Translate

Tampilkan postingan dengan label suratcinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label suratcinta. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 November 2010

Bidadari Surga pun Cemburu Padamu, duhai ukhti sholihah....

Bismillaahirrohmaanirrohiiim.....

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Di tengah hiruk pikuk kedatangan mr.obama ke kampusku dan kesempatan liburan mendadak karenanya, ingin rasa hati merangkai kata demi kata, menyusun baris demi baris kalimat, meski tak sempurna namun inilah persembahan hati teruntuk muslimah nan selalu mempesona....



Duhai ukhti,
Senyummu mampu tenangkan hati yang gelisah dideru ombak di lautan,,
tutur katamu lembut menyentuh kalbu,
namun tetap tegas manjaga izzah di hadapan ikhwan,
perangaimu mempesona, kesederhanaan membuatmu tampak semakin istimewa...
Bukan emas permata yang menghiasimu, tapi air wudhu yang memancarkan cahaya di wajahmu, begitu menyilaukan...
Bukan bermahkotakan berlian yang meninggikan kehormatanmu, tapi jilbab lebar dan pakaian yang menutupp rapi seluruh auratmu... sangat mempersona....

Hijab diri, hijab hati, amat rapi membalutmu duhai ukhti, tak kau biarkan lelaki bebas memandangmu, tak kau biarkan pria menyentuhmu, tak kau biarkan ikhwan mengotori hatimu yang suci...

Pandanganmu lekat penuh kehangatan kepada saudarimu namun tertunduk pada lawan jenis yang bukan mahrammu....

Lincah gerakmu, cepat pergerakanmu, medan dakwah kau terjang meski harus berhadapan dengan onak duri dan kejamnya fitnah.... semua kau lalui dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh... hanya senyum terindah yang kau hadiahkan kepada mereka yang ada di sekitarmu...

Amanah yang kau pikul membuatmu semakin terlihat kurus, ukhti... meski aktivitasmu begitu padat namun shaum sunnah tak pernah kau tinggalkan...
Di 2/3 malam yang dingin, di saat sebagian besar manusia terlelap dalam mimpi indah, dirimu yang sudah teramat lelah malah terbangun, menunaikan shalat qiyamullail, bermunajat kepada Rabb-mu, memohon kekuatan atas setiap beban yang tengah kau pikul... Memohon energi untuk menjalani hari-hari yang semakin berat... Menangis mengadu, hanya kepada Allah-lah seorang ukhti mengadu, memohon pertolongan, memohon kekuatan, bersandar.. karena Dia-lah satu-satunya tempat bersandar...

Ukhti,, bibirmu tak pernah kering dari dzikrullah, selalu mengingat Rabb-nya dimanapun dirimu berada,, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an mengalir lancar dari mulutmu, tilawahmu tak pernah kurang dari 1 juz/ harinya... 

Ukhti, harimu begitu padat, ada yang sibuk menimba ilmu di bangku sekolah, ada yang sibuk menimba ilmu di bangku kuliah, ada yang sibuk mengais rezeki di kantor-kantor, ada yang sibuk mendulang rezeki dari usaha dagangnya.. Kalian sungguh sibuk, namun nafas dakwah tak pernah terpisah dari kehidupan kalian,, amanah dakwah yang kalian emban amatlah berat, kalian para ADS, ADK, ADM, mentor, murobbiyah, ustadzhah, dan berbagai peran yang kalian jalani...

Semua kalian jalani dengan tawadzun, tanpa melupakan dakwah di keluarga sendiri,, kalian ummahat pencetak generasi Robbani, kalian kakak yang mampu membina adik-adiknya mengenal indahnya Islam dengan kasih sayang, kalian adik manis yang mampu mengajak kakak-kakaknya menjalankan syariat Islam, kalian anak yang mampu membujuk orangtuanya mengaji bersama dan membuat program-program keluarga yang Islami, kalian juga istri yang mampu menyokong aktivitas dan produktivitas dakwah suaminya, kalian benar-benar membuat para bidadari surga cemburu...

Hadirmu selalu dinanti, saat kau pergi semua merindukan kembalimu..., sungguh berarti keberadaamu duhai ukhti sholihah...

Ukhti,, lembut perangaimu, jujur kata-katamu, terjaga lisanmu, hangat senyummu, lincah gerakmu, lurus akidahmu, indah akhlakmu, terjaga ibadahmu, sungguh istimewa dirimu.... Engkau bahkan lebih baik dari bidadari surga, ukhti.....

Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata,

“Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”

Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)
Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”

Saya berkata lagi,  "Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”

Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”

Diriwayatkan dalam hadits marfu,oleh Ibnu Mubarak dari Rusydin dari Ibnu An’am dari Hibban bin Abi Jablah,dia berkata: ‘sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga akan lebih baik dari bidadari karena amalnya di dunia”.

“sedangkan Al-Qurthubi sendiri,sesungguhnya pendapat yang mengatakan wanita dunia itu lebih baik dari bidadari merupakan pendapat yang paling kuat dan benar. sebab,wanita yang beriman :
1. merasakan lelah dan sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah;
2. sabar dalam menghadapi musibah; dan
3. bersabar atas kemaksiatan.
adapun bidadari adalah makhluk di surga. Mereka tidak pernah ditimpa musibah, digoda maksiat yang melalaikan dari ketaatan kepada Allah, atau bersabar menghadapi suami yang tidak baik melarangnya memakai jilbab dan memerintahkan untuk berdandan”.

Sedangkan keutamaan (pahala) itu tergantung dari kadar kesulitan (masyaqqah).


Bagaimana mungkin bidadari lebih utama dari mereka yang diperintahkan untuk beribadah dan bersosialisasi (mu’amalah),yang selalu di katakan kepada mereka,”lakukan”atau,”jangan lakukan” ! Dan Allah berfirman, yang artinya : “sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan”. (QS.Al-Waaqi’ah:24).

Tidaklah heran jika seorang akhwat rela "menjual" dirinya kepada Allah, terjun ke medan dakwah mengorbankan tenaga, waktu, harta, jiwa dan raganya demi kemuliaan ini.. Ini adalah soal pilihan, pilihan paling sadar untuk menjadi penonton, atau menjadi komentator, atau menjadi objek dakwah, atau menjadi pelaku/ aktornya, atau justru menjadi musuh dalam dakwah ini??? Saudariku, dimanakah posisimu saat ini?

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.  janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya  daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah : 111)

Kerja dakwah adalah kontrak kerja tanpa batas waktu, kontrak seumur hidup yang tak mengenal kata pensiun; bukan berlangsung selama masih lajang dan berakhir ketika telah menikah! bukan pula semasa masih hidup miskin dan serba susah lalu meninggalkannya ketika sudah kaya dan hidup senang! dan juga bukan hanya bergabung di masa senang tetapi mundur ketika mendapat ujian! INI MASALAH KOMITMENMU KEPADA ISLAM DAN PERGERAKANNYA!!!

Berbahagialah muslimah yang telah membuat para bidadari di surga cemburu, mereka yang istiqomah hingga kakinya menapaki surga, mereka yang tetap produktif dalam aktivitas dakwahnya dalam segala kondisi, berat maupun ringan, saat lajang maupun telah menikah,, saat sibuk maupun luang, mereka yang memanfaatkan setiap detik daam hidupnya, mereka yang tak pernah menyia-nyiakan setiap anugerah detak jantung dan hembusan nafas dengan kelalaian.. Ukhti,,, tetaplah istiqomah.....


"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (QS.At taubah:41)

Afwan jika terselip kata yang kurang berkenan, sesungguhnya kebenaran itu hanyalah milik Allah dan segala khilaf adalah milik saya si insan dhoif ini, semoga para muslimah, saudari-saudariku tercinta adalah wanita-wanita yang dirindukan surga, wanita-wanita yang dicemburui oleh para bidadari surga karena ketaatannya...

Bunga Karang, di hari pahlawan, karena ibuku adalah pahlawanku, karena wanita adalah pemulia kehidupan, karena wanita adalah pahlawan bagi hidup kita... karena kita semua terlahir dari rahim seorang wanita, karena pengorbanan jiwa raga  mereka maka gelar pahlawan sangat tepat disandingkan kepada mereka para wanita yang mulia...

10 November 2010

Kamis, 22 Juli 2010

Menyemai Cinta dalam Manisnya Ukhuwah

Dear my dearest sista..,,

ukhti fillah, saatku goreskan tinta ini ada jutaan kata yang ingin kusampaikan namun tak mampu ku rangkum dalam barisan kata dan kalimat. Ketahuilah, apa yang mampu ku tulis hanya bagian terkecil dari ungkapan syukurku atas hadirnya dirimu dalam lembaran hidupku.., arti hadirmu tak mampu digambarkan dalam kata-kata, terlalu indah, terlalu manis, terlalu berharga...

ukhti fillah, saat sendiri kurasakan diri ini bagai sepotong puzzle, bersamamu bagai menemukan potongan puzzle lainnya dalam bentuk yang berbeda namun dapat saling melengkapi dan mengisi. Ya, akulah sepotong puzzle itu, tak sempurna saat sendiri, namun hadirmu sempurnakan hidupku.

ukhti fillah, ribuan langkah telah kita arungi bersama, dalam hitungan tahun kita dipersatukan dalam sebuah lingkaran terkecil dari sebuah lingkaran ukhuwah yang telah melewati sekat-sekat ruang dan waktu. Segala perbedaan sirna melebur dalam persaudaraan, dalam cinta, dalam ikatan hati yang kian kuat teriring doa rabithoh yang selalu kita lantunkan. Hanya syukur tiada bertepi pada Ilahi Robbi atas karunia persaudaraan ini. Keabadian cinta hanya ada saat cinta itu bersumber dari kecintaan kepada yang Maha Mencintai. Cinta ini lahir dan tumbuh dalam naungan cinta-Nya, dalam rangkulan kasih sayang-Nya, dalam rangka menyeru kepada-Nya, dalam jalan yang diridhoi-Nya...

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta padaMu,
telah berjumpa dalam taat padaMu,
telah bersatu dalam dakwah padaMu,
telah berpadu dalam membela syari’atMu.
Kukuhkanlah, ya Allah, ikatannya.
Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan nur cahayaMu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepadaMu dan
keindahan bertawakkal kepadaMu.
Nyalakanlah hati kami dengan berma’rifat padaMu.
Matikanlah kami dalam syahid di jalanMu.
Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah. Amin. Sampaikanlah kesejahteraan, ya Allah, pada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan sahabat-sahabatnya dan limpahkanlah kepada mereka keselamatan.

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelajakan semua (kekayaan) yang berada dibumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana”. (QS. 8:63)

Kini, meski kita tak lagi duduk bersama dalam lingkaran kecil itu, tapi kecintaanku padamu, pada saudara-saudara seperjuangan, pada umat muslim telah melampaui lingkaran itu, kini ia telah terangkum dalam ukhuwah islamiyah yang tak dibatasi sekat-sekat wilayah, suku, dan bangsa.

Perjalanan yang kita lalui bersama begitu panjang, pahit manis, susah senang, berat ringan, tawa air mata tak ternilai sudah. Perjalanan yang telah mendewasakan kita. Perjalanan yang telah merubah hidup kita. Perjalanan yang telah mempersatukan hati-hati kita. Perjalanan yang telah dan akan terus kita tempuh hingga nafas terhenti.

Siapapun takkan pernah bisa bertahan / Melalui jalan dakwah ini
Mengarungi jalan perjuangan / Kecuali dengan kesabaran
Wahai ummat Islam bersatulah / Rapatkan barisan jalin ukhuwah
Luruskan niat satukan tekad / Kita sambut kemenangan

Dengan bekal iman maju kehadapan / Al Qur'an dan Sunnah jadi panduan
Sucikan diri ikhlaskan hati / Menggapai ridho Ilahi
Dengan persatuan galang kekuatan / Panji Islam kan menjulang
Tegak kebenaran hancur kebathilan / Gemakan takbir ALLAHU AKBAR!
(Notes: Dikutip dari lirik nasyid Senandung Persatuan-Izzatul Islam)

Ingatkah saat dulu kita begitu jahiliyah, hidup seolah di dunia saja, lalu hidayah itu menghampiri kita, menawarkan sebuah jual beli yang pasti menguntungkan,

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan balasan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. Itu telah menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar." (Q.S.At-Taubah:11)

Ingatkah akan perjanjian itu? tetapkan langkah kaki kami tetap di jalan-Mu ya Rabb, tetap menyeru agamamu ya Rabb,, buang segala ambisi pribadi  dan egosime, biarkan ia melebur untuk mencapai tujuan Islam yang tinggi dan mulia. Apabila kami mempunyai ambisi, maka ambisi kami adalah ingin melihat bendera Islam tegak dan berkibar.

Jalan ini tak mudah, tak pernah mudah, tak ditaburi bunga yang mewangi namun ditaburi duri-duri tajam yang siap melukai siapapun yang melewatinya,, tetap tegarlah di jalan ini, dalam suka, dalam duka, dalam susah, dalam senang, dalam sehat, dalam sakit, dalam kaya, dalam miskin, saat bersama maupun saat sendiri...

Jika kita tahu ini jalan perjuangan, maka perjuangan memiliki makna kesungguhan, keseriusan, pengorbanan. Tidak ada harapan yang bernuansa menerima di sini, kecuali berharap menerima balasan dari-Nya semata. Jalan ini, memang bukan jalan biasa, hanya ada MEMBERI dan MEMBERI!!! Memberi apa yang kita bisa beri, mengorbankan apa yang kita bisa korbankan. Bersyukurlah bila masih ada orang yang mau diberi oleh kita. Bersyukurlah bila kita masih diminta untuk memberi. Bersyukurlah bila kita diberi ruang untuk bisa berkorban lebih banyak, di jalan ini, jalan Allah swt...-Muh.Lili Nur Aulia-

"Taatilah Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kalian saling berbantah-bantahan sehingga kalian kalah dan kehilangan semangat..." (Q.S. Al-Anfaal: 46) "Berjamaahlah kalian, karena sesungguhnya setan akan menyertai orang yang sendiri, dan ia akan menjauhi orang yang berdua. Barangsiapa yang ingin masuk ke dalam taman surga hendaklah ia komitmen dengan jamaahnya." (H.R. Turmudzi).... "Berjamaah itu menimbulkan rahmah (kasih sayang), sedangkan berpecah-belah akan menyebabkan turunnya azab." (H.R. Ahmad) Ali r.a. berkata, "Noda yang ada pada jamaah lebih baik daripada kesucian yang ada pada satu orang."

terakhir,, sebuah kalimat yang merangkum segala rasa, uhibbukum fillah, mencintaimu karena Allah dan dengan penuh harap kelak kita akan dipertemukan dalam reuni akbar di jannah-Nya. aamiin...

Depok, 22 Juli 2010

--catatan flo--

Minggu, 13 Juni 2010

Teruntuk Dirimu yang Istimewa

Bismilllahirrohmaanirrohiim...,,

Ditemani tembok membisu dan awan nan mendung ingin kusampaikan untaian kata teruntuk dirimu yang istimewa,

Hari ini, dirimu semakin tua, kawan,, meski setiap detik usia hidup kita semakin berkurang dan kematian semakin dekat,,

Ingatkah, berapa banyak waktu yang telah kita tapaki bersama?
Ingatkah, berapa banyak tahun yang telah kita habiskan dalam perjalanan ini?
Ingatkah, berapa banyak cerita yang telah kita bagi di setiap perjumpaan?
Ingatkah, berapa banyak kata yang terucap, berapa banyak janji terlontar, berapa banyak canda mewarnai, berapa banyak air mata menghampiri, berapa banyak keringat yang mengucur, berapa banyak hina dan cela terungkap, berapa banyak mimpi terukir?
Ingatkah, apa saja yang telah kita berikan untuk Dien ini? sebandingkah dengan nikmatNYA yang terus tercurah? tentu tidak, yaaa, terlalu kecil amal kita, bahkan lebih kecil dari debu yang tertiup angin dan hilang tanpa bekas, belum lagi semakin lenyap karena angkuh diri dan lalai yang bertubi..., hanya istighfar dan istighfar yang menjadi lantunan terindah di akhir malam, ditemani rasa malu atas diri yang hina, Yaa Rabb...

Begitu banyak masa yang tlah kita lalui, begitu banyak proses yang tlah kita jalani, begitu banyak perubahan yang sulit kita maknai,, mereka yang pergi, lalu mengapa kita masih di sini? bertahan? Akankah sampai hembusan nafas terakhir?

Hingga detik ini, kita sama-sama masih di sini, masih melangkah dalam alunan simfoni yang sama, masih menapaki jalan yang sama meski tak selalu seirama,,

Seringkali keluh menerpa, gelisah menggeliat, bingung menyergap, namun kita masih bertahan karena sebuah keyakinan akan sebuah masa depan, kamu percaya bukan? bukankah itu sudah menjadi sebuah keniscayaan? Harusnya keraguan itu pupus sudah, musnah tak bersisa agar langkah kita semakin pasti, agar amal kita semakin nyata, agar kita bisa berbuat lebih banyak lagi..., dan lebih banyak lagi, tak apa lah rakus dalam beramal, daripada rakus dalam bermaksiat...,,

Melangkah bersamamu terasa indah, meski berbeda namun selaras bagai pelangi nan menawan,,, meski tak selalu senyum yang ku dapati bahkan lebih sering cemberut mewarnai ,, meski tak selalu kata-kata manis yang terlontar bahkan lebih sering omelan, tapi semua terasa menyentuh hati, kadang menghangatkan, kadang juga mengademkan...

Sejuta mimpi telah kita ukir bersama, satu per satu mulai tampak berwujud nyata,, teruslah bejuang tuk taklukkan mimpi-mimpi kita itu, jangan pernah menyerah, namun yakinlah apapun hasilnya itulah yang terbaik untuk kita,,, syukur senantiasa warnai hari-hari indah kita...Meski dunia begitu menggiurkan, ingatkan selalu bahwa dunia bukanlah tujuan akhir kita, investasi akhirat adalah yang utama,, itulah hakikat bersaudara, untuk saling mengingatkan..

Kuharap kita terus bersama dalam balutan ukhuwah yang indah.. bila suatu saat ku terlena oleh dunia nan fana, tolong cubit aku dan buatku tersadar... bila suatu hari ku lalai, tolong tarik tanganku dan ceburkan aku dalam lautan amal yg tiada bertepi, agar aku tak punya waktu tuk berlalai-lalai lagi.. bila suatu saat aku bermaksiat, tolong "tampar" aku dengan keras agar tak pernah ku ulangi lagi tindakan bodoh itu...

Kelak, bila dirimu yang lalai, akupun tak kan diam, mulai dari belaian lembut, kata-kata halus, hingga sebuah "pukulan keras" bisa melayang.. Karena aku takkan rela kehilangan dirimu yang istimewa dalam perjalanan ini...

Cukup sudah ku tatap mereka yang berlalu dan pergi, tanpa kata tanpa pesan tanpa sesal,,,
ku hanya ingin kita bersama bisa bertahan sampai akhir hingga kita dipertemukan kembali dalam reuni akbar di jannah-NYA, aamiin yaa Rabb...

Ribuan tanya telah terjawab, kini bergeraklah bersama derasnya air laut saat pasang yang bergerak atas perintah Rabb-nya, agar hidup kita tak sia-sia..,

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal ra. Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
“Tidaklah kedua kaki manusia akan tergelincir kelak di hari kiamat, sampai ditanyakan empat aspek; tentang umurnya, untuk apa sajakah dia dihabiskannya; tentang masa mudanya, dalam apa sajakah masa muda itu dihancurkan; tentang hartanya, dari mana dia didapat dan dibelanjakan untuk apa; dan tentang ilmunya, apa yang telah diamalkan dengannya” (HR. Al Bazzar dan Thabrani dengan sanad yang sahih dan naskah ini adalah miliknya).

Untuk dirimu yang istimewa, barakallah fii umrik, usia bukanlah bilangan waktu, tapi ia adalah bilangan amal dan prestasi

Depok, 14 Juni 2010
-flo-

Selasa, 08 September 2009

Jurus Jitu Menghapal Quran

Rating:
Category:Books
Genre: Religion & Spirituality
Author:Ust. Taufik Hamim Effendi
Saudaraku....
Ada begitu banyak keutamaan bagi orang-orang yang berinteraksi sangat dekat dengan kitab suci Al-Quran, surat cinta dari sang Maha Pencinta....
Bisa menghapalnya merupakan keutamaan sangat besar dan disediakan tempat yang sangat mulia oleh Allah di dunia maupun di akhirat... Subhanallah...

Penghafal Al-Quran merupakan orang-orang terpilih di antara hamba-hamba Allah Swt. Mereka ibarat pasukan elite dan khas, sebagai “pasukan khusus pengawal Al-Quran”, dan tentu saja dengan imbahan kemuliaan, keberkahan, atau pahala yang “elite” dan “khas” pula.
Allah menjamin tidak akan ada yang mampu memalsukan Al-Quran, bahkan satu ayat pun, sebagaimana tidak akan ada manusia dan jin yang mampu membuatnya.   Jaminan Allah itu diberikan karena akan selalu hadir para penghafal Al-Quran dari zaman ke zaman. Kesalahan sedikit pun, disengaja ataupun tidak disengaja, akan langsung diketahui dan dikoreksi.
Apakah kita tertarik menjadi anggota “pasukan khusus pengawal Quran” itu?

Buku ini menjelaskan secara rinci keutamaan2 bagi para penghapal Quran dan memberikan tips-tips jitu untuk menghapalkan Al-Quran secara teknis dan rinci....

Dalam buku ini ditegaskan, menghafal Al-Quran itu mudah, tidak susah. Allah Swt sendiri yang menegaskannya, berkali-kali. Jadi, siapa pun, dalam usia berapa pun, dapat dengan mudah menjadi seorang penghafal Al-Quran (Hafizh), asalkan mampu memenuhi syarat dan menjalani proses, tahapan demi tahapan, sebagaimana secara gamblang dikupas dalam buku ini.

Let's see the keys....

1. IKHLAS
2. Menjauhi kemaksiatan dan perbuatan dosa
3. Memanfaatkan masa kanak-kanak dan masa muda
4. Memanfaatkan waktu giat dan senggang (setalah shalat qiyamul lail, sebelum subuh, sesudah subuh, sebelum tidur)
5. Memilih tempat yg tepat (masjid, alam terbuka, tempat yg sepi, tempat yg nyaman)
6. Motivasi diri dari tekad yg benar
7. Memfungsikan semua indera
8. Menggunakan satu cetakan mushaf
9. Bacaan yg baik dan benar
10. Hafalan yg saling berkaitan, pengulangan hapalan sebelumnya saat akan menghapal ke ayat2 berikutnya.
11. Mamahami makna ayat yg dihapal
12. Memiliki bacaan yang berkesinambungan
13. Hapalan yg baik jangan tergesa-gesa
14.Kuatkan hapalan dalam shalat
15. Menghapal sendiri sedikit manfaatnya. menghapal sendiri akan jatuh kepada banyak kesalahan. harus disetor ke orang lain agar bacaannya benar.
16. Teliti dalam membaca ayat-ayat yang mirip

Penjelasan lengkap beli bukunya atau di-download ajah ebook-nya...di www.keluargaquran.com atau www.taufikhamim.com

Let's try...

there's a will there's a way....

ayoo semangat ngapalin Al-Quran tercinta....

KQ=Keluargaquran.com » Download

http://keluargaquran.com/unduh/
eBook Jurus Jitu Menghapal Quran
download gratis loh....
Insya Allah bermanfaat...

Kamis, 24 April 2008

Bagaimana AlQur'an Menjawab Permasalahan Manusia

Manusia : Kenapa aku diuji?
Qur'an :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabuut : 2)

Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-Ankabuut : 3)

Manusia : Kenapa aku gagal?
Qur'an :
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci, boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah : 216)

Manusia : Kenapa aku diberi ujian seberat ini?
Qur'an :
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya………. (Al-Baqarah : 286)

Manusia : Aku frustasi!
Qur'an :
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imraan : 139)

Manusia : Bagaimana aku harus menghadapinya?
Qur'an :
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (Ali Imraan : 200)

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. (Al-Baqarah : 45)

Manusia : Apa yang aku dapat dari semua ini?
Qur'an :
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka………. (At-Taubah : 111)

Manusia : Bagaimana menguatkan hatiku?
Qur'an :
….Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal……. (At-Taubah : 129)

Manusia : ...................???
Qur'an :
………..dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. (Yusuf : 87)

Last edited by Hakeem bin Zain : 30 Jun 2005 at 20:27:45.