Translate

Rabu, 02 Februari 2011

Indahnya Hariku Bersamamu, Bersamanya, Bersama Mereka....

Bismillahirromaanirrohiim...

Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillahirobbil'aalamiin...

Kesyukuran yang luar biasa karena saya selalu dikelilingi orang-orang baik. Sungguh keberuntungan yang tiada tara memiliki saudara-saudari terbaik yang, yang selalu dinaungi kebaikan, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah yang munkar. Sungguh beruntung ada di antara orang-orang baik, merasakan energi positif yang mereka pancarkan.

Mungkin selama ini saya terlalu terlena dengan berkah ini, keberkahan berada dalam lingkungan orang-orang baik, sehingga saya sering kali lupa mensyukuri nikmat ini...

Teringat perkataan salah satu sahabat terbaik Rasulullah,


"Selain nikmat Islam , seseorang tidak diberi nikmat yang lebih baik dari seorang sahabat yang sholih. Maka jika seorang di antara kalian melihat kasih sayang dari saudaranya, pertahankanlah itu." (Umar bin Khatthab)


"Janganlah kamu bersahabat dengan orang-orang fasiq meski hanya untuk mengenal kejahatan mereka. Hindari musuhmu dan waspadalah terhadap temanmu sekalipun, kecuali orang yang memegang amanah.
Sementara orang yang memegang amanah hanyalah orang yang takut kepada Allah dan tunduk untuk ketaatan. Lalu mintalah pemeliharaan dari Allah untuk terhindar dari maksiat dan bermusyawarahlah dengan orang-orang yang bertaqwa kepada Allah."
(Umar bin Khathtab)



"Hendaknya engkau mencari sahabat yang jujur, niscaya engkau akan hidup aman dalam lindungannya. Mereka merupakan hiasan pada saat gembira dan hiburan saat berduka.
Letakan urusan saudaramu pada tempat terbaik, sampai dia datang kepadamu untuk mengambil apa yang dititipkan kepadamu.
Janganlah bersahabat dengan orang keji, karena engkau bisa belajar kefasikan. Jangan engkau bocorkan rahasiamu kepadanya.
Dan mintalah pendapat dalam menghadapi persoalan kepada sahabat yang takut pada Allah."
(Umar bin Khatthab)


Sungguh sebuah anugerah tak ternilai saat kita selalu ditempatkan bersama orang-orang sholih, yang selalu mengajak kita pada kebaikan dan menjauhkan kita dari berbagai bentuk kemaksiatan.


Ada saatnya iman kita tinggi, tapi ada saat dimana kita futur, di saat futur inilah seorang sahabat yang sholih akan menjadi pengingat yang mampu mengembalikan kualitas keimanan kita. Bayangkan jika di saat futur justru kita terperangkap tangan setan melalui perantara teman kita yang tidak baik, bayangkan apa yang bisa terjadi pada kita? terjerumus dalam kenyamanan kondisi diri yang futur, lalu mulai mendekati kemaksiatan, dan habislah iman kita... Berhati-hatilah dengan orang-orang terdekat kita,


Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.(HR. Bukhari no. 2101, dari Abu Musa.) 


Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Hadits ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Dan hadits ini juga menunjukkan dorongan agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia." (Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 4/324, Darul Ma’rifah, Beirut, 1379)


Itulah pentingnya bergaul dengan orang-orang yang sholih. Oleh karena itu, sangat penting sekali mencari lingkungan yang baik dan mencari sahabat atau teman dekat yang semangat dalam menjalankan agama sehingga kita pun bisa tertular aroma kebaikannya. Jika lingkungan atau teman kita adalah baik, maka ketika kita keliru, ada yang selalu menasehati dan menyemangati kepada kebaikan.


Ya Rabb, terima kasih atas orang-orang baik yang Kau kirimkan padaku, atas saudara-saudara, sahabat-sahabat, dan teman-teman yang sholih, yang selalu ada untukku. Yang membuatku mampu bertahan di sini...


Mereka yang selalu menjadi inspirasi nilai-nilai kebaikan, mereka yang menjadi partner dalam menelurkan nilai-nilai kebaikan yang banyak, mereka yang keluhannya pun tentang dakwah, mereka yang isi kepalanya adalah ide-ide terbaik untuk mencetak generasi terbaik, ya.. aku bersyukur ada di antara orang-orang baik yang kebaikannya memancar untuk lingkungannya... Orang-orang yang sibuk dengan amal-amal kebaikan, dan tak sempat memikirkan hal-hal yang melalaikan... Orang-orang baik itu ada di dekatku, merekalah yang selalu menemaniku, merakalah sumber inspirasiku...


Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


Subhanallahi Walhamdulillahi Allahu Akbar....


Bogor, 2 Februari 2011

Bunga Karang