Translate

Senin, 26 April 2010

Ijinkanku Mengagumimu

Mereka para umahat tangguh, mandiri, peduli, penuh semangat, dan bercita-cita membumbung tinggi.... COOL!!!

Ini adalah kali pertama untukku berada dalam sebuah kepanitiaan yang isinya akhwat semua dan  didominasi para umahat. Sedikit canggung dan bingung, tapi di luar dugaan, mereka (para umahat) ternyata jauh lebih lincah, lebih tangguh, dan lebih gesit daripada mereka yang masih single., tak habis kekagumanku pada sosok-sosok itu.

Mereka, bekerja seolah tak kenal lelah,

Di rumah, mereka adalah ibu, mereka adalah istri; mengasuh mendidik mengasihi anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang; melayani menemani mendampingi suami dengan penuh cinta. Kesibukan dan kelelahan sebagai ibu rumah tangga saja sudah cukup menyita waktu. Tapi sungguh luar biasa, di tengah kesibukannya itu, mereka juga sosok wanita karir, ada yang seorang guru, psikolog, PNS struktural, dosen, aktivis LSM, pegawai bank syariah, dan pegusaha sukses... dan mereka benar-benar bekerja dengan hati dan tanggung jawab, sangat amanah, mengagumkan! Tapi hal yang lebih mengagumkan, mereka adalah aktivis dakwah, seorang da’iyah, murobbiyah, penyokong utama dakwah... Membina beberapa kelompok halaqah dan majelis ta’lim, tanpa menelantarkan pembinaan pada anak-anaknya. Ternyata mereka benar-benar tak mau membiarkan sedetikpun waktunya terbuang sia-sia, mereka pun terlibat secara aktif dalam organisasi masyarakat yang peduli terhadap kepentingan muslimah “SALIMAH-Persaudaraan Muslimah.”

Yah, dalam SALIMAH-lah aku mengenal sosok-sosok wanita luar biasa ini. Membuatku semakin banyak belajar tentang peran wanita, membuatku banyak mengevaluasi diri terhadap banyaknya waktu yang kulalaikan, membuatku benar-benar malu dan merasa kerdil di antara para umahat tangguh itu.

Berawal dengan proses “diceburkan” dalam ormas ibu-ibu muslimah ini, aku pun belajar menyelami dunia baru. Selama ini aku terlalu asik dengan dunia sekolah, bahkan setelah memasuki dunia kampus pun aku tetap menjadi aktifis sekolah, tak mau terlibat dalam dunia dakwah kampus . Dampaknya, terbentuklah pribadiku yang “kekanak-kanakkan”. Bergelut di dunia anak-anak SMP dan SMA membuatku terkadang terbawa-bawa dalam gaya dan kehidupan mereka, memang tujuannya menyelami mereka. Untuk menyeimbangkannya, maka sekarang  terceburlah aku dalam organisasi ibu-ibu ini. Pengalaman yang sungguh menarik dan membuka mataku tentang dunia lain, sebuah realita baru.

Apa saja yang mereka lakukan di SALIMAH?

Yang pasti mendidik dan membina para muslimah agar memahami Islam dengan benar, mampu berkontribusi dalam dakwah, dan menjadikan muslimah yang cerdas, mandiri dan produktif. Muslimah yang pandai memilih makanan yang terbaik untuk menunjang gizi keluarganya, muslimah yang mampu mendidik anak-anaknya dalam ilmu pengetahuan dan agama, muslimah yang mampu membantu perekonomian keluarganya, produktif dan mandiri sehingga mampu berkontribusi secara ekonomi untuk umat.

 Peran wanita dalam Islam itu besar saudariku. Mereka adalah pendidik pertama para generasi penerus umat. Karenanya, mereka haruslah cerdas dan memiliki pemahaman agama yang baik agar terbentuk anak-anak yang sholih dan sholihah yang lurus aqidahnya, benar ibadahnya, kokoh akhlaknya, sehat jasmaninya, cerdas dalam berpikir. Di sinilah peran seorang ibu. Membentuk generasi terbaik umat, para calon pemimpin!

Sungguh, peran wanita di masyarakat sangat besar, para ibu-ibu tentu akan lebih baik jika dibina dengan wanita juga, begitupun pada remaja putri. Tak mungkin mereka dibina dengan para pria, kan?? Karenanya, wahai para pria, janganlah kalian kekang wanitamu dalam rumah, mereka juga punya peran besar di masyarakat bahkan dalam negara! Wanita berhak turut berkontribusi aktif dalam kebangkitan Islam. Wanita sungguh luar biasa, mereka mampu membagi waktunya dengan baik. Mampu melakukan banyak hal dengan seimbang. Kalian para pria tak perlu khawatir anda akan terlantar, suami dan anak-anak tetap menjadi prioritas untuk para wanita, percayalah! Teringat kisah seorang umahat SALIMAH, saat makan-makan di sebuah rumah makan lesehan, dia tak mampu menyentuh makanan karena teringat suami dan anak-anaknya, segera saja dia memesan menu khusus dibungkus untuk suami tercinta dan anak-anak terkasihnya. Sempat kudengar ia berujar, “kalau makan enak sendiri suka susah nelen inget suami dan anak-anak..., suami saya juga gitu, kalau makan enak di luar yang keinget yang di rumah, jadi suka dibungkusin,” hehe... so sweet  yah 

Penghargaan terbaik dianugerahkan untuk para suami-suami yang telah mengijinkan dan mendukung istri-istrinya terlibat aktif di masyarakat dan negara. Kalian pria luar biasa yang pantas dimiliki oleh wanita yang luar biasa.

Yah, selamat datang untukku di dunia baru, hohoho....  Akan banyak ilmu baru yang akan kudapat nih... Dalam setiap pekannya akan berurusan dengan anak SMP, SMA, mahasiswa, para akademisi, dan ibu-ibu. Lengkaplah sudah, aku harus terbiasa dengan 4 bahasa yang berbeda-beda, hmm... Oia, bonus, para bayi dan balita yang dibawa para umahat saat syuro, jadi gaul ma anak-anak kecil juga deh, hehehe.... Betapa berwarnanya hariku kini :D

Satu hal, jalan untuk beramal itu banyaaaakkkkk bangeeeetttt, ladang amal ada dimana-mana, manfaatkanlah! Jangan Stuck pada satu tempat ajah..., dimanapun kita berada ingatlah misi dakwah, ingatlah semua itu dalam rangka ibadah, jangan lewatkan sedetikpun tuk ketidakmanfaatan, sungguh merugi! Para sahabat terkenal sangat giat dalam beramal. Umar ra bahkan mengatakan, “Aku sangat benci melihat seorang kalian yang menganggur, tidak melakukan amal dunia dan tidak pula amal akhirat.”

Dakwah memang selalu menawarkan banyak hal, ada kepenatan, kelelahan, keletihan , dan kelemahan. Ada ujian ketidaksabaran, cepat lelah, mudah putus asa, bahkan mudah untuk berpindah jalan. Tidak mudah memang, tetapi begitulah dakwah memberi kita tantangan. Dimana semuanya dituntut untuk membawa bekal, semacam keikhlasan, totalitas, dan kesabaran.

 

Mengharap senang dalam berjuang bagai merindu rembulan d tengah siang...

Jalannya tak seindah sentuhan mata, pangkalnya jauh ujungnya belum tiba...

Tapi jalan kebenaran tak akan selamanya sunyi

Ada ujian yang datang melanda

Ada perangkap menunggu mangsa

-sekeping hati-Saujana-

15 komentar:

  1. Cie, salimah...
    Hihihi, semangat bung!!!! moga jadi salah satu lumbung pahala lagi

    BalasHapus
  2. hehehe, liaaa,
    aku dapet Al-Quran wanita loh dari bu Santi :D

    BalasHapus
  3. whuaaaaaaaaaaa.... kereeeeeeeennnnnn.... (^o^) 8 thumbs up...!!!
    dunia muslimah emang unik,, mauuuuu dunk gabung bareng salimah *muka mengharap*

    BalasHapus
  4. @jinggaituorange: beneran mau gabung? serius ni? akhir mei qt mau ngadain sunatan massal, mau join di kepanitiaannya? PM no.hp dung, nanti dihubungi, oke?

    BalasHapus
  5. iya mba,, pengen gabung... (^o^)
    aku minta alamat e-mail mba yaaa.. nanti nopeku aku kirim via e-mail,, gimana?...

    BalasHapus
  6. oke, emailku:
    bunga.oktora@gmail.com

    BalasHapus
  7. sudah diriku kirim mba,, hatur nuhun... (^o^)

    BalasHapus
  8. begitulah kaum ibu, diharapkan punya tangan seribu, jam kerja sepanjang waktu. Semoga, hak2 nya untuk hidup sehat tetap dapat pehatian.

    BalasHapus
  9. wah, salah satu ibu tangguh turut komen ^^

    iya, saya kagum sama semua umahat tangguh yang punya seribu tangan dan energi tanpa batas, mudah2an mereka senantiasa diberikan nikmat sehat agar dapat menyehatkan keluarga dan masyarakat di sekitarnya...

    BalasHapus
  10. owh salimah thoo.., ibug-ibug keren banyak ngumpul di sana...,

    BalasHapus
  11. betul betul betul..., ibu-ibu keren

    BalasHapus