"Tidaklah seseorang menuduh orang lain dengan fasik atau kafir, kecuali hal itu akan jatuh pada diri si penuduh itu, jika orang yang dituduh itu tidak bersifat yang demikian." (HR.Bukhari)
“Hai orang-orang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian orang diantara kamu menggunjing sebagian yang lain” (Al Hujuraat : 12)
Siapa yg nuduh siapa yg dituduh!!! Perhatikan dulu konsep tauhid, jgn berjuang tanpa disertai tauhid yg benar, percuma aja k'lo berjuang tapi konsep tauhid dan aqidahnya rusak!!!
Seorang ulama salaf berkata : “Ada orang yang memberitahuku tentang suatu hadits, padahal saya telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan, namun kesopanannya mendorongku untuk tetap mendengarnya hingga selesai.”
Kemuliaan akhlak Rasulullah membawa beliau untuk tetap mndengar dan tidak memotong kata-kata seorang musyrik bernama ‘Utbah. Ketika berhenti, Rasulullah bertanya kepadanya : “Apakah engkau sudah selesai, hai Abul-Walid (panggilan ‘Utbah)?”
@myrevolt: baca aja komen2mu di atas, keliatan ko sapa yg nuduh sapa yg dituduh, nilai sendiri aja.. yg saya posting Hadits ya, bukan pendapat pribadi, lbh kuat mana hukumnya?
memang cara pandangnya yang berbeda, sehingga penyikapannya pun jadi berbeda, tapi coba hargai pendapat yang berbeda, masing2 punya hujjah dan dalil sendiri, biarkan masing-masing berjalan menurut keyakinannya.
berbeda bukan berarti harus saling tuduh dan saling hujat kan???
satu lagi, saya ga pernah denger ada agama demokrasi dan kami tidak menganut agama demokrasi!!! jgn mengkafirkan orang yg jelas2 MUSLIM, akhi
berjalanlah di rel nya masing2....kan tujuan kita sama...ga usahlah saling berprasangka dan menjelek2an... emangnya ga malu tuh di ketawain sm orang2 yg seneng ngeliat islam terpecah belah....
kalau tidak suka...ya sudah.. akhi lakukan sj apa yg menurut akhi benar...
oh iya, mungkin akhi sangat sayang kepada kami hingga selalu menegur kami. dan kamipun sangat berterima kasih pada akhi yg begitu sayang pada kami dan begitu perhatiannya kepada kami..
Semoga Allah membalas semua kebaikan akhi kepada kami...amiin..
Kalau orang non-muslin sejenis para sekuler, liberal, feminis, materialis, dsb baca perdebatan kalian...tertawalah mereka dengan puas. Begitu mudahnya islam dipecah belah dengan permasalahan yang furu' Sudahlah...=_='
waahhh,.. masih musim yah hujat menghujat???? hohohohohooooo,...
udahlah yaahh,.. ga usah merasa paling benar,.. just calm,.. serahkan pada Allah yg menilai setiap niat baik qta,.. setiap insan punya caranya sendiri menemukan jalan dakwahnya,.. pasti ada kekurangan kelebihan,..
sulit utk mengatakan takfir sbg tindakan penghujatan thd ideologi, karena ketika si A sudah disebut sbg kafir, maka perlakuan kita terhadapnya akan berubah, demikian jg penilaian kita terhadap setiap perbuatannya. Lain halnya kalau kita mengkritisi tindakannya, sehingga yg dikritisi hanya satu aspek saja dari dirinya, sedangkan sisanya tidak kita komentari.
Misal:
"wah, si X sih jarang shalat!" >>> yg dikritisi : shalatnya
"si X sudah kafir!" >>> dia tidak lagi menyembah Allah, segala amal ibadahnya tertolak, terlarang bagi seorang Muslimah utk menikahinya (andaikan si X laki2 ya), terlarang bagi dia untuk mewarisi harta ayah kandungnya, terlarang bagi setiap Muslim utk mengucapkan salam padanya, semua perbuatan baiknya akan sia-sia, dan ia akan jadi penghuni neraka.
Jelas, takfir bukanlah penghujatan kepada ideologi, tapi kepada keseluruhan aspek dari orang yg dikafirkan tsb.
Mengaku aktivis dakwah sambil memelihara thagut yg tak ada habisnya, wakakak
BalasHapus“Hai orang-orang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian orang diantara kamu menggunjing sebagian yang lain” (Al Hujuraat : 12)
BalasHapuscoba definisikan thagut!
BalasHapusSiapakah thagut, cek @ http://millahibrahim.wordpress.com
BalasHapusyo, just kick thagut out from aqidah!
pahami makna thagut dlu, jgn sembarangan nuduh orang pelihara thagut! buka buku siroh dan fiqih dakwah lg gih!
BalasHapusSiapa yg nuduh siapa yg dituduh!!!
BalasHapusPerhatikan dulu konsep tauhid, jgn berjuang tanpa disertai tauhid yg benar, percuma aja k'lo berjuang tapi konsep tauhid dan aqidahnya rusak!!!
Seorang ulama salaf berkata : “Ada orang yang memberitahuku tentang suatu hadits, padahal saya telah mengetahuinya sebelum ia dilahirkan, namun kesopanannya mendorongku untuk tetap mendengarnya hingga selesai.”
BalasHapusKemuliaan akhlak Rasulullah membawa beliau untuk tetap mndengar dan tidak memotong kata-kata seorang musyrik bernama ‘Utbah. Ketika berhenti, Rasulullah bertanya kepadanya : “Apakah engkau sudah selesai, hai Abul-Walid (panggilan ‘Utbah)?”
@myrevolt: baca aja komen2mu di atas, keliatan ko sapa yg nuduh sapa yg dituduh, nilai sendiri aja.. yg saya posting Hadits ya, bukan pendapat pribadi, lbh kuat mana hukumnya?
BalasHapustauhid dan aqidah rusak? sebuah tuduhan lg, Masya Allah,
BalasHapussad so deep T_T
BalasHapusDalam untaian bait puisinya, Imam Syafi’i berkata :
BalasHapusKetika aku memaafkan dan tidak menyimpan iri di hati # Jiwaku tenteram bebas dari tekanan rasa permusuhan
Kuucapkan salam di saat berjumpa lawan # Agar manahan bibit permusuhan
Dengan ucapan salam # Kutampakkan wajah berseri kepada orang yang kubenci
Seakan berbunga hatiku penuh kecintaan # Manusia adalah penyakit
Penawarnya dengan cara mendekati # Jika menjauhi berarti mengabaikan cinta sejati
Iya, biar nanti aray posting, tentang masalah agama demokrasi!
BalasHapusudah baca,,
BalasHapusmemang cara pandangnya yang berbeda, sehingga penyikapannya pun jadi berbeda, tapi coba hargai pendapat yang berbeda, masing2 punya hujjah dan dalil sendiri, biarkan masing-masing berjalan menurut keyakinannya.
berbeda bukan berarti harus saling tuduh dan saling hujat kan???
satu lagi, saya ga pernah denger ada agama demokrasi dan kami tidak menganut agama demokrasi!!! jgn mengkafirkan orang yg jelas2 MUSLIM, akhi
SEPAKAT...!!!
BalasHapusberjalanlah di rel nya masing2....kan tujuan kita sama...ga usahlah saling berprasangka dan menjelek2an... emangnya ga malu tuh di ketawain sm orang2 yg seneng ngeliat islam terpecah belah....
Yg gua hujat adalah ideologinya!!!
BalasHapusitu namanya perbedaan akhi, dinamika..
BalasHapuskalau tidak suka...ya sudah.. akhi lakukan sj apa yg menurut akhi benar...
oh iya, mungkin akhi sangat sayang kepada kami hingga selalu menegur kami. dan kamipun sangat berterima kasih pada akhi yg begitu sayang pada kami dan begitu perhatiannya kepada kami..
Semoga Allah membalas semua kebaikan akhi kepada kami...amiin..
Kalau orang non-muslin sejenis para sekuler, liberal, feminis, materialis, dsb baca perdebatan kalian...tertawalah mereka dengan puas.
BalasHapusBegitu mudahnya islam dipecah belah dengan permasalahan yang furu'
Sudahlah...=_='
:D
BalasHapuslike this lii, qiqiqi...
*pdhl ga maksud menciptakan perdebatan, cuman mau mengingatkan -_-
hahahha..betul sekali...
BalasHapusmakanya td ku bilang, kenapa sih sesama muslim sukanya mencari-cari kesalahan saudaranya...
berjalanlah di relnya masing2, atau kalo mau kita saling bahu membahu untuk kemenangan ISLAM...
great... like this jg deh :D
BalasHapusT_T
BalasHapushttp://akmal.multiply.com/journal/item/788/Takfir_dan_Gerakan_Dakwah
BalasHapus....
BalasHapus,,,,,
BalasHapus.... . ..... .... ............................. .
BalasHapuswaahhh,.. masih musim yah hujat menghujat???? hohohohohooooo,...
BalasHapusudahlah yaahh,.. ga usah merasa paling benar,.. just calm,.. serahkan pada Allah yg menilai setiap niat baik qta,.. setiap insan punya caranya sendiri menemukan jalan dakwahnya,.. pasti ada kekurangan kelebihan,..
sulit utk mengatakan takfir sbg tindakan penghujatan thd ideologi, karena ketika si A sudah disebut sbg kafir, maka perlakuan kita terhadapnya akan berubah, demikian jg penilaian kita terhadap setiap perbuatannya. Lain halnya kalau kita mengkritisi tindakannya, sehingga yg dikritisi hanya satu aspek saja dari dirinya, sedangkan sisanya tidak kita komentari.
BalasHapusMisal:
"wah, si X sih jarang shalat!" >>> yg dikritisi : shalatnya
"si X sudah kafir!" >>> dia tidak lagi menyembah Allah, segala amal ibadahnya tertolak, terlarang bagi seorang Muslimah utk menikahinya (andaikan si X laki2 ya), terlarang bagi dia untuk mewarisi harta ayah kandungnya, terlarang bagi setiap Muslim utk mengucapkan salam padanya, semua perbuatan baiknya akan sia-sia, dan ia akan jadi penghuni neraka.
Jelas, takfir bukanlah penghujatan kepada ideologi, tapi kepada keseluruhan aspek dari orang yg dikafirkan tsb.