Translate

Tampilkan postingan dengan label pemuda. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pemuda. Tampilkan semua postingan

Minggu, 09 Januari 2011

Manajemen Mentoring "Tips Kesehatan Mentoring"

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Muhammad Ruswandi dan Rama Adeyasa
1. Minumlah vitamin TEPAT WAKTU.

2. Lakukan olahraga muka dengan selalu tersenyum da hindari cemberut (supaya terlihat segar dan tidak cepat tua)

3. Jagalah selalu kebersihan dan kerapihan pakaian anda.

4. Makanlah suplemen tambahan MATERI (bisa didapat di "apotek" terdekat-kajian, ta'lim, tasqif).

5. Lakukanlah olahraga rutin berupa dakwah fardiyah dengan mentee anda.

6. Hindari virus-virus seperti :

a. Meninggalkan mentoring tanpa alasan jelas

b. Datang telat tanpa alasan syar'i

c. Malas mencari mentor pengganti saat tidak dapat hadir

d. Enggan menjaga komunikasi atau enggan membantu mentee

7. Jika terserang virus-virus di atas, beristgfarlah dan lakukan konsultasi dengan dokter terdekat (sang koordinator atau ustadz anda) dan hukumlah (iqab) diri anda sendiri sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan.

8. Biasakan selalu hidup teratur dan terencana.

9. Lakukan pengecekan kesehatan harian dengan melakukan muhasabah sebelum berangkat tidur dan dengan mengikuti rapat evaluasi.

10. Untuk kesehatan hablumminannass lakukan silaturahmi dengan wali kelas mentee.

11. Jangan biarkan mentee seperti anak ayam kehilangan induk saat anda datang terlambat. Tekankan pada mereka untuk memulai terlebih dahulu, jka anda datang terlambat.

12. Sterilkan diri dari kuman futur dengan selalu meningkatkan amal yaumi.

13. Biasakanlah untuk menjadi dokter bagi mentee (misalnya dalam masalah akademis dan hubungan dengan teman)


“Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS Ibrahim [14]: 24-27)

Bahwa….Jalan da’wah adalah jalan yang terbaik nan mulia sepanjang masa.
Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, artinya :
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?”
(QS. 41 : 33).

Inilah jalan orang-orang rabbani yaitu yang :
Tidak wajar bagi seorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab,Hikmah dan kenabian lalu ia berkata kepada manusia :
’Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah.’
Akan tetapi (dia berkata) :
’Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.”
(QS. Ali Imron : 79)

Jagalah Pikiran karena ia berpengaruh terhadap Perbuatan
Jagalah perbuatan karena ia akan membentuk Kebiasaan
Bentuklah kebiasaan karena ia mempengaruhi sifat
Bangunlah sifat karena ia akan membentuk karakter
Bentuklah karakter karena ia akan menentukan nasib

Jumat, 17 Desember 2010

Mentoring Keren | Makin Keren dengan mentoring! Gak percaya? Coba aja! ;)


http://mentoringkeren.wordpress.com/
Ini nih gaweannya tim MK Forkom Alims..., good job gan!!

Mentoring yang dimaksud di sini adalah mentoring agama Islam, sebuah kegiatan yang rutin diadakan per minggu di SMAN 1 Bogor. Mentoring dilaksanakan di tiap-tiap kelas, dipisah antara siswa laki-laki dan perempuan. Harapannya, dengan adanya mentoring, siswa SMAN 1 Bogor bisa bertambah pemahaman Islamnya, bertambah baik akhlaknya, dan jadi pemuda/pemudi yang mencerminkan kerennya Islam. Singkatnya, jadi MAKIN KEREN dengan mentoring ;)

Kegiatan mentoring kelas ini diisi dengan tilawah, materi dari aa/teteh mentor, dan sharing antar sesama peserta mentoring. Jadi kalau ada yang lagi punya masalah, bisa dibagi di mentoring, sehingga bisa meringankan beban dan insya Allah dapet solusi. Kegiatan mentoring banyak variasinya kok! Kadang ada games, ada masak-masak, main futsal, jalan-jalan, dan suka ada makanannya loh! Hehehe. Intinya insya Allah semuanya bermanfaat! :)

Nah, blog ini insya Allah akan diisi dengan cerita seputar mentoring di SMAN 1 Bogor, dan juga Mentoring Online 4 U (MOU). Wah, apaan lagi tuh MOU? Jadi, MOU itu adalah konten mentoring online yang biasanya dipublish kalau SMAN 1 Bogor lagi libur. Bentuknya cerpen, kadang komik dan gambar-gambar. Ada tokoh-tokohnya juga loh! Silakan dilihat di postingan berikutnya.

Jumat, 30 April 2010

10 BERSAUDARA BINTANG AL-QUR'AN

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Izzatul Jannah – Irfan Hidayatullah
Penerbit : Sygma Publishing, Bandung
Cetakan : ke-2
Tahun Terbit : Januari 2010
Tebal Buku : xiv + 150 halaman

Setiap orang tua muslim pasti ingin memiliki anak-anak yang hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Apalagi para kader dakwah yang sangat menyadari bahwa keluarga merupakan sasaran dakwah yang kedua; ishlahul usrah, setelah ishlahul fardi. Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini merupakan sebuah karya yang –seperti kata Ustadz Yusuf Mansur- akan menginspirasi banyak keluarga di tanah air. Ternyata membesarkan anak di masa sekarang untuk menjadi hafiz Al-Qur'an bukan sesuatu yang mustahil.

Buku ini adalah kisah nyata sebuah keluarga muslim di Indonesia. Keluarga dakwah. Keluarga yang mampu menjadikan 10 orang buah hati mereka sebagai anak-anak yang shalih, hafal Al-Qur'an dan berprestasi. Keluarga luar biasa itu adalah pasangan suami istri Mutammimul Ula dan Wirianingsih beserta 10 putra-putri mereka. Yang lebih luar biasa lagi adalah, kedua orang tua ini tergolong super sibuk dengan berbagai aktifitas dakwahnya. Mutammimul Ula adalah anggota DPR RI dari fraksi PKS. Sedangkan Wirianingsih adalah Staf Departemen Kaderisasi DPP PKS sekaligus Ketua Aliansi Selamatkan Anak (ASA) Indonesia dan Ketua Umum PP Salimah (Persaudaraan Muslimah) yang cabangnya sudah tersebar di 29 propinsi dan lebih dari 400 daerah di Indonesia.

10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu adalah :
1. Afzalurahman Assalam
2. Faris Jihady Hanifa
3. Maryam Qonitat
4. Scientia Afifah Taibah
5. Ahmad Rasikh 'Ilmi
6. Ismail Ghulam Halim
7. Yusuf Zaim Hakim
8. Muhammad Syaihul Basyir
9. Hadi Sabila Rosyad
10. Himmaty Muyassarah

Afzalurahman Assalam;
Putra pertama. Hafal Al-Qur'an pada usia 13 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 23 tahun, semester akhir Teknik Geofisika ITB. Juara I MTQ Putra Pelajar SMU se-Solo, Ketua Pembinaan Majelis Taklim Salman ITB dan terpilih sebagai pesertaPertamina Youth Programme 2007.

Faris Jihady Hanifa
Putra kedua. Hafal Al-Qur'an pada usia 10 tahun dengan predikat mumtaz. Saat buku ini ditulis usianya 21 tahun dan duduk di semester 7 Fakultas Syariat LIPIA. Peraih juara I lomba tahfiz Al-Qur'an yang diselenggarakan oleh kerajaan Saudi di Jakarta tahun 2003, juara olimpiade IPS tingkat SMA yang diselenggarakan UNJ tahun 2004, dan sekarang menjadi Sekretaris Umum KAMMI Jakarta.

Maryam Qonitat
Putri ketiga. Hafal Al-Qur'an sejak usia 16 tahun. Saat buku ini ditulis usianya 19 tahun dan duduk di semester V Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar Kairo. Pelajar teladan dan lulusan terbaik Pesantren Husnul Khatimah 2006. Sekarang juga menghafal hadits dan mendapatkan sanad Rasulullah dari Syaikh Al-Azhar.

Scientia Afifah Taibah
Putri keempat. Hafal 29 juz sejak SMA. Kini usianya 19 tahun dan duduk di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat SMP menjadi pelajar teladan dan saat SMA memperoleh juara III lomba Murottal Al-Qur'an tingkat SMA se-Jakarta Selatan.

Ahmad Rasikh 'Ilmi
Putra kelima. Saat buku ini ditulis hafal 15 juz Al-Qur'an, dan duduk di MA Husnul Khatimah, Kuningan. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara I Kompetisi English Club Al-Kahfi dan menjadi musyrif bahasa Arab MA Husnul Khatimah.

Ismail Ghulam Halim
Putra keenam. Saat buku ini ditulis hafal 13 juz Al-Qur'an, dan duduk di SMAIT Al-Kahfi Bogor. Ia lulusan terbaik SMPIT Al-Kahfi, juara lomba pidato bahasa Arab SMP se-Jawa Barat, serta santri teladan, santri favorit, juara umum dan tahfiz terbaik tiga tahun berturut-turut di SMPIT Al-Kahfi.

Yusuf Zaim Hakim
Putra ketujuh. Saat buku ini ditulis ia hafal 9 juz Al-Qur'an dan duduk di SMPIT Al-Kahfi, Bogor. Prestasinya antara lain: peringkat I di SDIT, peringkat I SMP, juara harapan I Olimpiade Fisika tingkat Kabupaten Bogor, dan finalis Kompetisi tingkat Kabupaten Bogor.

Muhammad Syaihul Basyir
Putra kedelapan. Saat buku ini ia duduk di MTs Darul Qur'an, Bogor. Yang sangat istimewa adalah, ia sudah hafal Al-Qur'an 30 juz pada saat kelas 6 SD.

Hadi Sabila Rosyad
Putra kesembilan. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an. Diantara prestasinya dalah juara I lomba membaca puisi.

Himmaty Muyassarah
Putri kesepuluh. Saat buku ini ditulis ia bersekolah di SDIT Al-Hikmah, Mampang, Jakarta Selatan dan hafal 2 juz Al-Qur'an.


Dilengkapi Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman dan Fadhilah Menghafal Al-Qur'an

Buku 10 Bersaudara Bintang Al-Qur'an ini tidak hanya berisi bagaimana putra-putri Mutammimul Ula dan Wirianingsih menjadi penghafal Al-Qur'an. Di bagian pendahuluan terlebih dahulu dibahas Fakta Kemahaagungan Allah Menjaga Kemurnian Al-Qur'an sampai Akhir Zaman. Meliputi pembagian Al-Qur'an, Al-Qur'an sebagai Mukjizat, Sejarah Turunnya Al-Qur'an Kodifikasi Al-Qur'an, sampai Sejarah Pemeliharaan Kemurnian Al-Qur'an.

Pada bab 5 juga dibahas mengapa menjadi hafiz Al-Qur'an begitu penting. Penulis mengklasifikasikannya menjadi 2 bagian: fadhail dunia dan fadhail akhirat. Fadhail dunia antara lain: hifdzul Qur'an merupakan nikmat rabbani, mendatangkan kebaikan, berkah dan rahmat bagi penghafalnya, hafiz Qur'an mendapat penghargaan khusus dari Nabi (tasyrif nabawi), keluarga Allah di muka bumi. Sedangkan fadhail akhirat meliputi: Al-Qur'an menjadi penolong (syafaat) penghafalnya, meninggikan derajat di surga, penghafal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat, diberi tajul karamah (mahkota kemuliaan), kedua orangtuanya diberi kemuliaan, dan pahala yang melimpah.

Apa Kuncinya?
Apa kunci sukses keluarga Mutammimul Ula dan Wirianingsih mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an itu? Keseimbangan proses. Walapun mereka berdua sibuk, mereka telah menetapkan pola hubungan keluarga yang saling bertanggungjawab dan konsisten satu sama lain. Selepas Maghrib adalah jadwal mereka berinteraksi dengan Al-Qur'an.

Beberapa hal yang mendukung kesuksesan ini adalah upaya mereka menjaga kondisi ruhiyah dalam keluarga:
1. Tidak ada televisi di dalam rumah
2. Tidak ada gambar syubhat
3. Tidak ada musik-musik laghwi yang menyebabkan lalai kepada Allah dan diganti dengan nasyid
4. Tidak ada perkataan yang fashiyah (kotor)

Hal yang cukup mendasar yang dimiliki keluarga ini sehingga mampu mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an adalah visi dan konsep yang jelas, yakni menjadikan putra-putrinya seluruhnya hafal Al-Qur'an. Kedua, pembiasaan dan manajemen waktu. Setelah Shubuh dan setelah Maghrib adalah waktu khusus untuk Al-Qur'an yang tidak boleh dilanggar dalam keluarga ini. Sewaktu masih batita, Wirianingsih konsisten membaca Al-Qur'an di dekat mereka, mengajarkannya, bahkan mendirikan TPQ di rumahnya. Ketiga, mengkomunikasikan tujuan dan memberikan hadiah. Meskipun kebanyakan di waktu kecil mereka merasa terpaksan, namun saat sudah besar mereka memahami menghafal Al-Qur'an sebagai hal yang sangat perlu, penting, bahkan kebutuhan. Komunikasi yang baik sangat mendukung hal ini. Dan saat anak-anak mampu menghafal Al-Qur'an, mereka diberi hadiah.

Metode Menghafal Al-Qur'an 10 bersaudara bintang Al-Qur'an
Pada bab penutup penulis memaparkan metode yang dipilih keluarga Mutammimul Ula dalam mendidik 10 bersaudara bintang Al-Qur'an: pertama, mengajarkan membaca. Kedua, repetisi (pengulangan). Ketiga, memilihkan mereka sekolah yang memiliki program utama menghafal Al-Qur'an. Secara khusus kedua orang tua juga senantiasa menjaga orientasi hafalan mereka. Keempat, saat menginjak usia remaja mereka dipahamkan tentang fadhilah membaca Al-Qur'an. Kelima, kedua orang tua menjadi teladan yang nyaris sempurna dalam dakwah, pemikiran Islam, orientasi tentang keluarga Al-Qur'an, dan senantiasa mendoakan mereka sepanjang waktu hidupnya.

Akhirnya, bagi keluarga muslim, terutama keluarga dakwah, kiranya buku 10 bersaudara bintang Al-Qur'an ini sangat penting untuk menginspirasi berikut menjadi referensi lahirnya bintang-bintang Al-Qur'an yang baru.













































Rabu, 14 April 2010

INILAH MUSLIM SEJATI!! SAKSIKANLAH!




Karakter Muslim Sejati

10 Tarbiyah Characters (Muwashofat Tarbiyah):

1. Salimul Aqidah (Good Faith)

Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

2. Shahihul Ibadah (Right Devotion)

Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ’shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

3. Matinul Khuluq (Strong Character)

Akhlak yang kokoh (matinul khuluq) atau akhlak yang mulia merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena begitu penting memiliki akhlak yang mulia bagi umat manusia, maka Rasulullah Saw diutus untuk memperbaiki akhlak dan beliau sendiri telah mencontohkan kepada kita akhlaknya yang agung sehingga diabadikan oleh Allah di dalam Al- Qur’an, Allah berfirman yang artinya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar- benar memiliki akhlak yang agung’ (QS 68:4).

4. Qowiyyul Jismi (Physical Power)

Kekuatan jasmani (qowiyyul jismi) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang harus ada. Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan fisik yang sehat atau kuat, apalagi perang di jalan Allah dan bentuk- bentuk perjuangan lainnya. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Karena kekuatan jasmani juga termasuk yang penting, maka Rasulullah Saw bersabda yang artinya: ‘Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah’ (HR. Muslim).

5. Mutsaqqoful Fikri (Thinking Brilliantly)

Intelek dalam berpikir (mutsaqqoful fikri) merupakan salah satu sisi pribadi muslim yang penting. Karena itu salah satu sifat Rasul adalah fatonah (cerdas) dan Al-Qur’an banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia antuk berpikir, misalnya firman Allah yang artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang, khamar dan judi. Katakanlah: ‘pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.’ Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir (QS 2:219). Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktivitas berpikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Bisa kita bayangkan, betapa bahayanya suatu perbuatan tanpa mendapatka pertimbangan pemikiran secara matang terlebih dahulu. Oleh karena itu Allah mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah:samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).

6. Mujahadatun Linafsihi (Continence)

Berjuang melawan hawa nafsu (mujahadatun linafsihi) merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang muslim, karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan dan kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Oleh karena itu hawa nafsu yang ada pada setkal diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Tidak beragmana seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran islam) (HR. Hakim).

7. Harishun ‘ala Waqtihi (Good time management)

Pandai menjaga waktu (harishun ala waqtihi) merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu itu sendiri mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah Swt banyak bersumpah di dalam Al-Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan sebagainya. Allah Swt memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama setiap, Yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi. Karena itu tepat sebuah semboyan yang menyatakan:
‘Lebih baik kehilangan jam daripada kehilangan waktu.’ Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk memanaj waktunya dengan baik, sehingga waktu dapat berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi Saw adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syu’unihi (Well Organized)

Teratur dalam suatu urusan (munzhzhamun fi syuunihi) termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al-Qur’an maupun sunnah. Oleh karena itu dalam hukum Islam, baik yang terkait dengan masalah ubudiyah maupun muamalah harus diselesaikan dan dilaksanakan dengan baik. Ketika suatu urusan ditangani secara bersama-sama, maka diharuskan bekerjasama dengan baik sehingga Allah menjadi cinta kepadanya. Dengan kata lain, suatu udusán dikerjakan secara profesional, sehingga apapun yang dikerjakannya, profesionalisme selalu mendapat perhatian darinya. Bersungguh-sungguh, bersemangat dan berkorban, adanya kontinyuitas dan berbasih ilmu pengetahuan merupakan diantara yang mendapat perhatian secara serius dalam menunaikan tugas-tugasnya.

9. Qodirun ‘alal Kasbi (Independent)

Memiliki kemampuan usaha sendiri atau yang juga disebut dengan mandiri (qodirun alal kasbi) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian, terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena itu pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya raya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah, dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al-Qur’an maupun hadits dan hal itu memilik keutamaan yang sangat tinggi. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik, agar dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah Swt, karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan skill atau ketrampilan.

10. Naafi’un Lighoirihi (Giving Contribution)

Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighoirihi) merupakan sebuah tuntutan kepada setiap muslim. Manfaat yang dimaksud tentu saja manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar. Maka jangan sampai seorang muslim adanya tidak menggenapkan dan tidak adanya tirák mengganjilkan. Ini berarti setiap muslim itu harus selalu berpikir, mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dalam hal-hal tertentu sehingga jangan sampai seorang muslim itu tidak bisa mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Dalam kaitan inilah, Rasulullah saw bersabda yang artinya: sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).
Demikian secara umum profil seorang muslim yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits, sesuatu yang perlu kita standarisasikan pada diri kita masing-masing.

Sumber: http://hazelniez.wordpress.com/2009/10/06/10-tarbiyah-characters-muwashofat-tarbiyah/

Minggu, 21 Februari 2010

Sepuluh Risalah Pemuda Islam

Dalam Islam, peran pemuda diungkapkan dalam kisah a.l Ashabul Kahfi (18:9-22), Kisah Pemuda Ibrahim (21:60,69,dan 2:258)

 

1.             Memahami Islam

 

Mustahil pemuda dapat memuliakan islam kalau mereka sendiri tidak memahami islam (35:28, 58:11)

         

“ Siapa yang dikehendaki Allah akan mendapat kebaikan, maka dipandaikan dalam agama” (HR. Bukhari-Muslim)

 

2.            Mengimani segenap ajaran Islam

 

Iman Kepada Allah dan Rasul-Nya Pada hakikatnya merupakan sebuah sikap mental patuh dan tunduk (23:51). Tunduk patuh berlandaskan cinta kepadaNya (2:165) dan Ittiba’ (mengikuti) rasul-NYa(3:31, 53:3-4)

 

3.            Mengamalkan dan mendakwahkan Islam

 

Ciri orang yang tidak mengalami kerugian (khusrin) dalam hidup adalah senantiasa mengamalkan dan mendakwahkan islam (103:1-3, 41:33, 3:110,9:71, 5:78-79)

 

“Barang siap menyeru kepada kebaikan maka ia akan memperoleh pahala sepadan dengan orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim)

 

4.            Berjihad di jalan Islam

 

Jihad adalah salah satu hal yang diwajibkan Allah kepada kaum muslimin. Jihad sendiri, menurut Said Hawa terbagi menjadi lima macam.

 

a.            Jihad lisaani, menyampaikan dakwah islam kepada orang-orang kafir, munafik dan fasik yang disertai denga hujjah (argumentasi) yang dicontohkan oleh NAbi SAW (5:62)

 

b.            Jihad Maali atau jihad dengan harta (49:15 dan 9:111). Jihad dengan harta merupakan bagian vital bagi jihad yang lainnya, karena dakwah memerlukan sarana dan prasarana.

 

c.            Jihad bilyad wan nafs atau jihad dengan tangan/kekuasaan dan jiwa (22:39, 2:190, 8:39, 9:36). Termasuk dalam jihad ini adalah menentang orang kafir, usaha mempertahankan diri terhadap seangan mereka, berusaha mengusur mereka dari bumi islam, memerangi kaum murtad dalam negeri islam, melawan pemberontak atau pembangkang atas negara islam

 

d.            Jihad siyaasi atau jihad politik

 

e.            Jihad Tarbawi/ta’limi, yakni bersungguh mengajarkan, menyampaikan ilmu dan mendidik orang orang yang ingin memahami islam(3:79)

 

5.            Sabar dan Istiqamah di atas jalan Islam (21:83-85, 38:41-44, 37:100-107, 21:68-69, 71:5-9)

 

Keimanan harus dilanjutkan dengan kesabaran dan istiqamah.

 

”keyakinan dalam iman haruslah secara bulat dan kesabaran itu setengah dari iman”(HR. Abu Nu’aim)

 

6.            Mempersaudarakan manusia dalam ikatan islam

 

          Pemuda seharusnya berperan menjalin ukhuwah islamiyah sesama muslim (8:63, 59:9).

 

“Setiap mukmin yang satu bagi mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan, antara satu dengan yang lain saling mengokohkan”

(Al Hadits)

 

7.            Menggerakkan dan mengarahkan potensi umat islam

 

Potensi umat islam perlu diarahkan ke dalam amal jama’I secara efektif dan efisien (3:146)

 

8.            Optimis terhadap masa depan Islam

 

Pemuda Islam tidak boleh memiliki jiwa pesimis. Sebaliknya, harus optimis akan hasil perjuangan dan pertolongan serta balasan dari Allah SWT. Hanya orang kafirlah yang memiliki sifat pesimis (12:87,15:56)

 

9.            Introspeksi diri (muhasabah) terhadap segala aktivitas yang telah dilakukan

 

Introspeksi dan evaluasi dimaksudkan agar pemuda tidak mengulang kesalahan yang sma di hari mendatang, tidak terjebak dengan permasalahan yang sama dan mampu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik(13:11)

 

“Seorang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersiap dengan amal sebagai bekal untuk mati” (HR. At Tirmidzi)

 

10.         Ikhlas dalam segenap pengabdian di jalan Islam

 

Memurnikan niat karena Allah dalam ibadah, dan jihad merupakan masalah fundamental agar amal itu diterima sekaligus sukses.

 

“Sesungguhnya Allah Menolong umat ini hanya karena orang-orang yang lemah di antara mereka yaitu dengan dakwah, shalat dan ikhlas mereka”

(HR. An-Nasai dari Sa’ad bin Abi Waqash)

Rabu, 17 Februari 2010

OMG.., mereka pasangan?!?

Degh.., langkahnya terhenti, terpaku kehilangan kendali sesaat lalu lari meninggalkan kamar yang seharusnya ditempatinya.., itulah reaksi saat pertama kali adikku menapaki kamar asrama-nya...

Yah, adikku adalah mahasiswa tingkat 1 di IPB, alias anak TPB (atau SMA kelas 4? :p), dimana stiap mahasiswa wajib mendekam dalam asrama slama 1 tahun... Dia bukan anak PMDK yang sudah masuk sejak bulan juni utk matrikulasi, tapi dia baru masuk kampus di bulan agustus, sehingga dia mendapati sisa-sisa kamar di asrama yang sudah dihuni oleh anak PMDK. Fyi, satu kamar itu dihuni 4 mahasiswa, di kamarnya itu ternyata sudah diisi 2 mahasiswa PMDK.

Kembali ke pengalaman pertamanya melihat kamarnya, pemandangan pertama yang mengejutkan itu membuat dia merencanakan untuk membuat surat permohonan pindah kamar... Jelas, kami sekeluarga juga mendukung keputusannya, ibuku (yg jg dosen di situ) pun bersedia membantu proses pemindahan kamar tersebut, hanya saja sulit untuk menjelaskan alasannya, fyuuhh... Ketika surat permohonan ditulispun kita semua stuck pada alasan, bingung juga, masa ditulis: karena alasan yang tidak dapat kami sebutkan, hehe..

Malam pertama, adikku ga mau nginep di asrama, dia memilih pulang meski barang2nya sebagian sudah disimpan di kamar asramanya.

Hari kedua, setelah kuliah pagi, dia istirahat di asrama, investigasi dimulai, ternyata eh ternyata teman sekamarnya bukan 2 orang yang ditemuinya di awal itu, thanks God.. Aman dah.. Ga jadi pindah kamar, qeqeqe..,

Ternyata, pas pertama kali dia lihat kamarnya tuh dia mendapati sepasang kekasih yang sedang memadu kasih, hueks.. Trus diperkuat sama kesaksian temen2 lorongnya (tetangga2 asrama yg satu lorong) yang bilang kalo dua mahasiswa pria itu emang pasangan gay.. Kebayang aja kalo mreka satu kamar dengan adikku, hiii.. Tapi rupanya mereka saat itu lagi minjem kamar adikku aja buat pacaran.. Duh, kacau kacau, mahasiswa tingkat 1 udah ada kasus kayak gini..

Sampai saat ini aku ga pernah update lagi kisah pasangan itu, entahlah masih eksis atau sudah "diluruskan lagi", adikku juga ga mau ngebahas lagi sih. Tapi pada akhirnya toh tu kamar emang dipake adikku buat tidur siang doang, hampir tiap hari dia pulang ke rumah.. Wong dari rumah ke kampus cuman 10menitan apalagi dia pake motor..

Seandainya dia mau bertahan di asrama, mungkin dia bakal menemui banyak kejadian aneh lagi yah, hehe.. Tampaknya kehidupan sosial di abad ini makin edan,,

Astaghfirullah, jadi inget kaum Nabi Luth yang Allah laknat dan binasakan dg azab yg pedih, akankah masa itu kembali lagi? PR besar untuk kita semua, ternyata telah begitu banyak penyimpangan yang terjadi di depan mata, amat dekat dengan kehidupan kita... Akankah kita tetap diam wahai saudaraku?? Kerusakan moral dan kehancuran iman melanda generasi muda negeri ini!! Buka mata buka hati, ayo bergerak! Ayo berbuat!