Translate

Rabu, 02 Juni 2010

Meski berproyek Islam namun bukan berarti kami berlepas diri dari nasionalisme. Sebab tidak ada kontradiksi antara Islam sebagai akidah dan identitas dengan identitas nasionalisme.

14 komentar:

  1. rasulullah melarang ashobiyah..
    ashobiyah=nasionalisme

    barangsiapa yang berperang karena nasionalisme,maka tempatny di neraka.

    BalasHapus
  2. oh gitu ya? hmm,

    baru tau tuh kalo ashobiyah=nasionalisme, ada dalilnya ga? teori drmn ya?

    BalasHapus
  3. suatu ketika kaum muhajirin dan anshor sedang antri mengambil air.

    ad 2 orang muslim yg sedang berebut mengambil air.
    si anshor memanggil kaumny dgn sebutan ya anshor..
    dari muhajirin juga memanggil kaumny dgn panggilan "ya muhajirin"
    sehingga menimbulkan sikap sentimen nasionalisme di dada kaum muslimin yg hampir terjadi pertumpahan darah.
    rasulullah akhirny marah dng bicara "pantaskah kalian menyeru dgn seruan jahiliyah sedangkan aku masih di tengah2 kalian".
    akhirny para sahabat tersadar,karna sesungguhny ISLAM tdk mengenal suku,bangsa,bahasa dan teritorial.
    Islam diikat dng aqidah.

    NASIONALISME ADALAH IDEOLOGI BUSUK,yg disuntikan zionis salibis utk memecah kaum muslimin dgn negara2 boneka.

    BalasHapus
  4. Nasionalisme berbeda dgn chauvinisme loh, dlm hal ini tak ada unsur fanatisme dalam berbangsa, rasa cinta tanah air pada kadarnya yg membuat qt mau beramal membangun bangsa dan negara sesuai dg nilai2 Islam, tdk kontradiksi kan dg misi dakwah? Bukankah Islam itu syumul, meliputi akidah dan ibadah; negara dan kebangsaan; agama dan pemerintahan; spiritualitas dan aktivitas praktis; Al-Quran dan pedang. Idealnya, nasionalisme adalah semangat membangun, bukan menimbulkan perpecahan antar bangsa. Sunnatullah-nya, Allah menciptakan qt berbangsa-bangsa agar saling mengenal. Jadi sama saja melanggar sunnatullah jika kita berharap semua orang sama tanpa identitas kebangsaannya. Perbedaan ini harusnya disatukan dgn Islam tanpa membuang identitasnya sbg suatu bangsa...

    BalasHapus
  5. apa sih beda nasionalisme dan chauvinisme??
    darimana keduany berasal??
    adakah tuntunany dr rasulullah??

    BalasHapus
  6. beda banget lah,,, baca lagi buku sosiologinya :D

    BalasHapus
  7. ALQURAN mengintrodusasi konsep ”bangsa” dan atau ”kebangsaan” dalam QS Al-Hujurat:13 yang artinya, ”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu”.
    Kemajemukan atau kebaragaman adalah alamiah sebagai sunnatullah, karena manusia diciptakan bermacammacam suku dan kabilah. Dengan keberagaman, mereka saling berkompetisi secara sehat dan fair, untuk menggapai tujuan dan cita-citanya, baik pribadi maupun kelompok (negara bangsa, aspirasi politik, pemikiran, dan sebagainya).

    BalasHapus
  8. Islam dan negara bangsa? Rasulullah SAW merintis dan membangun sebuah negara bangsa (nation-state) yang diabadikan melalui naskah perjanjian yang populer dikenal dengan ”Mitsaq Madinah atau Piagam Madinah”.

    BalasHapus
  9. Maksud dari berbangsa2 adalah, dari segi fisik,
    karena siti hawa melahirkan anak 40 jenis suku bangsa yang berlainan warna kulit, dikarenakan saripati tanah yang dibuat untuk mencipyakan manusia berasal dari tanah yang berbeda2..

    rasulullah berasal dari makkah, namun mengapa beliau malah membangun peradaban di madinah??
    itu adalh sebuah pertanyaan mendasar..

    memang kemajemukan adalah uatu sunnatullah, namun ISLAM tidak mengenal nation state..

    BalasHapus
  10. mungkin hanya beda pandangan soal makna nasionalisme aja,,,

    pada intinya saya paham arah pemikiran anda, saya setuju kok,

    *rasulullah berasal dari makkah, namun mengapa beliau malah membangun peradaban di madinah??

    itu dia, makna nasionalisme yg saya maksud, lebih kepada umat, dan tahapan ini memang harus dilalui, individu-keluarga-masyarakat-negara-dunia (tegaknya khilafah); rasa nasionalisme membuat negara2 terjajah berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankannya, di sini ada semangat membangun,

    BalasHapus
  11. Madinah tidak memakai nation state, namun menggunakan sistem Daulah ISLAMIYAH atu Khilafah ISLAMIYAH dimana hukum dan berlandaskan al quran dan sunah.

    konsep dari nation state, adalah setiap negara memiliki wewenang untuk menentukan Konsep negara, hukum dan bentuk Pemerintahan.

    namun dalam sistem khilafah, setiap daerah dikepalai gubernur, namun hukum, konsep negara, bentuk pemerintahan berada mutlak di tangan khalifah..
    lebih lengkap anti baca buku taqiyudin an nabani, pendiri HT. bagus utuk referensi.

    perbedaan selanjutnya adalah, apabila ada warga negara yang ingin keluar wilayah(negara) dalam onsep nation state harus memiliki paspor dan visa
    yang baru dikenal kaum muslimin sejak klhilafah turki usmani runtuh.

    Namun dalan ISLAM sama sekali tidak dikenal batas teritorial, selama dibawah pemerintahan ISLAM maka warga bebas berkunjung kemana saja tanpa izin dan surat2 apapun.

    dan yang sangat mencolok, Rasulullah dan para sahabar ra membuat khilafah Islamiyah yang lawanya dalah pemerintahan KAFIR.
    jadi walau ada romawi, persia dalam koridor kafir..

    yang perlu anti tau, konsep nation state adalah IDEOLOGI KAFIR yang disuntikan kepada kepala kaum muslimin sejak runtuhya Khilafah ISLAMIYAH TAHUN 1924.
    agar umat Islam lupa bahwa negara2 Islam adalah negara2 boneka kaum KUFFAR agar kaum muslimin tidak membentuk DAULAH ISLAMIYAH/ KHILAFAH YANG BERLANDASKAN alquran dan sunah.mereka takut itu terjadi.
    seperti yang dulu dibentuk Rasulullah dan para sahabar ra.

    sayyid qutb telah mambahasnya dalam karyanya Ma'alim fii Thoriq.
    atau biar enak dengerin ceramah ust ihsan tandjunng :85 tahun hidup tanpa rumah"

    sadarlah ikhwah, negara ini hanyalah GUBUK, tempat persinggahan sementara, RUMAH kita sesungguhnya adalah KHILAFAH ISLAMIYAH.

    Rasulullah dalam sabdanya telah mengingtkan bahwa Khilafah akan tegak kembali di muka bumi ini.
    Dan kita sedang dalam fase menuju kesana.

    wallahu'alam bis shawab..

    BalasHapus
  12. ya ya ya...

    btw, tuh buku udah saya baca kok ^_^

    baca juga buku Ats-Tsawabit Wal-Mutaghayyirat,, biar ga terlalu kaku, ada yg sifatnya permanen ada yg fleksibel :D

    BalasHapus
  13. afwan, menurut ana, para mujahidin INDONESIA dulu, tidak memikirkan kemerdekaan.
    namun lebih tepatnya melawan orang2 kafir, karena dulu pahlwan?mujahidin indonesia berasal dari kiai, ulama, santri.

    " Bukan termasuk golongan kami yang menyeru kepada Ashobiyyah ( kelompok/suku/bangsa ),berjuang untuk Ashobiyyah dan mati diatas Ashobiyyah" ( HR.MUSLIM )

    BalasHapus
  14. pinjem donk, ato kasih kek sama eike,;p

    BalasHapus