Translate

Selasa, 09 November 2010

Bidadari Surga pun Cemburu Padamu, duhai ukhti sholihah....

Bismillaahirrohmaanirrohiiim.....

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh....

Di tengah hiruk pikuk kedatangan mr.obama ke kampusku dan kesempatan liburan mendadak karenanya, ingin rasa hati merangkai kata demi kata, menyusun baris demi baris kalimat, meski tak sempurna namun inilah persembahan hati teruntuk muslimah nan selalu mempesona....



Duhai ukhti,
Senyummu mampu tenangkan hati yang gelisah dideru ombak di lautan,,
tutur katamu lembut menyentuh kalbu,
namun tetap tegas manjaga izzah di hadapan ikhwan,
perangaimu mempesona, kesederhanaan membuatmu tampak semakin istimewa...
Bukan emas permata yang menghiasimu, tapi air wudhu yang memancarkan cahaya di wajahmu, begitu menyilaukan...
Bukan bermahkotakan berlian yang meninggikan kehormatanmu, tapi jilbab lebar dan pakaian yang menutupp rapi seluruh auratmu... sangat mempersona....

Hijab diri, hijab hati, amat rapi membalutmu duhai ukhti, tak kau biarkan lelaki bebas memandangmu, tak kau biarkan pria menyentuhmu, tak kau biarkan ikhwan mengotori hatimu yang suci...

Pandanganmu lekat penuh kehangatan kepada saudarimu namun tertunduk pada lawan jenis yang bukan mahrammu....

Lincah gerakmu, cepat pergerakanmu, medan dakwah kau terjang meski harus berhadapan dengan onak duri dan kejamnya fitnah.... semua kau lalui dengan ikhlas tanpa banyak mengeluh... hanya senyum terindah yang kau hadiahkan kepada mereka yang ada di sekitarmu...

Amanah yang kau pikul membuatmu semakin terlihat kurus, ukhti... meski aktivitasmu begitu padat namun shaum sunnah tak pernah kau tinggalkan...
Di 2/3 malam yang dingin, di saat sebagian besar manusia terlelap dalam mimpi indah, dirimu yang sudah teramat lelah malah terbangun, menunaikan shalat qiyamullail, bermunajat kepada Rabb-mu, memohon kekuatan atas setiap beban yang tengah kau pikul... Memohon energi untuk menjalani hari-hari yang semakin berat... Menangis mengadu, hanya kepada Allah-lah seorang ukhti mengadu, memohon pertolongan, memohon kekuatan, bersandar.. karena Dia-lah satu-satunya tempat bersandar...

Ukhti,, bibirmu tak pernah kering dari dzikrullah, selalu mengingat Rabb-nya dimanapun dirimu berada,, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an mengalir lancar dari mulutmu, tilawahmu tak pernah kurang dari 1 juz/ harinya... 

Ukhti, harimu begitu padat, ada yang sibuk menimba ilmu di bangku sekolah, ada yang sibuk menimba ilmu di bangku kuliah, ada yang sibuk mengais rezeki di kantor-kantor, ada yang sibuk mendulang rezeki dari usaha dagangnya.. Kalian sungguh sibuk, namun nafas dakwah tak pernah terpisah dari kehidupan kalian,, amanah dakwah yang kalian emban amatlah berat, kalian para ADS, ADK, ADM, mentor, murobbiyah, ustadzhah, dan berbagai peran yang kalian jalani...

Semua kalian jalani dengan tawadzun, tanpa melupakan dakwah di keluarga sendiri,, kalian ummahat pencetak generasi Robbani, kalian kakak yang mampu membina adik-adiknya mengenal indahnya Islam dengan kasih sayang, kalian adik manis yang mampu mengajak kakak-kakaknya menjalankan syariat Islam, kalian anak yang mampu membujuk orangtuanya mengaji bersama dan membuat program-program keluarga yang Islami, kalian juga istri yang mampu menyokong aktivitas dan produktivitas dakwah suaminya, kalian benar-benar membuat para bidadari surga cemburu...

Hadirmu selalu dinanti, saat kau pergi semua merindukan kembalimu..., sungguh berarti keberadaamu duhai ukhti sholihah...

Ukhti,, lembut perangaimu, jujur kata-katamu, terjaga lisanmu, hangat senyummu, lincah gerakmu, lurus akidahmu, indah akhlakmu, terjaga ibadahmu, sungguh istimewa dirimu.... Engkau bahkan lebih baik dari bidadari surga, ukhti.....

Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata,

“Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”

Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)
Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”

Saya berkata lagi,  "Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”

Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”

Diriwayatkan dalam hadits marfu,oleh Ibnu Mubarak dari Rusydin dari Ibnu An’am dari Hibban bin Abi Jablah,dia berkata: ‘sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga akan lebih baik dari bidadari karena amalnya di dunia”.

“sedangkan Al-Qurthubi sendiri,sesungguhnya pendapat yang mengatakan wanita dunia itu lebih baik dari bidadari merupakan pendapat yang paling kuat dan benar. sebab,wanita yang beriman :
1. merasakan lelah dan sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah;
2. sabar dalam menghadapi musibah; dan
3. bersabar atas kemaksiatan.
adapun bidadari adalah makhluk di surga. Mereka tidak pernah ditimpa musibah, digoda maksiat yang melalaikan dari ketaatan kepada Allah, atau bersabar menghadapi suami yang tidak baik melarangnya memakai jilbab dan memerintahkan untuk berdandan”.

Sedangkan keutamaan (pahala) itu tergantung dari kadar kesulitan (masyaqqah).


Bagaimana mungkin bidadari lebih utama dari mereka yang diperintahkan untuk beribadah dan bersosialisasi (mu’amalah),yang selalu di katakan kepada mereka,”lakukan”atau,”jangan lakukan” ! Dan Allah berfirman, yang artinya : “sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan”. (QS.Al-Waaqi’ah:24).

Tidaklah heran jika seorang akhwat rela "menjual" dirinya kepada Allah, terjun ke medan dakwah mengorbankan tenaga, waktu, harta, jiwa dan raganya demi kemuliaan ini.. Ini adalah soal pilihan, pilihan paling sadar untuk menjadi penonton, atau menjadi komentator, atau menjadi objek dakwah, atau menjadi pelaku/ aktornya, atau justru menjadi musuh dalam dakwah ini??? Saudariku, dimanakah posisimu saat ini?

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.  janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya  daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. At Taubah : 111)

Kerja dakwah adalah kontrak kerja tanpa batas waktu, kontrak seumur hidup yang tak mengenal kata pensiun; bukan berlangsung selama masih lajang dan berakhir ketika telah menikah! bukan pula semasa masih hidup miskin dan serba susah lalu meninggalkannya ketika sudah kaya dan hidup senang! dan juga bukan hanya bergabung di masa senang tetapi mundur ketika mendapat ujian! INI MASALAH KOMITMENMU KEPADA ISLAM DAN PERGERAKANNYA!!!

Berbahagialah muslimah yang telah membuat para bidadari di surga cemburu, mereka yang istiqomah hingga kakinya menapaki surga, mereka yang tetap produktif dalam aktivitas dakwahnya dalam segala kondisi, berat maupun ringan, saat lajang maupun telah menikah,, saat sibuk maupun luang, mereka yang memanfaatkan setiap detik daam hidupnya, mereka yang tak pernah menyia-nyiakan setiap anugerah detak jantung dan hembusan nafas dengan kelalaian.. Ukhti,,, tetaplah istiqomah.....


"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui." (QS.At taubah:41)

Afwan jika terselip kata yang kurang berkenan, sesungguhnya kebenaran itu hanyalah milik Allah dan segala khilaf adalah milik saya si insan dhoif ini, semoga para muslimah, saudari-saudariku tercinta adalah wanita-wanita yang dirindukan surga, wanita-wanita yang dicemburui oleh para bidadari surga karena ketaatannya...

Bunga Karang, di hari pahlawan, karena ibuku adalah pahlawanku, karena wanita adalah pemulia kehidupan, karena wanita adalah pahlawan bagi hidup kita... karena kita semua terlahir dari rahim seorang wanita, karena pengorbanan jiwa raga  mereka maka gelar pahlawan sangat tepat disandingkan kepada mereka para wanita yang mulia...

10 November 2010

13 komentar:

  1. subhanallah... pengen jadi seperti itu... tapi susah sekali...

    BalasHapus
  2. i want to be like that..
    bi idzinillah, pasti bisa..! ^_^

    BalasHapus
  3. “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

    u want and u will get it coz u're ukhti sholihah :-)

    BalasHapus
  4. u'll be like that,
    yes, u can,
    sure u're like that, ukhti sholihah :-)

    BalasHapus
  5. mba mba, aku share artikel ini ke temen2 ya.. :D

    BalasHapus
  6. Subhanaulooh.........crta.na buuuuuuaguuuus

    BalasHapus
  7. Subhanallah.....mbak mohon izin share ya...

    BalasHapus