Translate

Kamis, 29 April 2010

Bertopeng???

"Teteh jaim ga kalau lagi ngisi mentoring dan halaqah?"

----

ku terdiam sesaat, merenungi pertanyaan yang meluncur tiba-tiba dan tak terduga..

"jaim, jaga iman? hehe"

"ih, teh bunga mah, jaga imej ga?"

"keliatannya gmn?"

percakapan berlanjut panjang x lebar, tp ga perlu dibahas di sini yah ^^

Kadang, tanpa kita sadari, kita memiliki banyak topeng dan memainkan banyak peran dalam hidup ini. Suatu keadaan memaksa diri kita keluar dari diri kita yang biasanya. Bukan untuk menjadi orang lain, tapi mengeksplore sisi lain dari diri kita.^^

Hal terlucu adalah, saat kita mulai bingung, mana diri kita yang sebenarnya, yang tidak bertopeng?!?

Nyatanya, kita memang memainkan banyak peran, sebagai seorang anak, seorang kakak, seorang adik, seorang teman, seorang sahabat, seorang partner, seorang guru, seorang siswa/ mahasiswa, seorang qiyadah, seorang jundiyah, seorang mentor, seorang pegawai, dan peran2 lainnya. Setiap peran menuntut tanggung jawab dan cara bersikap yang berbeda-beda.

Mungkin, kita selalu merasa jadi orang yang sama di setiap situasi. Tapi ternyata kita berbeda! Bahkan gaya bicara yang kita gunakan pun berbeda! Saat kita di dunia nyata mungkin juga berbeda dengan diri kita di dunia maya, betul tidak???

Ini bukan soal kita dengan banyak kepribadian, tapi ini masalah cara kita menempatkan diri sesuai tempat waktu dan orang yang kita hadapi. Bukankah kita berbahasa sesuai dengan lawan bicara kita? Tak mungkin kita berbicara dengan anak SMP tp menggunakan istilah2 bahasa aneh ala mahasiswa, pesan kita dijamin gak akan nyampe! Saat berhadapan dengan preman ga mungkin juga kita pake bahasa akademisi yg melangit, cape deh!

Kembali ke soal jaim, sungguh jadi diri sendiri adalah yang terbaik... Hidup dalam kebohongan adalah hal terburuk,,,

bersambung-->

29 April 2010
-flo-

2 komentar:

  1. Yops... Tapi kalo mau diistilahkan diri kita itu "bhineka tunggal ika" juga. Berbeda2 tapi tetap satu jua. Ini akan terlihat bila kita coba analisa di antara penampakan yg berbeda itu dan bila ditarik benang merahnya ternyata tetap akan menghasilkan suatu karakter khas dari diri kita...

    Dan karakter asli kita bakal ketauan banget, bila kita sedang dihadapkan pada kondisi yang tidak wajar/tidak biasa/adem ayem aja. Karena menurut saya, mau apapun "peran" kita saat itu, klo "kondisi ombak"nya tenang aja maka ya hasilnya bakal tenang2 bae'... Coba hadapkan orang pada kondisi terbalik, barulah kelihatan sikap/akhlak aslinya...

    *sori sotoy :D*

    BalasHapus
  2. Yops... Tapi kalo mau diistilahkan diri kita itu "bhineka tunggal ika" juga. Berbeda2 tapi tetap satu jua. Ini akan terlihat bila kita coba analisa di antara penampakan yg berbeda itu dan bila ditarik benang merahnya ternyata tetap akan menghasilkan suatu karakter khas dari diri kita...

    Dan karakter asli kita bakal ketauan banget, bila kita sedang dihadapkan pada kondisi yang tidak wajar/tidak biasa/adem ayem aja. Karena menurut saya, mau apapun "peran" kita saat itu, klo "kondisi ombak"nya tenang aja maka ya hasilnya bakal tenang2 bae'... Coba hadapkan orang pada kondisi terbalik, barulah kelihatan sikap/akhlak aslinya...

    *sori sotoy :D*

    BalasHapus