Translate

Minggu, 22 Juli 2012

Pembunuh Manusia Terbesar di Dunia

Para sahabatku...
Di abad 20 yang lalu pembunuh manusia terbesar di dunia adalah Nazisme (2 juta / tahun) dan komunisme (1.5 juta / tahun)...
Kini di abad ke 21 ini adalah Nikotinisme. 

Di awal abad 21 ini di dunia mereka menjagal 5 juta/ tahun,
di Indonesia 400.000 nyawa / tahun. 

Mari kita terus ingatkan publik bahwa setiap hari ideologi ini membunuh 1.100 nyawa bangsa kita lewat 25 macam penyakit. 

Imej maha-buruk ini ditutup tutupi dgn iklan cantik dan nyinyir, bantuan dermawan yang baik hati (bea siswa, olah raga, konser dan sumbangan
ini itu dan sogokan hebat). 

Sampai saat ini Nikotinisme masih berhasil menutup wajah Pembunuh Penjagal Penyogok mereka. Kita harus copot dan robek topeng itu. 

Memang kini mereka di puncak kejayaan dan kekayaan luar biasa, seperti komunisme di tahun 50-an...  

Tapi Nikotinisme akan roboh....
Mari bersama kita merobohkannya.....
Untuk itu kita mohonkan kekuatan pada Yang Maha Kuasa di awal Ramadhan ini.... 

(Taufiq Ismail)

Kamis, 19 Juli 2012

Memelihara Kehidupan

Teringat beberapa bulan lalu, saat saya dan suami menanam kunyit putih di kebun belakang rumah... Terus suami berpesan, "Nanti sering - sering ditengok yaa, kalau kering disiram, kita kan sedang memelihara kehidupaan."

Wah, jika tanaman saja harus kita pelihara kehidupannya dengan perhatian yang cukup dan memenuhi kebutuhannya, apalagi anak manusia...

Memelihara kehidupan anak manusia berarti memberikan perhatian juga, bukan? Lalu mencukupi kebutuhan ruhiyah, jasadiyah, dan fikriyah-nya. Ketiganya harus seimbang agar tumbuh dengan sempurna...

Memelihara kehidupan yang Allah titipkan di dalam rahim kita juga sebuah keajaiban luar biasa... Kadang kita lalai memenuhi haknya saat ia ingin mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran atau lalai memenuhi kebutuhan nutrisinya atau lalai memenuhi kebutuhannya untuk mendapat ketenangan dan istirahat yg cukup, atau bahkan kita lalai memberinya perhatian dengan mengajaknya mengobrol atau sekedar mengelus.

Memelihara kehidupan di dalam rahim sungguh luar biasa, ia yang bersemayam di dalam bisa memprotes saat ada kebutuhannya yang tak terpenuhi, ia bisa protes dengan membuat perut si ibu menegang atau dengan gerakan yang lebih ekstrim (jika usia kandungan sudah masuk trimester ke-2).

Memelihara kehidupan membuat kita harus banyak mengisi diri dengan asupan energi positif, nutrisi sehat, ilmu bermanfaat, agar cukup dibagi dengan dirinya yang ada di dalam rahim.

Kekeringan ruhiyah sang bunda dapat membuat dia merasa tak tenang di dalam rahim sang ibu... 

Memelihara kehidupan dalam rahim bunda terasa indah dengan dukungan ayah yang penuh perhatian dan kasih sayang... mencintai bunda  dengan tulus, maka rasa cinta itu akan sampai pada sang buah hati dalam rahim sang bunda...

Memelihara kehidupan bersama suami di sisi, sungguh indah...
Memelihara kehidupan...

NB:
Bersyukur punya suami luar biasa yang tak pernah lelah menjadi tangan dan kaki di saat tubuh tak berdaya, bersyukur punya suami yang luar biasa yang tak pernah lelah menghibur, melimpahkan perhatian, kasih sayang, doa tulus, dan semangat....

Alhamdulillaah... Terima kasih Allah atas belahan jiwa yang luar biasa.... 

Senin, 16 Juli 2012

[Lomba Senyumku Untuk Berbagi] Saat Semua Turut Berbahagia

Pernikahan adalah momen indah dalam hidup kita.... 
Saat dua jiwa bersatu dalam ikatan suci yang diberkahi-NYA, 
saat si venus dan si mars menjadi halal di hadapan Allah, 
saat cinta mulai bersemi dan doa keberkahan terucap dari setiap yang hadir...

Senyum bahagia pun terpancar dari kedua mempelai dan karib kerabat yang turut berbahagia.

Foto ini adalah kali pertama saya berbagi foto pernikahan di dunia maya, foto karya posko86-nya wicakz yuhuu dan hesty...

Foto ini membuat saya tersenyum, pertama mengingatkan pada momen indah setahun lalu (11062011), kedua pose dari suami dan sahabat di sebelahnya yang super kocak... Pernikahan tidak akan memutus persahabatan yang telah terbina, sampai sekarang mereka masih jadi sahabat dan teman berantem yang kompak ko...

Sebenarnya pengen posting foto yang lebih rame lagiii, lebih banyak senyum yang bertebaran, tapi syarat lombanya maksimal cuma 5 ya, hehe ... Sengaja pilih foto bareng sahabat - sahabat suami, karena kebanyakan akhwat ga mau dipublish fotonya (termasuk saya sebenernya, tapi yg ini spesial loh, hihi) 


link lomba 

Mengeja Takdir Ilahi

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS. Al-Ankabut : 64)

Berapa lama waktu yang telah dan akan kita lewati di dunia ini? 1 tahun? 10 tahun? 20 tahun? 40 tahun? 60 tahun? 100 tahun?

Berapa lama jatah hidup kita di dunia yang fana ini? Berapa lama kita kelak akan hidup di alam akhirat? SELAMANYA... SELAMANYA.... Sebandingkah jika kita membuang - buang waktu untuk mengejar kehidupan dunia saja yang mungkin tak sampai 100 tahun dengan kehidupan akhirat kita yang selamanya? Relakah kita kehilangan kenikmatan yang abadi demi sebuah kenikmatan dunia yang sekejap mata?

Dalam kehidupan dunia kita yang singkat, Allah telah memberikan banyak pilihan, seorang bijak tentu akan memilih yang terbaik untuk kehidupan dunia dan akhiratnya.

Seindah - indah pilihan adalah pilihan yang Allah ridhoi, pilihan yang mengikuti skenario-NYA menuju kebahagiaan yang abadi.

Kadangkala, Allah sengaja menghadapkan kita dengan pilihan sulit, pilihan yang rasanya berat untuk kita pilih, pilihan yang rasanya akan menambah beban dalam hidup kita, pilihan yang mungkin merugikan kehidupan dunia kita, namun jika pilihan itu adalah pilihan yang Allah ridhoi, apakah rela kita melewatkannya? Karena hidup tak selalu tentang untung dan rugi, tapi tentang beramal sebanyak - banyaknya, menabung pahala sebanyak - banyaknya...

Tak mudah menjalani skenario yang Allah pilihkan untuk kita, karena skenario-NYA tak selalu berisi tentang romansa cerita bahagia, di dalamnya pasti ada kesedihan , kesusahan, ujian, cobaan, senyum, tawa, namun dengan keikhlasan melakoni peran tersebut, skenario-NYA akan berakhir dengan happy ending ever after... yakni SURGA ALLAH yang kekal abadi.

Peran? apa gerangan peran kita? peran apa yang harus kita lakoni agar berakhir happy ending?
1. Beribadah kepada Allah 

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku".

(Q.S. Adz-Dzaariyaat 51:56)


2. Sebagai khilafah
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". 
Q.S. Al-Baqarah: 30

3. Memakmurkan bumi
Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabbku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya). (QS. 11:61)

Ketiga peran itu yang harusnya kita lakoni dengan segala warna - warninya, dengan segala kemudahan dan kesulitannya, dengan segala jatuh dan bangunnya. Karena untuk ketiga peran itulah kita dicintakan di muka bumi, dan dengan menjalani peran tersebutlah kita dapat meninggalkan bumi menuju langit dengan hati yang lega dan tempat kembali yang terbaik.

Terlahir sebagai apapun kita, tertakdir seperti apapun kita, kita sama - sama memiliki misi di dunia yang sama... Mungkin saat ini saya, kamu, dia, mereka, tengah mengeja takdir-NYA masing - masing, takdir Ilahi yang penuh misteri, tapi percayalah takdir terbaik dari setiap kita adalah saat kita menjalani dengan keikhlasan peran - peran yang Allah berikan pada kita, dengan segala warna warninya. Istiqomah, memilih pilihan yang Allah ridhoi, memilih pilihan yang akan menuntun kita menuju kebahagiaan yang abadi.

Mengeja takdir Ilahi, menapaki langkah menuju langit, menjalani skenario yang Allah kehendaki agar tercapai bahagia yang hakiki...

Mari mengeja takdir Ilahi dalam keikhlasan menjalani lakon yang Allah kehendaki :)

Semoga istiqomah selalu memilih pilihan yang Allah ridhoi dan ikhlas menjalaninya...Karena di balik pilihan yang baik meski tak selalu menyenangkan pasti ada hikmah yang besar....

Si pembelajar yang tak masih terus belajar memaknai hidup.