Translate

Sabtu, 18 September 2010

Jika Sudah Mampu, Silahkan Jalankan ;)

Seusai mengajarnya menyetir mobil, setelah 3x pertemuan:
"Teh, aku udah bisa nyetir."
"udah siap turun ke jalan?"
"insya Allah siap, teh."
"mau pake mobil apa?"
"yang matic aja."
"oke, tolong bawa adik-adik kita jalan-jalan keliling kota ya?"
"siap!"
"tapi teteh juga ikut ya."
"siiip."

Perjalanan lancar, jalan yang dilalui relatif aman, tak banyak kendala yang ditemui... Kami semua menikmati perjalanan itu... Dia pun jadi banyak belajar menghadapi rambu2 lalu lintas, polisi tidur, kemacetan, dan pastinya belajar memegang amanah karena begitu banyak nyawa yang bergantung padanya, keselamatan dirinya dan kami bisa jadi beban untuknya.. Belajar menanggung beban di jalan yang nyaman..

Pelajaran sudah dibekali, pelatihan sudah dijalani, pengalaman sudah dikantongi. Hari berikutnya dia mencoba mengendarai mobil non-matic, tantangannya jelas lebih besar lagi. Namun dia harus berani mencoba atau dia tak kan pernah bisa. Walaupun sedikit kagok dan sempat beberapa kali mesin mobilnya mati saat terjebak macet tapi akhirnya ia berhasil sampai tujuan, toh jalanan yang dilalui juga jalan besar, tanpa lubang, dan tidak terlalu berkelok.

Sukses mengendarai mobil non-matic di jalan raya, dia sudah berani mengangkut penumpang, mengantar dan menjemput adik-adiknya ke sekolah, dia sudah berani menanggung keselamatan orang lain, good job!

Semakin lama dia semakin mahir menyetir, jalanan sempit, licin, berkelok, berliku, tempat parkir yang sempit, jalanan rusak, semuanya sudah berhasil ditaklukannya.. Maka dia pun sekarang sudah siap terjun dalam berbagai tantangan di jalanan.. Dia pun sudah mengajarkan adik-adiknya menyetir mobil.. Ya, pada akhirnya jalanan yang dihadapinya memang penuh lika liku, halang rintang, dan tak selalu mulus.. Tapi, dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman, ia siap hadapi segala rintangan..

Ada satu hal yang membuatnya matang, PROSES, semuanya berproses, ada tahapan2 yang dengan sabar dilaluinya.. Setelah mampu menyetir, sebagai pemula ia memilih mobil matic dan ia diamanahi melalui jalanan yang tidak terlalu sulit, dan tetap didampingi. Bayangkan jika sebagai pemula, tanpa pengalaman yang matang ia langsung menempuh jalanan nagrek dgn mobil hi-jet tanpa didampingi, bisa jadi bukan sampai tujuan malah sampai kuburan..

Sabar dalam berproses,, berikan amanah pada seseorang sesuai kapasitasnya,, bekali dengan cukup sesuai kebutuhannya,, dan beri kepercayaan,, jangan sampai sudah diajari menyetir tapi tak pernah diijinkan untuk menyetir,,

-catatan tengah malam-

flo

17 komentar:

  1. great sharing,Mbak..
    Jazakillah khoir..

    Everything needs process..

    BalasHapus
  2. iya teh bunga...
    aku suka kata kata ini
    tfs :)

    BalasHapus
  3. Matic dulu apa non matic dulu si mendingan? Ayah aku malah awal2 serem, kalo matic itu takutnya anak2nya kebablasan ngebut
    *tapi ak belum bisa nyetir :p

    BalasHapus
  4. @aachan: apa aja bolee :p, kalo belajar pake yg non-matic, tp kalo udh bisa enakan pake matic, ga cape ma kopling, hehe.., tp kudu hati2 si emang, makanya kudu didampingi.

    BalasHapus
  5. Pasti bukan bunga yang nyetir...haha

    BalasHapus
  6. wa iyyak, rama..

    yups.., just enjoy the process ;)

    BalasHapus
  7. betul betul betul,, jangan bebani di luar batas kemampuannya yaks

    BalasHapus
  8. :p

    liaaaa,, minta jadwal kuliahmuuu dung

    BalasHapus