersungguh-sungguhlah untuk berbicara bahasa Arab fusha' (fasih). Karena itu termasuk syiar Islam.

4.             Jangan banyak berdebat dalam hal apapun, karena bersikap hipokrit tidak akan pernah mendatangkan kebaikan.

5.             Jangan banyak tertawa, karena hati yang maushul kepada Allah adalah hati yang tenang dan stabil.

6.             Jangan bercanda, karena umat yang bersungguh-sungguh tidak mengenal apapun selain kesungguhan.

7.             Jangan keraskan suaramu melebihi yang dibutuhkan pendengar, karena hanya akan mengakibatkan serampangan dan menyakitkan (orang lain).

8.             Jauhi menggunjing orang lain dan melukai perilaku orang, dan janganlah berbicara kecuali yang baik.

9.             Lakukanlah ta'aruf (perkenalan) dengan saudara-saudara yang engkau temui meskipun, mereka tidak menuntutmu demikian. Sesungguhnya pondasi dakwah adalah cinta dan saling mengenal.

10.        Kewajiban kita lebih banyak daripada waktu yang tersedia. Maka bantulah orang lain untuk memanfaatkan waktunya. Kalau engkau punya keperluan, maka segeralah tunaikan kebutuhannya.

Kamis, 18 Februari 2010

Pertanyaan untuk PANSUS CENTURY: siapa yang takut pada rakyat? siapa yang takut pada kekuasaan? siapa yang takut pada Allah?

Pertolongan Pertama Pada Stroke

(Dengan cara mengeluarkan darah pada setiap ujung jari tangan dan ujung daun telinga).

Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mendapat serangan STROKE. Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita, juga tidak menimbulkan efek sampingan apapun. Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DARURAT yang dapat berhasil 100%.

Sebagaimana diketahui, orang yang mendapat serangan STROKE, seluruh darah di tubuh akan mengalir sangat kencang menuju pembuluh darah di otak. Apabila kegiatan pertolongan diberikan terlambat sedikit saja, maka pembuluh darah pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit. Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tenang. Sipenderita harus tetap berada ditempat semula dimana ia terjatuh (mis: dikamar mandi, kamar tidur, atau dimana saja). JANGAN DIPINDAHKAN !!! sebab dengan memindahkan sipenderita dari tempat semula akan mempercepat perpecahan pembuluh darah halus di otak. Penderita harus dibantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh lagi, dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan.

Untuk yang terbaik menggunakan JARUM SUNTIK, namun apabila tidak ada, maka JARUM JAHIT / JARUM PENTUL / PENITI dapat dipakai dengan terlebih dahulu disterilkan dulu dengan cara dibakar diatas api Segera setelah jarum steril, lakukan PENUSUKAN pada 10 UJUNG JARI TANGAN. Titik penusukan kira-kira 1cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup ditusuk 1 kali saja dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara dipencet apabila darah ternyata tidak keluar dari ujung jari. Dalam jangka waktu kira-kira 10menit, si penderita akan segera sadar kembali.. Bila mulut sipenderita tampak mencong / tidak normal, maka KEDUA DAUN TELINGA sipenderita HARUS DITARIK-TARIK sampa berwarna kemerah-merahan.

Setelah itu lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing UJUNG BAWAH DAUN TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung daun telinga. Dengan demikian dalam beberapa menit bentuk mulut si penderita akan kembali normal. Setelah keadaan si penderita pulih dan tidak ada kelainan yang berarti,maka bawalah si penderita dengan hati-hati ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.


Sebagai salah satu cara beramal bakti, sebaiknya artikel ini disebarluaskan kepada teman-teman, keluarga dan relasi-relasi dan masyarakat luas, sebab serangan stroke ini dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja...

sumber dari : http://mlm-marketin gs.blogspot. com

Rabu, 17 Februari 2010

OMG.., mereka pasangan?!?

Degh.., langkahnya terhenti, terpaku kehilangan kendali sesaat lalu lari meninggalkan kamar yang seharusnya ditempatinya.., itulah reaksi saat pertama kali adikku menapaki kamar asrama-nya...

Yah, adikku adalah mahasiswa tingkat 1 di IPB, alias anak TPB (atau SMA kelas 4? :p), dimana stiap mahasiswa wajib mendekam dalam asrama slama 1 tahun... Dia bukan anak PMDK yang sudah masuk sejak bulan juni utk matrikulasi, tapi dia baru masuk kampus di bulan agustus, sehingga dia mendapati sisa-sisa kamar di asrama yang sudah dihuni oleh anak PMDK. Fyi, satu kamar itu dihuni 4 mahasiswa, di kamarnya itu ternyata sudah diisi 2 mahasiswa PMDK.

Kembali ke pengalaman pertamanya melihat kamarnya, pemandangan pertama yang mengejutkan itu membuat dia merencanakan untuk membuat surat permohonan pindah kamar... Jelas, kami sekeluarga juga mendukung keputusannya, ibuku (yg jg dosen di situ) pun bersedia membantu proses pemindahan kamar tersebut, hanya saja sulit untuk menjelaskan alasannya, fyuuhh... Ketika surat permohonan ditulispun kita semua stuck pada alasan, bingung juga, masa ditulis: karena alasan yang tidak dapat kami sebutkan, hehe..

Malam pertama, adikku ga mau nginep di asrama, dia memilih pulang meski barang2nya sebagian sudah disimpan di kamar asramanya.

Hari kedua, setelah kuliah pagi, dia istirahat di asrama, investigasi dimulai, ternyata eh ternyata teman sekamarnya bukan 2 orang yang ditemuinya di awal itu, thanks God.. Aman dah.. Ga jadi pindah kamar, qeqeqe..,

Ternyata, pas pertama kali dia lihat kamarnya tuh dia mendapati sepasang kekasih yang sedang memadu kasih, hueks.. Trus diperkuat sama kesaksian temen2 lorongnya (tetangga2 asrama yg satu lorong) yang bilang kalo dua mahasiswa pria itu emang pasangan gay.. Kebayang aja kalo mreka satu kamar dengan adikku, hiii.. Tapi rupanya mereka saat itu lagi minjem kamar adikku aja buat pacaran.. Duh, kacau kacau, mahasiswa tingkat 1 udah ada kasus kayak gini..

Sampai saat ini aku ga pernah update lagi kisah pasangan itu, entahlah masih eksis atau sudah "diluruskan lagi", adikku juga ga mau ngebahas lagi sih. Tapi pada akhirnya toh tu kamar emang dipake adikku buat tidur siang doang, hampir tiap hari dia pulang ke rumah.. Wong dari rumah ke kampus cuman 10menitan apalagi dia pake motor..

Seandainya dia mau bertahan di asrama, mungkin dia bakal menemui banyak kejadian aneh lagi yah, hehe.. Tampaknya kehidupan sosial di abad ini makin edan,,

Astaghfirullah, jadi inget kaum Nabi Luth yang Allah laknat dan binasakan dg azab yg pedih, akankah masa itu kembali lagi? PR besar untuk kita semua, ternyata telah begitu banyak penyimpangan yang terjadi di depan mata, amat dekat dengan kehidupan kita... Akankah kita tetap diam wahai saudaraku?? Kerusakan moral dan kehancuran iman melanda generasi muda negeri ini!! Buka mata buka hati, ayo bergerak! Ayo berbuat!

Senin, 15 Februari 2010

Tanyakan pada Hatimu...

Tanyakan pada hatimu,
masihkah ia merasakan getaran maha dahsyat saat firmanNYA dibacakan? bertambahkah iman di dada?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah ia merasakan lenyapnya hijab antara dirinya dan Sang Khalik di tengah2 sujud panjangmu?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah ia tersentuh di kala mendapati saudaranya di jalanan tengah meraung kelaparan? di kala mengetahui saudaranya di Palestina, Afganistan, Pakistan, Checnya tengah digempur puluhan peluru dan dentuman bom yang tiada henti? di kala ribuan nyawa melayang, di kala para anak menjadi yatim dan para wanita menjadi janda? masihkah hatimu merasakan kepiluan itu?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah tersisa kegelisahan saat lalai mendera?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah tersisa rasa takut saat maksiat?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah ada ketenangan saat ketaatan?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah ia mampu melihat furqon antara yang haq dan yang bathil?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah nurani memimpin langkahmu? ataukah nafsu yang telah menguasaimu?
Tanyakan pada hatimu,
masihkah cahaya hidayah itu mampu menembus dan meneranginya? ataukah titik-titik hitam telah memenuhinya hingga tak ada lg ruang tuk masuknya cahaya?
Tanyakan pada hatimu,,

9 Februari 2010
-flo-

Marina menari di atas menara... Di atas menara marina merana... :))

Rabu, 10 Februari 2010

NASIHAT BAGI PARA DA'I dan MEREKA YANG MENGAKU BERJUANG UNTUK DAKWAH & MENEGAKKAN KALIMATULLAH DI MUKA BUMI

Dalam langkah perjuangan melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar, seorang da'i harus selalu bersikap tengah-tengah, antara lamban dan tergesa-gesa serta berprinsip laksana seekor lebah. Dia harus terus-menerus berada dalam GERAK dan BERSEMANGAT. Mereka tidak boleh membuang-buang waktu serta menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Meskipun demikian, dia tidak boleh bersikap terburu-buru atau mengharapkan kesegeraan terhadap hasil usaha yang dilakukannya. Mengenai hal itu dia harus menyerahkannya hanya kepada Allah semata. Di bawah ini kami nukilkan sebuah rangkaian kata-kata yang bercahaya, yang insya Allah akan dapat memberikan suluh dalam meniti perjalanan dakwah:

Sungguh arena kata-kata berbeda dengan arena angan-angan.
Arena amal bukanlah arena kata-kata.
Arena jihad berlainan dengan arena amal yang biasa,
dan arena jihad yang benar berbeda dengan arena jihad yang salah.

Sangatlah mudah bagi orang untuk berangan-angan.
Akan tetapi, tidak semua angan yang terlintas dalam hati dapat diungkapkan lewat kata-kata.
Dan sesungguhnya banyak orang yang mampu berkata-kata,
tetapi sedikit yang dapat menerjemahkannya lewat suatu amal.
Dan dari yang sedikit itu, lebih sedikit lagi yang mampu memeliharanya secara istiqomah,
serta akan semakin sedikit lagi yang mampu mengatasi sulitnya medan jihad dan beratnya amal.

Mereka, para mujahiddin yang merupakan kelompok kecil dari para penolong agama Allah itu,
terkadang menyimpang dari garis yang telah ditentukan dan salah dalam meletakkan sasarannya,
kecuali jika mereka memperoleh pertolongan Allah.

Dalam kisah Thalut telah ada penjelasan mengenai hal itu.

Karena itu, tempalah dirimu masing-masing
melalui tarbiyah yang shahih dan perhitungan yang cermat.
Ujilah dirimu dalam beramal
dengan amal yang tidak disukai oleh jiwa dan yang terasa berat olehnya.
Putuskanlah ia dari keinginan syahwat, kebiasaan, dan adatnya.
Janganlah kalian melewati waktu satu menit pun tanpa suatu amal,
sebab di sanalah akan terdapat pertolongan, dukungan, dan kemenangan dari Allah....

Sumber:
Penyebab Gagalnya Dakwah jilid 1 (Aafaatun 'Alath-Thariq),
Bab. Isti'jaal,
Penulis: Dr. Sayyid M. Nuh

Ali r.a berkata, "Dunia meninggalkan kita ke belakang, dan akhirat datang dari arah depan. Masing-masing memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan janganlah menjadi anak-anak dunia. HARI INI AMAL TANPA HISAB, DAN ESOK HARI ADALAH HISAB TANPA BERAMAL."

Selasa, 09 Februari 2010

Bersabarlah di jalan ini, ketergesa-gesaan hanya akan menjerumuskanmu saudaraku!!!

Pidato Syekh Hasan al-Banna:

"Wahai kaum muslimin, khususnya mereka yang sangat bersemangat dan tergesa-gesa.... Dengarkanlah seruanku dari atas mimbar muktamar kita kali ini. Sesungguhnya jalan dalam menempuh medan dakwah itu amatlah PANJANG dan MELELAHKAN. Akan tetapi, kita harus menyadari bahwasanya hal yang semacam itu sudah merupakan SUNNATULLAH. Oleh karena itu, kita harus mampu menyikapinya dengan penuh KEDEWASAAN, SABAR, serta ISTIQAMAH (kontinu & konsisten). Jika di antara kita ada yang melupakan hal tersebut alias seolah ingin segera memetik buah atau kembang padahal belum saatnya masak atau berkembang, dari mimbar ini saya katakan bahwasanya saya tidak akan lagi bersamanya. Atau saya persilakan kepadanya untuk keluar saja dari harakah ini. Akan tetapi, bagi mereka yang mau bersikap SABAR bersama-sama menunggu biji itu tumbuh merekah dan menyebarkan aromanya yang harum, sungguh ALLAH akan memberi ganjaran kepadanya. Sungguh Dia akan memberi pahala kepada hamba-hamba-NYA yang berbuat baik, yakni berupa kemenangan dan kekuasaan atau syahadah dan kebahagiaan.

Wahai kaum muslimin, IKATLAH EMOSI JIWA itu dengan PERTIMBANGAN LOGIKA dan SINARILAH CAHAYA AKAL kalian dengan PELITA HATI. Kemudian kalian juga harus senantiasa berpandangan ke depan sesuai dengan kenyataan dan realita yang ada di hadapan kita. Singkaplah hakikat di balik sinar intuisi yang sangat indah gemerlap itu. Janganlah sekali-sekali kalian menyimpang atau melupakan hal itu sehingga mengakibatkan kalian terombang-ambing tanpa kendali karenanya. Janganlah kalian MENENTANG SUNNATULLAH atau ketetapan alam, karena sesungguhnya hal itu akan dapat MENGALAHKANMU. Akan tetapi, TUNDUKKANLAH dia, MANFAATKANLAH, dan ATASILAH GELOMBANGNYA. Jadikanlah sunnatullah atau ketetapan-ketetapan alam itu untuk saling mendukung sebagian lain. Kemudian nantikanlah pertolongan ALLAH. Sesungguhnya hal itu tidaklah jauh.

Wahai kaum muslimin.... Hendaklah kalian beramal itu hanya karena ALLAH dengan niat memperoleh pahala-NYA dan mendambakan ridha-NYA semata. Semuanya itu insya Allah akan kalian peroleh selama kalian tetap menjaga sikap IKHLAS. Allah tidak akan membebani kalian dengan HASIL suatu amal. IA hanya mewajibkan kalian untuk MENGHADAPKAN WAJAH secara BENAR & TELITI dalam BERAMAL. Setelah itu kita serahkan semuanya kepada DIA. Jika ternyata kita berbuat salah, maka kita tetap akan memperoleh pahala, karena kita termasuk orang-orang yang tengah melakukan ijtihad. Dan jika kita benar, maka kita akan memperoleh lipatan pahala. Sesungguhnya ALLAH Maha Penyantun dan Maha Penyayang...."

Senin, 01 Februari 2010

Melihat Surga dan Neraka di Depan Mata

http://pksboteng.blogspot.com/2010/01/melihat-surga-dan-neraka-di-depan-mata.html
Alhamdulillah DPC PKS Bogor Tengah kembali mengadakan acara Tasqif dan sekaligus kegiatan Semarak Muharam 1431 H pada hari Ahad, 10 Januari 2009. Acara ini digelar dengan menghadirkan pembicara Ustadz DR. Amir Faishol Fath dengan tema "Melihat Surga dan Neraka di Depan Mata". Selain itu hadir pula tim nasyid Na'am sebagai bintang tamu. Acara ini dihadiri hampir 200 orang kader dan simpatisan DPC PKS Bogor Tengah yg memenuhi tempat acara.

Dalam kajian ini Ust DR Amir Faishol menyampaikan dengan gamblang kondisi Neraka dan Surga. Selama lebih dari 2 jam, beliau membuat peserta acara merinding hingga tanpa terasa menangis ketika mendengar penjelasan ttg neraka. Sebaliknya para peserta tersenyum bahagia dan berseri-seri manakala beliau menjelaskan ttg keindahan syurga di penutup materinya. Tasqif kali ini terasa begitu dalam karena ustadz yang merupakan alumni Jurusan Tafsir Qur'an IIUI Pakistan ini, mampu membawa suasana hati pesertanya untuk senantiasa mengingat akhirat.

Setelah sesi pemaparan materi dan tanya jawab selesai, acarapun disudahi dengan penampilan Tim Nasyid Na'am yang beberapa personilnya merupakan kader DPC Bogor Tengah. Berikut kami sampaikan ringkasan materi tasqif ahad yg lalu.


Taman Surga


Taman seperti apakah itu?
Yang begitu harum mewangi, dan aromanya tercium dari jarak 40 tahun perjalanan?(1)

Gerbang seperti apakah itu?
Yang mempunyai delapan pintu, di mana masing-masingnya berjarak 40 tahun perjalanan?(2)
Bangunan seperti apakah itu?
Yang batu batanya dari emas dan perak, lumpurnya kasturi, tanahnya za'faran, serta kerikilnya dari intan dan permata?(3)

Di sana ada mata air yang mengalir. Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan, Dan gelas-gelas yang tersedia di dekatnya, Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, Dan permadani-permadani yang terhampar(4)

Subhanallah, itulah surga.

Lalu siapakah para penghuninya? Seperti apakah orang yang menghuni tempat yang sedemikian rupa?

Allah azza wa jalla telah menjelaskan kepada kita, bahwa penghuninya adalah orang-orang yang disebut sebagai golongan kanan. Yang berada di antara pohon bidara yang tidak berduri, dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya, dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti berbuah dan tidak terlarang mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk(5).

Pakaian mereka dari sutera, dan perhiasan mereka adalah emas dan mutiara(6).

Adapun kenikmatan terbesar yang dilimpahkan kepada mereka adalah wajah yang berseri-seri, yang kepada Rabb-nyalah mereka melihat(7) .

Allahu Akbar.
Abu Hurairah radhiallahu `anhu meriwayatkan sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, "Allah azza wa jalla berfirman, `Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih apa yang tidak dilihat mata, didengar telinga, dan tidak pula terlintas di hati manusia. Bukti mengenai hal itu (terdapat) dalam Kitabullah, `Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan (as-Sajadah:17)` " (Hr. Al-Bukhari dan Muslim)


Jurang Kehinaan

Jurang seperti apakah itu?
Yang apabila batu dilemparkan dari tepinya, maka tidak akan sampai ke dasarnya sebelum 70 tahun?(8)

Lembah seperti apakah itu?
Yang melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana?(9)

Api seperti apakah itu?
Yang telah dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian ditambah seribu tahun sehingga putih, dan ditambah seribu tahun lagi sehingga hitam?(10)

Di sana berhembus angin yang sangat panas. Di sana terdapat air yang mendidih. Naungan di dalamnya adalah asap yang hitam(11)

Alat-alat pemukul di dalamnya terbuat dari besi(12)

Rantai-rantai di dalamnya memilki panjang 70 hasta(13)

Na`udzubillahi min dzalik, itulah neraka.

Lalu siapakah para penghuninya? Seperti apakah orang yang menghuni tempat yang sedemikian rupa?

Allah azza wa jalla telah menjelaskan kepada kita, bahwa penghuninya adalah orang-orang yang disebut sebagai golongan kiri. Yang dikalungkan ke leher mereka belenggu dan rantai, seraya mereka diseret ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar di dalam api(14).

Minuman mereka dari mata air yang sangat panas, dan makanan mereka dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar(15) .

Bahkan darah dan nanah pun menjadi santapan mereka(16).

Adapun sebaik-baik penghuni di dalamnya adalah mereka yang memakai sandal api yang membuat otaknya mendidih karena panasnya(17).

Na`udzubillah.

Abu Hurairah radhiallahu `anhu meriwayatkan sabda Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, "Ketika Allah menciptakan surga, Dia mengutus Jibril ke surga seraya berfirman, `Lihatlah kepadanya dan apa yang aku janjikan kepada penghuninya di dalamnya`. Lalu Jibril mendatanginya dan melihatnya berikut apa yang disediakan Allah untuk penghuninya. Lalu ia kembali kepada-Nya dan mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, tidaklah seseorang mendengarnya melainkan ia memasukinya`. Kemudian Allah memerintahkan supaya surga dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disenangi, lalu Dia memerintahkan (kepada Jibril), `Kembalilah kepadanya lalu lihatlah pada apa yang Aku janjikan bagi penghuninya di dalamnya`. Ia pun kembali kepadanya, ternyata surga telah dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan. Lalu ia kembali kepada-Nya seraya mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khawatir tidak ada seorang pun yang akan memasukinya`. Dia berfirman, `Pergilah ke neraka lalu lihatlah kepadanya dan apa yang aku janjikan untuk penghuninyadi dalamnya`. Ternyata neraka bertumpukan satu sama lain. Lalu ia kembali kepada-Nya seraya mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khawatir bahwa tidaklah seseorang mendengarnya lalu akan memasukinya`. Lalu Dia memerintahkan supaya neraka dikelilingi dengan kesenangan-kesenangan (syahwat), lalu memerintahkan, `Kembalilah ke sana`. Ia pun kembali ke sana, lalu ia mengatakan, `Demi keperkasaan-Mu, sungguh aku khawatir tidak ada seorang pun yang selamat darinya`." (Hr. Abu Dawud, an-Nasa`i, at-Tirmidzi, hadits hasan shahih)



Ya Allah, jadikanlah kami penghuni surga-Mu, dan lindungilah kami dari neraka-Mu.

Oleh-oleh dari Ustadz Amir Faishol Fath
redaksi ulang oleh Amr/HO/JP [Baarokallohu fiik]

referensi:
1) [Hr. al-Bukhari 2/269--Fath al-Bari]
2) [Hr. Muslim 18/102--Syarah an-Nawawi]
3) [Hr. Ibnu Abi Dunya & ath-Thabrani 6/285--at-Targhib, hadits hasan]
4) [al-Ghasiyah:12-16]
5) [al-Waqi`ah:28-34]
6) [al-Hajj:23]
7) [al-Qiyamah:22-23]
8) [Hr. Muslim 18/102]
9) [al-Mursalat:32]
10) [Hr. at-Tirmidzi 4/111, hadits hasan]
11) [al-Waqi`ah:42-43]
12) [Hr. at-Tirmidzi 4/103, hadits hasan]
13) [al-Haqqah:32]
14) [al-Mukmin:71-72]
15) [al-Ghasiyah:5-7]
16) [al-Haqqah:36]
17) [Hr. Muslim 3/85--Syarah an-Nawawi]

Tak Tahu.......

Terbangun pada pagi ku selalu
kumulai semuanya, selalu
dengan suci dan kelabu yang saat nanti akan dikenang, tak tahu...

Kita berjalan dengan semangat yang terus dicari
Kita melangkah dengan beban penuh tanpa isi

Tak tahu....

Tatapan kita jauh ke depan, menerawang
Dengan lambang di lengan dan segudang peluang
Kita tertawa, yakin....

Tak tahu....

Lihat.....!!

Di lampu merah itu, di tepi jalan sana
Langkah-langkah kecil berlari dengan nyanyian yang sulit dinikmati
Mereka menatap kita dengan mata sayu, mengantuk
Mereka melihat kita menuju bangunan itu, berlari...
"semangat yang menggebu", gumam mereka

Tak tahu....

Kita tidak pernah tahu
Kita terlalu sibuk, dengan semua yang tidak kita ketahui
Kita terlalu sibuk menyaingi waktu yang sombong

Ingatkan aku, ingatkan semua,
Mereka ada
Mereka melihat kita

Di pagi yang tergesa
Di siang yang berpeluh
Mereka kagum....


Created by Fey.....
Pas ngubek2 lemari buku, terselip secarik kertas berisi bait-bait kalimat yang mengembalikan sebuah memori lama... Sebuah puisi dari seorang sahabat, dibuat kala kami masih berseragam putih-abu, membawaku kembali ke masa itu..., tentang semangat yang menggebu tuk meraih cita, tentang para pengamen cilik yang selalu kami temui dalam perjalanan, tentang sebuah bangunan yang kini tak asli lagi, tentang waktu yang tak mau diajak berkompromi...
Huft..., masa itu, jadi kangen masa-masa itu....

Thank 4 Fey