Dewasa ini banyak kalangan masyarakat terutama remaja putri dan wanita paruh baya mengeluhkan dirinya mengalami obesitas atau kegemukan, namun sayang kebanyakan dari mereka kurang memahami makna obesitas sendiri. Bahkan banyak yang menganggap sama antara obesitas dengan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah keadaan dimana berat badan seseorang melebihi berat badan normal. Untuk mengetahui lebih jauh tentang obesitas, kita akan mengupas cara menentukan tingkat obesitas menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan dampak obesitas terhadap kesehatan penderita .
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan energi yang masuk dengan energi yang keluar. Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) telah diakui sebagai metode yang paling praktis dalam menentukan tingkat overweight dan obesitas pada orang dewasa di bawah umur 70 tahun (www.medicstore.com).
BMI : berat badan (kg) / tinggi badan2 (m)
Keterbatasan BMI adalah tidak dapat digunakan bagi:
- Anak-anak yang dalam masa pertumbuhan
- Wanita hamil
- Orang yang sangat berotot, contohnya atlet
BMI dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar seseorang dapat terkena resiko penyakit tertentu yang disebabkan karena berat badannya. Seseorang dikatakan obese dan membutuhkan pengobatan bila mempunyai BMI di atas 30, dengan kata lain orang tersebut memiliki kelebihan BB sebanyak 20%.
Klasifikasi BMI Menurut WHO (1998) |
Kategori | BMI (kg/m2) | Resiko Comorbiditas | Underweight | < 18.5 kg/m2 | Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat) | Batas Normal | 18.5 - 24.9 kg/m2 | Rata-rata | Overweight: | > 25 | | Pre-obese | 25.0 – 29.9 kg/m2 | Meningkat | Obese I | 30.0 - 34.9kg/m2 | Sedang | Obese II | 35.0 - 39.9 kg/m2 | Berbahaya | Obese III | > 40.0 kg/m2 | Sangat Berbahaya | |
Para ahli sedang memikirkan untuk membuat klasifikasi BMI tersendiri untuk penduduk Asia. Hasil studi di Singapura memperlihatkan bahwa orang Singapura dengan BMI 27 – 28 mempunyai lemak tubuh yang sama dengan orang-orang kulit putih dengan BMI 30. Pada orang India, peningkatan BMI dari 22 menjadi 24 dapat meningkatkan prevalensi DM menjadi 2 kali lipat, dan prevalensi ini naik menjadi 3 kali lipat pada orang dengan BMI 28.
Klasifikasi Berat Badan yang diusulkan berdasarkan BMI pada Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000) |
Kategori | BMI (kg/m2) | Risk of Co-morbidities | Underweight | < 18.5 kg/m2 | Rendah (tetapi resiko terhadap masalah-masalah klinis lain meningkat) | Batas Normal | 18.5 - 22.9 kg/m2 | Rata rata | Overweight: | > 23 | | At Risk | 23.0 – 24.9 kg/m2 | Meningkat | Obese I | 25.0 - 29.9kg/m2 | Sedang | Obese II | > 30.0 kg/m2 | Berbahaya | |
ckckckckckckckckckckckckckc...........
BalasHapusgw gendut gak nga...???
BalasHapus