Translate

Rabu, 09 Maret 2011

Indahnya Menanti


"Semuanya akan indah pada waktunya, jika belum indah berarti itu belum waktunya."
-
-

Indah pada waktunya, kapankah waktunya? bilakah indah menjelma? sesungguhnya keindahan adalah tentang bagaimana kita memaknai hidup, tentang bagaimana kita memaknai setiap peristiwa yang menimpa diri... Setiap detik akan berwujud indah jika kita mampu memaknainya dengan keindahan dalam kesyukuran dan kesabaran... Syukur itu indah namun akan semakin cantik jika selalu diiringi dengan sabar.

Dari Abi yahya Shuhaib bin Sinan RA. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya menakjubkan keadaan orang mu’min, karena segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi kecuali bagi orang mu’min. Bila ia memperoleh kesenangan, ia bersyukur, yang demikian itu baik baginya. Dan bila ia tertimpa kesusahan ia juga bersabar, yang demikian itupun baik baginya.”

Teruntuk mereka yang dalam penantian akan datangnya masa yang tepat untuk menikmati keindahan, masa penantian itu pun indah rasanya jika selalu diwarnai kesabaran dan kesyukuran. Dalam penantian ada begitu banyak nikmat yang Allah berikan, ada begitu banyak amal yang mampu kita persembahkan, ada begitu banyak ilmu yang bisa kita peroleh, ada doa-doa yang lembut melantun di malam-malam yang pekat, ada harapan yang selalu tersemat, ada saudara-saudara yang senantiasa menemani dan membersamai, dan banyak orang yang selalu mendoakan... Ya, bahkan masa penantianpun indah, karena di masa penantianlah harapan itu ada, selalu ada... Seorang siswa kelas XII yang menanti kelulusan, dipenuhi akan harapan-harapan untuk menggapai perguruan tinggi harapan demi tercapainya cita di masa depan... Seorang mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduate yang menanti panggilan kerja, menjemput mimpi-mimpinya akan masa depan yang cerah... Seorang pemuda yang tengah merintis usahanya, jatuh bangun, menemui banyak kegagalan, pasti selalu menanti datangnya sukses, optimisme selalu tersemat... Seorang ibu yang tengah hamil dan menanti kelahiran sang buah cinta yang amat dirindui hadirnya... Di masa penantian itu menghadirkan harapan, harapan itu menghadirkan semangat perjuangan dan doa yang tak pernah putus. Kesabaran di masa penantian adalah keindahan, terwujudnya impian adalah buah manis dari kesabaran atas sebuah penantian, Kesyukuran atas datangnya waktu yang dinantikan adalah keindahan... Ternyata semuanya indah, bukan? menikmati proses itu indah, menuai hasil pun indah...  


Tiba-tiba teringat perbincangan saya dengan seorang teteh yang hobi berpetualang, life is an adventure,,, Lalu, saya bertanya padanya, apakah gerangan yang membuatnya begitu terobsesi untuk berkeliling dunia... jawabannya cukup simple, karena saya suka menikmati perjalanannya... bukan tentang tempat tujuannya, bukan, tapi ia menikmati perjalanan menuju tampat tujuannya... Mungkin hal ini bisa menggambarkan sebuah filosofi hidup, menunjukkan bahwa tujuan bukanlah segala-galanya, justru kenikmatan diperoleh pada prosesnya, proses mencapai tujuan.

Banyak orang yang kadang lupa untuk menikmati proses, karena hidupnya selalu terfokus pada tujuan akhir. Akibatnya, saat tujuannya tak tercapai sesuai target, maka kekecewaanlah yang dirasa. Padahal ada banyak nikmat yang bisa kita peroleh dari proses itu sendiri, ada banyak ilmu yang bisa kita timba, ada begitu banyak kebaikan di dalamnya jika kita menyadarinya. Dalam proseslah Allah menyisipkan banyak pembelajaran, banyak ladang-ladang amal, banyak pintu-pintu kebaikan, banyak corong-corong ilmu, banyak hikmah yang mampu dipetik...

Dari pembincangan singkat dengan seorang teteh itu saya mengambil banyak pelajaran, saya benar-benar menyukai filosofi hidupnya, tentang menikmati proses, menikmati perjalanan hidup. Tapi tentu saja perjalanan hidup kita harus tetap dibingkai dengan visi yang jelas, tujuan hidup yang pasti, agar langkah-langkah kita terarah. Agar kehidupan kita benar-benar indah dalam proses maupun hasil akhir...  Keindahan abadilah yang layak dikejar, keindahan yang tak hanya dinikmati di dunia, keindahan yang tak hanya diteguk seumur hidup, tapi seumur kehidupan setelah kematian... Tapi keindahan abadi, keindahan yang nilainya melebihi seisi langit dan bumi...


Kita semua tengah berproses, kita semua tengah bergerak, bergerak menuju satu titik, titik kematian.... Maka proses seperti apakah yang akan kita jalani? Akankah kita sibuk membekali diri untuk kehidupan yang abadi atau justru sibuk mengejar kefanaan dunia dan lupa akhirat?

Sibuk membekali diri untuk kehidupan yang abadi, merelakan diri untuk menjadi jundi-jundi Allah, menegakkan Diennullah, maka inilah saatnya  bagi kita untuk memantaskan diri untuk menjadi prajurit terbaik bagi agama ALLAH... maka pantaskanlah diri agar layak menempati tempat terindah yang telah disediakan-NYA... Pantaskanlah diri untuk mampu menjalani proses menuju keindahan abadi dengan berbekal sabar dan syukur, karena perjuangan ini tak kan pernah mudah, penuh aral dan jalannya terjal, sedikit yang mau melaluinya...  Tapi bagi mereka yang sabar, proses ini selalu indah... Karena selalu tersemat nikmat-nikmat tiada ternilai di dalamnya, yang tak kan pernah terkecap oleh mereka yang menolak jalan ini... apa sajakah nikmatnya? Setiap diri yang berkubang di dalamnya pasti merasai kenikmatan-kenikmatan tiada tara dalam alam perjuangan ini....

"Melangkah ke alam perjuangan berarti rela dalam kepahitan. Biarlah diri menangis terluka, kecewa asal tetap berada di jalan Allah, daripada mati tanpa mujahadah. Mungkin kita tak sanggup selamanya terluka, tapi ingatlah setiap tetesan darah, luka, dan air mata, itulah mahar kita ke surga-NYA."

"Maka itu jika ditanya, kenapa perjuangan itu pahit? jawabnya, karena surga itu manis."

Selamat berjuang, selamat menikmati proses, selamat menikmati pahit manisnya perjuangan,

Maka jadilah pejuang sejati dan raihlah kemenangan hakiki

"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut: 69)




Selamat Menikmati Indahnya Perjuangan, saudaraku.....

_Bunga Karang_

10 Maret 2011




14 komentar:

  1. hidup itu dinikmati saja, semua proses dimaknai dan difahami sbg bagian dari pembelajaran ttg hidup itu sendiri,hingga apabila telah sampai masanya hidup ini selesai maka kita tdk lagi merasa " ya laitani kunntu turabba..." lbh baik aku jadi tanah saja...

    BalasHapus
  2. menikmati kehidupan dengan segala bentuk turbulensinya, ya mba? dan memaknainya dengan menjalani hidup mengikuti skenarioNYA dengan kesungguhan, agar tak menyesal di hari berbangkit kelak... :)

    BalasHapus
  3. hooo...
    dikau sibuk nulis blog bukan sampai malay banget bales SMS?

    BalasHapus
  4. hahaha... mau dibales apaan? daku lg krisis keuangan :p

    BalasHapus
  5. ka bunga, suka banget sama kata2 di gambarnya... :D

    BalasHapus
  6. jadi inget taujih dr ustadzah sukma teh, hidup itu dinikmati, nikmati prosesnya, tarbiyah itu nikmat, maka nikmatilah

    BalasHapus
  7. krn ada rainbow rainbow nya yaaaa.. ina banget kan? hihihi

    BalasHapus
  8. jazakillah bung ampe dikirimin ke email rina segala,,hehe..
    teruslah menulis supaya rina bisa terus membaca,,, (^^)b

    BalasHapus
  9. hhmm...nice banget ukhti.....
    suka banget baca tulisan-tulisan anti...
    salam :)

    BalasHapus
  10. hhmm...nice banget ukhti.....
    suka banget baca tulisan-tulisan anti...
    salam :)

    BalasHapus